Berita Sampang

Penasaran Lampu Rumah Adiknya Padam, Pria ini Malah Terkejut Setelah Membuka Pintu dan Melihatnya

Korban bernama Marsaro di temukan oleh kakak kandungnya, Noriman dalam sudah tidak bernyawa di dalam rumahnya.

Editor: Aqwamit Torik
Kolase TribunMadura.com (Sumber: TribunMadura dan Istimewa)
Petugas Kepolisian saat melakukan evakuasi jasad nenek yang gantung diri di rumahnya, Desa Tlambah Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang, (23/8/2019). 

Berdasarkan keterangan dari Polsek Bangsalsari, Mulika saat itu mendatangi rumah Sami dari arah belakang rumahnya.

Awalnya, dia hendak mengajak Sami mencari sisa padi di sawah.

Mulika mengaku, melihat pintu belakang rumah korban sedikit terbuka. 

Namun, saat memasuki rumah tersebut, ia melihat Sami berdiri di dekat pintu dapur rumahnya.

"Awalnya saksi tidak paham kalau korban itu gantung diri," ujar Kapolsek Bangsalsari, AKP I Putu Adi Kusuma.

"Saksi melihat korban berdiri,

kemudian didekati dan dipegang.

Dikiranya korban ini tidur," sambung dia.

Saat itulah, dia melihat tubuh Sami tergantung pada seutas tali di kusen pintu dapur.

Barulah dia sadar jika teman sekaligus tetangganya itu, gantung diri.

Mulika lantas melaporkan peristiwa itu ke tetangga dan perangkat desa setempat.

"Korban selama ini hidup sendiri,

dan suaminya sudah meninggal dunia," ucap AKP I Putu Adi Kusuma.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," imbuh dia.

Usai pemeriksaan polisi, keluarga menyatakan menerima kematian Sami.

Keluarga memakamkan Sami setelah semua pemeriksaan kepolisian selesai.

Gantung diri karena depresi

 Kasus bunuh diri terjadi di wilayah Polsek Pare, Kabupaten Kediri.

Pelaku gantung diri atas nama Mariono (61) warga Jl Ontoseno, Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Selasa (21/5/2019).

Kasus gantung diri ini dilaporkan Ruslan Abdul Gani (53) Kades Gedangsewu.

Informasi yang dihimpun TribunMadura.com, Mariono sebelum nekat gantung diri sempat pamit kepada Lutri Wahyuningsih kerabatnya hendak buang hajat ke WC.

Namun setelah ditunggu lama tidak kunjung kembali, Lutri kemudian membangunkan Siswanto.

Kedua saksi kemudian mencari Mariono ke belakang menemukan sudah dalam keadaan gantung diri dengan seutas tali tampar warna biru.

Tali yang digunakan untuk bunuh diri ini diikatkan pada pohon jarak yang ada di belakang rumahnya.

Mengetahui kejadian tersebut Siswanto sempat memegangi tubuh Mariono sambil berteriak minta tolong.

Teriakan itu didengar oleh Ahmad Nurcholis yang kemudian mendatangi lokasi kejadian.

Kemudian Ahmad Nurcholis mengambil sabit yang digunakan untuk memotong tali tampar yang terikat dipohon jarak.

Selanjutnya membawa pelaku gantung diri kedalam rumah dan melaporkan kepada Kepala Desa Gedangsewu.

Kasus gantung diri kemudian dilaporkan ke Polsek Pare.

Dari penjelasan keluarga Mariono sudah lama mengidap penyakit paru-paru dan syaraf dan diduga frustasi.

Namun pengobatan selama ini tak kunjung sembuh.

Kasi Humas Polsek Pare Aipda Yani saat dikonfirmasi TribunMadura.com menjelaskan, petugas telah meminta keterangan saksi-saksi.

Dari TKP lokasi gantung diri petugas mengamankan seutas tampar warna biru panjang kurang lebih 2,5 meter serta sebuah kursi dingklik dari bahan kayu.

Pihak keluarga menolak jenasahnya dilakukan otopsi yang dikuatkan dengan surat pernyataan.

Sementara dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Sidorejo dr Dian dan petugas Inafis Polres Kediri tidak menemukan tanda- tanda kekerasan. Diduga korban meninggal karena gantung diri.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved