Berita Madiun
Bupati Madiun Akan Bongkar Puluhan Warung Kopi Pangku di Madiun, Sambut Madiun Bebas Prostitusi
Hal itu dikatakan Ahmad Dawami atau yang akrab disapa Kaji Mbing, usai menutup lokasi prostitusi di Pasar Muneng, Madiun
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Aqwamit Torik
Bupati Madiun Akan Bongkar Puluhan Warung Kopi Pangku di Madiun, Sambut Madiun Bebas Prostitusi
TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Untuk mewujudkan visi misinya, Aman, Mandiri, Sejahtera, Berakhlak, Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, menargetkan Kabupaten Madiun terbebas dari praktik prostitusi pada 2019.
Hal itu dikatakan Ahmad Dawami atau yang akrab disapa Kaji Mbing, usai menutup lokasi prostitusi di Pasar Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Kamis (8/8/2019) siang.
"Jadi, target kami pada 2019 Kabupaten Madiun harus bersih dari aktifitas prostitusi. Prinsip pelaksanaan penertiban, bencilah maksiat tetapi jangan benci pelakunya.
Artinya seluruh pelakunya yang ber-KTP di Kabupaten Madiun, tetap akan menjadi tanggungjawab Pemkab Madiun," kata Kaji Mbing.
Ia menuturkan, lokalisasi di Pasar Muneng, merupakan lokalisasi ketiga yang sudah ditutup Kaji Mbing.
• Kakaknya Proses Cerai Dengan Istri, Pemuda Madura ini Bunuh Ipar Perempuan dan Pria Selingkuhannya
• Mahkamah Konstitusi (MK) Perintahkan Hitung Suara Ulang Hasil Pemilu Empat TPS di Trenggalek
• Usai Mondar-mandir di Dekat Sungai, Perempuan Nganjuk ini Akhirnya Tewas Mengenaskan di Kota Blitar
Beberapa bulan sebelumnya, Kaji Mbing juga menutup tempat prostitusi di jalan Bypass, tepatnya masuk Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, dan di belakang Kantor Pos Jiwan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
Selama ini, Pemkab Madiun sudah berusaha menertibkan, dan meminta kepada para pemilik warung esek-esek agar segera menutup usahanya, namun tidak dihiraukan.
"Sebenarnya satu bulan yang lalu sudah kami tertibkan. Sudah kami sarankan agar ditutup, akhirnya menjadi kamar triplek yang pintunya sliding itu," katanya.
Kaji Mbing menuturkan, sama seperti tempat prostitusi yang sudah ditutup sebelumnya, lokalisasi di Pasar Muneng sudah beroperasi puluhan tahun yang lalu.
"Sudah terjadi 50 tahun lebih, sejak mulai berdirinya Pasar Muneng ini, sudah 50 tahun lebih.
Alhamdulillah, dengan kerjasama semuanya, juga keterlibatan masyarakat tadi malam kami rapat, dengan masyarakat, perangkat desa, kepala desa, dan tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri, sepakat pada hari ini dibersihkan," jelasnya.
Jauh hari sebelum rencana penutupan tempat lokalisasi, Bupati Madiun, selalu melakukan pengecekan di lokasi sendiri.
Dengan demikian, tak ada yang menyangka kedatangannya, sehingga ia bisa melihat langsung apa yang terjadi di lokasi.
"Mereka nggak ada yang tahu kalau saya Bupati Madiun," katanya.