Santan Sering Dianggap Mengandung Kolesterol, Ternyata Cuma Mitos, Begini Faktanya Menurut Ahli
Ya, anggapan masyarakat tentang santan kelapa mengandung kolesterol sebenarnya tidak tepat dan hanya mitos belaka.
Santan Sering Dianggap Mengandung Kolesterol, Ternyata Cuma Mitos, Begini Faktanya Menurut Ahli
TRIBUNMADURA.COM - Santan erat kaitannya dengan olahan masakan Indonesia.
Bahkan di hari raya, orang Indonesia gemar memakan kuliner yang berasal dari olahan santan.
Namun, seringkali banyak yang beranggapan bahwa santan mengandung kolesterol yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Tapi benarkah seperti itu?
• Hantam Pantat Truk Tronton Muatan Batu Bara, Mobil Terios Terseret 50 Meter hingga Ringsek di Jalan
• Jari Novi Remuk Dipukul Palu Bos Triangle Cafe and Beer House Kota Malang, Dibilang Kecelakaan Kerja
• Gratis & Nol Rupiah Naik Kereta Api pada 17 Agustus 2019 (HUT Kemerdekaan RI), Caranya Mudah Banget
Selama ini banyak dari kita yang takut megonsumsi makanan bersantan karena dianggap mengandung kolesterol tinggi.
Nyatanya, santan yang merupakan air sari kelapa ini sebenarnya tidak memiliki kandungan kolesterol.
Ya, anggapan masyarakat tentang santan kelapa mengandung kolesterol sebenarnya tidak tepat dan hanya mitos belaka.
Dikutip dari Kompas.com (grup TribunMadura.com ) , hal tersebut disampaikan oleh dr Diana Suganda SpGK, spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah.
Bahwa buah-buahan tidak mengandung kolesterol.
Dan kelapa sendiri termasuk dalam jenis buah-buahan.
Ternyata, bukan kolesterol yang terdapat dalam santan, melainkan lemak jenuh.
Dalam 100 gram santan terdapat 230 kalori; 2,29 gram protein; 5,54 gram karbohidrat; 15 miligram sodium; 263 miligram kalium; 21,14 gram lemak jenuh; 0,261 gram lemak tak jenuh ganda; 1,014 gram lemak tak jenuh tunggal; dan 0 miligram kolesterol.
kandungan lemak jenuh inilah yang salah kaprah dianggap oleh orang-orang sebagai kolesterol.
Menurut Diana, kesalahpahaman tersebut mungkin berasal dari tingginya kandungan lemak jenuh di dalam santan yang mencapai 21 persen.
"Santan tidak mengandung kolesterol, tapi santan mengandung lemak jenuh (saturated fat) yang tinggi, yaitu sebanyak 21 gram per 100 gram santan."
"Mungkin orang sering salah kaprah menganggap lemak tadi sebagai kolesterol, padahal itu merupakan hal yang berbeda," ujarnya.
Meski begitu, santan tetap harus dikonsumsi secara hati-hati karena memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.
Dalam 100 gram santan, terkandung kalori mencapai 230 kalori.
Dengan fakta tersebut, maka konsumsi santan yang berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan resiko obesitas.
Kabar baiknya, menurut Diana, santan tak melulu jelek.
Ia berkata bahwa santan juga mengandung asam laurat (lauric acid) yang merupakan asam lemak rantai sedang.
Asam lemak tersebut juga sebenarnya masih diperlukan tubuh walaupun dalam jumlah sedikit.
Ia merekomendasikan banyaknya santan yang masih baik dikonsumsi yaitu hanya seperempat hingga setengah cangkir.
Saran lainnya yang ia berikan yaitu tentang pengganti santan dalam memasak yaitu dengan susu segar atau susu UHT. (*)
• Jari Novi Remuk Dipukul Palu Bos Triangle Cafe and Beer House Kota Malang, Dibilang Kecelakaan Kerja
• VIDEO Kalah Sama Orang Dalam, Kisah Koko Gagal Jadi Paskibra Karena Posisinya Diisi Anak Pejabat
Artikel ini telah tayang di Grid.id yang berjudul Mitos Santan Mengandung Kolesterol dan Tak Baik Bagi Kesehatan, Begini Faktanya Menurut Ahli