Berita Sampang

Penasaran Lampu Rumah Adiknya Padam, Pria ini Malah Terkejut Setelah Membuka Pintu dan Melihatnya

Korban bernama Marsaro di temukan oleh kakak kandungnya, Noriman dalam sudah tidak bernyawa di dalam rumahnya.

Editor: Aqwamit Torik
Kolase TribunMadura.com (Sumber: TribunMadura dan Istimewa)
Petugas Kepolisian saat melakukan evakuasi jasad nenek yang gantung diri di rumahnya, Desa Tlambah Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang, (23/8/2019). 

Penasaran Lampu Rumah Adiknya Padam, Pria ini Malah Terkejut Setelah Membuka Pintu dan Melihatnya

TRIBUNMADURA.COM - Karena rumah adik kandungnya yang gelap dan lampunya padam membuat sang kakak curiga lalu membuka pintu rumah adiknya.

Saat berusaha membuka pintu rumah adiknya tersebut, sang kakak lalu kaget tak terkira saat melihat adiknya yang berada di dalam rumah.

Adiknya dalam kondisi tewas dan jasadnya tergantung tali.

Diduga adiknya yang merupakan nenek berumur 60 tahun itu tewas karena bunuh diri.

Nenek berumur 60 Tahun, asal Dusun Sobari Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Korban bernama Marsaro di temukan oleh kakak kandungnya, Noriman dalam sudah tidak bernyawa di dalam rumahnya.

Lihat Lampu Rumah Adik Perempuannya Padam, Pria ini Penasaran & Langsung Terperangah saat Buka Pintu

Kepala SMAN 2 Pamekasan Meninggal di Tanah Suci, Kemenag Beri Santunan Segini ke Keluarga di Madura

Kecerdasan Anak Bukan Sekedar Nilai Rapor Sekolah, Berikut 8 Kecerdasan yang Dimiliki Tiap Anak

Sebelumnya, Norman sekaligus saksi mata curiga dengan kondisi rumahnya yang gelap dan lampunya padam.

Dengan rasa penasaran ia mendatangi rumah korban, di mana rumahnya hanya berjarak 20 meter dengan rumah korban.

Setelah di panggil berulang-ulang korban tidak menjawab.

Kemudian Norman berinisiatif memasuki rumah dan membuka pintu rumah adiknya tersebut.

Dia mendapati korban sudah dalam keadaan posisi gantung diri dengan menggunakan tali warna putih sepanjang 160 Cm.

Saat di konfirmasi Kasubag Humas Polres Sampang, Aipda Yoyok, membenarkan bahwa peristiwa gantung diri tersebut terjadi hari Kamis (22/8/2019) petang.

"Dari hasil pengamatan sementara ini korban meninggal murni bunuh diri," ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (23/8/2019).

Saat ini pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan lebih dalam.

"Untuk modusnya kami masih menyelidiki," tegasnya.

Istri kaget di Tulungagung

Seorang istri pamit ke warung tetangga untuk membeli sayuran, namun saat sang istri kembali ia kaget ternyata pintu rumah sudah terkunci.

Diduga pintu rumah tersebut dikunci oleh sang suami dari dalam rumah.

Saat sang istri minta pertolongan warga agar bisa masuk ke dalam rumah, kemudian pintu rumah berhasil dibuka paksa, sang istri langsung terkejut.

Istri terkejut saat melihat sosok suaminya yang tewas tergantung tali di langit-langit rumah.

Sang suami gantung diri, diduga akibat depresi soal pekerjaan.

Seorang pria di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, ditemukan tewas gantung diri, Selasa (20/8/2019) sekitar pukul 10.50 WIB.

PENDAFTARAN CPNS 2019: Jawaban BKN Tentang KTP dan Ijazah yang Berbeda dan Syarat Berkas CPNS 2019

Tak Takut Merugi, Pria Blitar Bagikan Makanan Gratis di Warungnya untuk Masyarakat Tiap Jumat

Kesal Ditipu Pablo Benua Rp 600 Juta, Arie Untung Sebut Pablo: Biar Ngerasain Makan Bareng Tikus

Pria yang ditemukan gantung diri tersebut diketahui bernama Kastum (54), warga setempat.

Menurut informasi, korban saat itu  ditinggal oleh istrinya, Titik Supriatun, ke warung tetangga untuk membeli sayuran.

Namun, saat istri pulang, pintu rumah depan mereka telah terkunci.

Merasa curiga, istri meminta pertolongan warga untuk masuk rumah.

Setelah pintu dibuka, mereka menemukan Kastum tewas gantung diri di langit-langit rumah.

Korban saat itu gantung diri dengan seutas tali tampar warna biru sepanjang sekira 10 meter.

"Saat ditinggal ke warung oleh istrinya.

Lalu korban justru gantung diri, ya meninggal," kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo saat dikonfirmasi.

AKP Mustijat Priyambodo menjelaskan, menurut keterangan istrinya, sudah dua bulan terakhir, korban sering menyendiri dan melamun.

Istri menduga, korban mengalami depresi karena permasalahan pekerjaan.

Korban sudah dua kali mencoba bunuh diri dengan cara membenturkan kepalanya ke dinding tembok rumahnya.

Ia juga pernah meminum cairan pembersih lantai.

Namun korban masih bisa selamat.

"Korban diduga depresi karena pekerjaan, sehingga nekat mengakhiri hidupnya," terangnya.

Saat dilakukan pemeriksaan dan olah TKP.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terdapat di tubuh korban.

Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban.

"Langsung dilakukan pemakaman oleh korban, karena murni gantung diri," pungkasnya.(nok)

Bocoran Serial Komik One Piece Chapter 953, Bocoran Tentang Blue Print Mansion Kaido

Baru Satu Menit Cewek SMP Stop Persetubuhan, Dilan Kalap dan Bunuh Pacar, Mayatnya Malah Dilanjutkan

Siswa SMA Minum Anggur Merah Saat Guru Sedang Mengajar, Videonya Viral, Temannya Ngompori: Lagi

Kasus gantung diri di Jember

Kasus gantung diri juga terjadi di Kabupaten Jember, belum lama ini.

Seorang janda bernama Ny Sami (62) ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Selasa (16/7/2019).

Korban ditemukan meninggal dunia setelah gantung diri oleh tetangganya, Ny Mulika, sekitar pukul 07.30 WIB.

Berdasarkan keterangan dari Polsek Bangsalsari, Mulika saat itu mendatangi rumah Sami dari arah belakang rumahnya.

Awalnya, dia hendak mengajak Sami mencari sisa padi di sawah.

Mulika mengaku, melihat pintu belakang rumah korban sedikit terbuka. 

Namun, saat memasuki rumah tersebut, ia melihat Sami berdiri di dekat pintu dapur rumahnya.

"Awalnya saksi tidak paham kalau korban itu gantung diri," ujar Kapolsek Bangsalsari, AKP I Putu Adi Kusuma.

"Saksi melihat korban berdiri,

kemudian didekati dan dipegang.

Dikiranya korban ini tidur," sambung dia.

Saat itulah, dia melihat tubuh Sami tergantung pada seutas tali di kusen pintu dapur.

Barulah dia sadar jika teman sekaligus tetangganya itu, gantung diri.

Mulika lantas melaporkan peristiwa itu ke tetangga dan perangkat desa setempat.

"Korban selama ini hidup sendiri,

dan suaminya sudah meninggal dunia," ucap AKP I Putu Adi Kusuma.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," imbuh dia.

Usai pemeriksaan polisi, keluarga menyatakan menerima kematian Sami.

Keluarga memakamkan Sami setelah semua pemeriksaan kepolisian selesai.

Gantung diri karena depresi

 Kasus bunuh diri terjadi di wilayah Polsek Pare, Kabupaten Kediri.

Pelaku gantung diri atas nama Mariono (61) warga Jl Ontoseno, Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Selasa (21/5/2019).

Kasus gantung diri ini dilaporkan Ruslan Abdul Gani (53) Kades Gedangsewu.

Informasi yang dihimpun TribunMadura.com, Mariono sebelum nekat gantung diri sempat pamit kepada Lutri Wahyuningsih kerabatnya hendak buang hajat ke WC.

Namun setelah ditunggu lama tidak kunjung kembali, Lutri kemudian membangunkan Siswanto.

Kedua saksi kemudian mencari Mariono ke belakang menemukan sudah dalam keadaan gantung diri dengan seutas tali tampar warna biru.

Tali yang digunakan untuk bunuh diri ini diikatkan pada pohon jarak yang ada di belakang rumahnya.

Mengetahui kejadian tersebut Siswanto sempat memegangi tubuh Mariono sambil berteriak minta tolong.

Teriakan itu didengar oleh Ahmad Nurcholis yang kemudian mendatangi lokasi kejadian.

Kemudian Ahmad Nurcholis mengambil sabit yang digunakan untuk memotong tali tampar yang terikat dipohon jarak.

Selanjutnya membawa pelaku gantung diri kedalam rumah dan melaporkan kepada Kepala Desa Gedangsewu.

Kasus gantung diri kemudian dilaporkan ke Polsek Pare.

Dari penjelasan keluarga Mariono sudah lama mengidap penyakit paru-paru dan syaraf dan diduga frustasi.

Namun pengobatan selama ini tak kunjung sembuh.

Kasi Humas Polsek Pare Aipda Yani saat dikonfirmasi TribunMadura.com menjelaskan, petugas telah meminta keterangan saksi-saksi.

Dari TKP lokasi gantung diri petugas mengamankan seutas tampar warna biru panjang kurang lebih 2,5 meter serta sebuah kursi dingklik dari bahan kayu.

Pihak keluarga menolak jenasahnya dilakukan otopsi yang dikuatkan dengan surat pernyataan.

Sementara dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Sidorejo dr Dian dan petugas Inafis Polres Kediri tidak menemukan tanda- tanda kekerasan. Diduga korban meninggal karena gantung diri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved