Berita Malang
Identitas Pelaku Perampokan di Kantor Dinkes Malang Terkuak, Diduga Sindikat Rampok Antar Kota
Polisi telah menyimpulkan pelaku perampokan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Selanjutnya, mereka mendatangi rumah penjaga, Suyadi yang letaknya dibelakang Kantor Dinkes Kota Malang.

Suyadi yang tinggal bersama anak dan cucunya, juga diikat dan dibungkam.
"Satu satpam dan penjaga saya disekap. Satpam di dalam mobil, satu di rumahnya sendiri yang letaknya di belakang kantor," ujarnya.
Supranoto menambahkan, perampok beraksi di kantornya selama tiga jam.
Lantaran tak menemukan barang yang diingankan dan membobol brankas, mereka meninggalkan Kantor Dinkes Kota Malang sekitar pukul 04.30 WIB.
Menurut penuturan saksi, kata Pranoto, pelaku memakai topeng yang menutupi wajahnya.
"Mereka juga membawa senjata tajam dan senjata api," tutupnya.
• Teror Pelemparan Kotoran Sapi Meresahkan Warga, Pegawai RS Ngaku Dilempar Feses saat Pulang Kerja
• Polisi Selidiki Kasus Ibu Dipenggal Anak, Sebut Insiden Paling Mengerikan yang Pernah Ditangani
Dari aksinya itu, perampok membawa uang sejumlah Rp 3,7 juta yang diperoleh dari ruang koperasi bersama sebuah HP milik Agus.
Agus mengalami luka memar di tangan karena ikatan tali yang kuat.
Sementara Suyadi, mengalami lecet di leher akibat di pukul dengan gagang pisau.
Pelaku perampokan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang sempat melontarkan ancaman saat menyekap penjaga kantin, Susiati.
"Dia bilang nggak mau ambil punya saya. Katanya hanya ambil milik negara," tutur Susiati, Kamis (8/8/2019).
Dari logatnya, Susiati menduga perampok berasal dari daerah di Jawa Barat.
• Pria Bacok Adik Ipar & 2 Orang Lain saat Hajatan Pernikahan, Sakit Hati Lalu Kabur ke Sungai Brantas
• Emil Dardak Ajak Masyarakat Junjung Tinggi Nilai-Nilai Toleransi pada Momentum HUT Kemerdekaan RI
Namun, kepadanya, pelaku mengaku sebagai keturunan Batak.
"Ngakunya orang batak, tapi logatnya seperti Jawa Barat," katanya.
Susiati mengatakan, komplotan perampok menyekapnya sekitar pukul 01.30 WIB setelah mencongkel pintu kantin.
Setelah itu, seorang perampok memukul ayahnya, Suyadi, hingga tak sadarkan diri.
"Dia juga bilang mau bunuh saya kalau teriak. Akhirnya saya diam saja," tutupnya.
• Arema FC Cukur Habis Persebaya, Bejo Sugiantoro Ungkap Penyebab Bajul Ijo Dibantai Singo Edan