Pernyataannya Soal Aksi Demo Tembakau Dinilai Kontroversial, Bupati Pamekasan Dituntut Minta Maaf

Bahkan, menurut dia, ke depannya, ketika ada mahasiswa, masyarakat akan beranggapan yang aksi itu dibayar.

"Kalimat Bupati itu saya pikir bukan kalimat yang bijak, yang disampaikan sebagai sebuah tanggapan," jelas dia.

"Tetapi lebih pada persoalan-persoalan memberikan satu opini yang cenderung menjadi fitnah dan merugikan terhadap sistem demokrasi yang kita anut," bebernya.

Nur Faisal juga mengajak kepada seluruh mahasiswa, pemuda, tokoh masyarakat, untuk secepatnya membuat petisi dan meminta Baddrut Tamam agar mencabut pernyataannya tersebut.

• Pasangan Suami Istri di Gresik Tewas Terjatuh, Motornya Tersenggol Pengendara Lain dan Memilih Kabur

"Karena kalau itu dibiarkan akan menjadi satu sistem yang buruk bagi demokrasi kita ke depan," ucap dia.

"Sehingga ketika nanti ada salah satu kelompok masyarakat atau perorangan memberikan aspirasi, maka nanti orang akan mudah menilai bahwa aksi itu tidak murni, itu dibayar, itu hanya kepentingan sekelompok orang dan lain-lain," ungkapnya.

Nur Faisal juga menyarankan agar Bupati Baddrut Tamam segera meminta maaf kepada publik atas penyataannya itu.

"Maka kalau hal itu tidak diindahkan, saya mengajak kawan-kawan semua, saudara-saudara saya semua untuk melaporkan persoalan pernyataan tersebut kepada penegak hukum yang berwenang," ujar dia.

"Karena ini sudah ada unsur-unsur tuduhan, kemudian unsur memfitnah," tandasnya.

• Persebaya Tanpa Alfred Riedl Jalani Laga Pertama Putaran Kedua Liga 1 2019 Kontra Kalteng Putra