Berita Pamekasan

Pernyataannya Soal Aksi Demo Tembakau Dinilai Kontroversial, Bupati Pamekasan Dituntut Minta Maaf

Bupati Pamekasan diminta segera meminta maaf kepada publik atas penyataannya saat acara Pamekasan Bersolawat.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Sejumlah masyarakat, pemuda dan petani tembakau saat melakukan aksi di depan Kantor Pemkab Pamekasan, Rabu (28/8/2019) lalu. 

Bupati Pamekasan diminta segera meminta maaf kepada publik atas penyataannya saat acara Pamekasan Bersolawat

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Pernyataan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam terkait demo tembakau pada acara Pamekasan Bersolawat 1 Muharram 1441 Hijriyah, berbuntut panjang.

Pernyataan Baddrut Tamam yang dilontarkan di halaman Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Sabtu malam (31/08/2019) tersebut, dianggap kontroversial 

Isi cemarah itu direkam dalam sebuah berdurasi 7 menit 32 detik dan tersebar dalam Fanpage 'Pamekasan Hebat' yang merupakan Fanpage milIik Pemkab Pamekasan.

Tanggapan Bima Aryo Soal Kasus Tewasnya ART yang Diserang Anjing Sparta, Bima: ini Sebuah Tragedi

Penanggung Jawab (PJ) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan, Nur Faisal, memberikan komentarnya terkait pernyataan Baddrut Tamam itu.

Nur Faisal menyesalkan pernyataan Baddrut Tamam karena dinilai kurang etis menyuarakan tentang murahnya harga tembakau beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tidak sepatutnya seorang Kepala Daerah memberikan pernyataan seperti itu, apalagi sampai mengomentari pernyataan yang kurang etis itu.

"Pernyataan yang disampaikan Baddrut Tamam bahwa yang demonstrasi tentang murahnya harga tembakau itu hanya membela satu orang yang rugi kemudian mereka melakukan aksi itu dibayar, bagi saya kurang etis disampaikan oleh seorang Kepala Daerah," kata Nur Faisal kepada sejumlah media, Selasa (3/9/2019).

Pembangunan Bandara di Kediri Dimulai Awal Tahun 2020, Proyeknya sudah Masuk Persiapan Tahap Akhir

Bahkan, kata Nur Faisal, Baddrut Tamam melontarkan pernyataan tersebut tanpa didasari bukti dan terkesan menuduh.

"Itu terkesan menuduh apalagi tanpa didasari bukti, para mahasiswa, petani dan pemuda menyampaikan aspirasinya terkait dengan kesejahteraan petani tembakau itu bagi saya wajar mengkritisi untuk kebaikan Pemkab Pamekasan ke depannya," ujarnya.

Tak hanya itu, kata Faisal pernyataan Baddrut Tamam itu juga kurang bijak dan cenderung menciptakan opini publik.

Dalam video itu, Baddrut Tamam mengatakan, "Kalau urusan program yang bagus tidak ada yang bilang terima kasih," kata dia.

"Kalau urusan tembakau yang rugi hanya satu orang dan yang demo dibayar, dibuat omongan terus," ucapan Baddrut Tamam yang berhasil dikutip TribunMadura.com.

Satlantas Polrestabes Surabaya Jaring 9 Ribu Pelanggar hingga Hari Kelima Operasi Patuh Semeru 2019

Nur Faisal menyebut, kalimat itu akan menciptakan suatu opini dan doktrinisasi pada masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved