Berita Pamekasan
Lapas Klas IIA Pamekasan Gandeng Unmer Malang untuk Program Pembinaan Atasi Depresi Warga Binaan
Lapas Klas IIA Pamekasan menggandeng Universitas Merdeka Malang untuk pembinaan warga binaan.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Lapas Klas IIA Pamekasan menggandeng Universitas Merdeka Malang untuk pembinaan warga binaan
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Warga binaan Lapas Klas IIA Pamekasan kini dibekali dengan pendidikan psikologi.
Program ini merupakan yang pertama di Lapas Klas IIA Pamekasan.
Kepala Lapas Klas IIA Pamekasan, Hanafi menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang untuk menjalin kerja sama program ini.
• Kantor Dinkes Kota Malang Dirampok, Pelaku Mengaku hanya Ambil Uang Milik Negara saat Beraksi
Hanafi mengatakan, kebijakan assesmen pembinaan ini bertujuan untuk memerdekakan para warga binaan selama menjalani masa tahanan di dalam penjara.
“Tidak bisa dipungkiri para tahanan banyak yang mengalami depresi," kata Hanafi, Kamis (8/8/2019).
"Maka itu diperlukan pendekatan dengan cara menghadirkan psikolog," sambung dia.
Hanafi mengutarakan, orang yang masuk di dalam lapas dan rutan tentu mengalami kehilangan mendasar yakni memiliki, pelayanan, hubungan seksual, dan kehilangan kemerdekaan.
• ITS Launching Mobil Listrik Cepat Anargya EV MARK 1.0, Disiapkan untuk Kompetisi di Jepang
Oleh sebab itu, kata Hanafi, pendidikan psikologi juga berperan penting untuk mendidik warga binaan agar bisa berpikir ke depan, satu di antaranya membina warga binaan agar mandiri.
“Setelah menjalani masa hukuman di dalam penjara, sebagian warga binaan bingung untuk bekerja sebagai apa," ujar Hanafi.
"Nah, dengan adanya pendidikan ini, juga membantu warga binaan menemukan bakatnya yang sesungguhnya itu apa. Supaya nantinya juga mereka lebih mandiri lagi,” sambung dia.
Hanafi menjelaskan, adanya pendidikan psikologi tersebut dilakukan pihaknya untuk mempersiapkan mental para warga binaan ketika akan pulang.
"Karena nanti ketika mereka pulang, akan ada hukum moral yang harus mereka hadapi. Bagaimana dengan anggapan masyarakat yang dianggap orang tidak baik setelah keluar dari penjara," jelas Hanafi.
• Kantor DPMPTSP Pamekasan Digeruduk Massa, Banyaknya Cafe dan Pertokoan Diduga Banyak Tak Berizin
"Dan mengenai ekonominya juga seperti apa yang harus mereka hadapi. Nah disitulah peran psikologi ini untuk menguatkan mental mereka," tambah dia.