Berita Terkini Sampang

Identitas Ojol Sidoarjo Dibakar Begal di Sampang, Luka Bakar Capai 40 Persen di Sekujur Tubuh

Pengemudi ojek online asal Sidoarjo, Stevens Charles Ricky menjadi korban begal sadis disertai pembakaran di Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik, Sampang

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
LUKA PARAH - Sejumlah pengemudi gojek datang dari Surabaya untuk menjenguk korban begal disertai pembakaran di RSUD dr. Mohammad Zyn, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (13/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG – Seorang pengemudi ojek online (Gojek) asal Sidoarjo, Stevens Charles Ricky, menjadi korban begal sadis disertai pembakaran di Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura.

Akibat kejadian tersebut, Stevens mengalami luka bakar serius hampir di seluruh tubuhnya dan kini dirawat intensif di RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang.

Humas RSUD dr Mohammad Zyn, Amin Jakfar Sadik, membenarkan bahwa korban dirujuk dari Puskesmas Jrengik pada Senin (13/10/2025) sekitar 09.01 WIB.

"Saat tiba, pasien mengalami luka bakar cukup luas, meliputi kepala, lengan kanan, lengan kiri, dada, dan punggung," ujarnya kepada TribunMadura.com. 

Menurutnya, berdasarkan penilaian medis, luka bakar yang dialami korban diperkirakan mencapai 40 persen dari total permukaan tubuh.

"Untuk pasien, saat ini dalam kondisi sadar dengan tingkat kesadaran penuh," terangnya.

Baca juga: Korban Begal Sadis Disertai Pembakaran di Sampang Ternyata Pengemudi Ojol, Belasan Teman Ikut Peduli

 

Sejauh ini, pihak keluarga korban belum terlihat datang ke rumah sakit namun, teman seprofesinya, sesama pengemudi Gojek dari Surabaya tengah berkumpul di halaman RSUD Sampang.

Mereka datang untuk memastikan kondisi korban.

Salah satu rekan korban, Parjo asal Surabaya mengatakan bahwa kabar mengenai insiden tersebut pertama kali diterima melalui grup komunitas Gojek Surabaya.

"Kami dapat kabar dari teman di area Gubeng. Setelah tahu yang jadi korban teman kami, anak-anak langsung berangkat ke Sampang," ujarnya.

Menurut Parjo, rekan seprofesi yang datang kali ini tergabung dalam satu komunitas, artinya biasa beroperasi di wilayah Surabaya.

"Korban itu orangnya pendiam, pekerja keras juga. Biasanya kalau narik sampai malam," terangnya.

Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait identitas dan motif pelaku.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved