Berita Sumenep

BPBD Sumenep Akui Sudah Sebar 90 Mobil Tangki untuk Tanggulangi Kekeringan di Sumenep Madura

Wilayah Kabupaten Sumenep Madura hingga akhir Agustus 2019 sudah menghabiskan 90 tangki air bersih guna penanganan bencana kekeringan di musim kemarau

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA/MOHAMMAD RIFAI
Petugas BPBD Sumenep saat mendistribusi air bersih ke kawasan kekeringan dan krisis air bersih. 

BPBD Sumenep Akui Sudah Sebar 90 Mobil Tangki untuk Tanggulangi Kekeringan di Sumenep Madura

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Wilayah Kabupaten Sumenep Madura hingga akhir Agustus 2019 sudah menghabiskan 90 tangki air bersih guna penanganan bencana kekeringan di musim kemarau ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riyadi menyampaikan sudah mencapai ribuan liter air bersih didistribusikan ke warga terdampak kekeringan.

"Satu tangki mobil itu ada 6000 liter, kita sudah mendistribusikan 90 tangki.

Jadi tinggal mengkalikan saja 90 dikali 6000 liter air bersih yang terdistribusikan," kata Abd Rahman Riyadi. Kamis (5/9/2019).

Sugi Nur Raharja (Gus Nur) Dituntut Penjara 2 Tahun oleh Jaksa, Dugaan Kasus Pencemaran Nama Baik

Masyarakat Diimbau Tak Mudah Beri Alamat, Ini Konsekuensinya Jika Beri Alamat secara Sembarangan

Tanggapi Kenaikan Tarif BPJS, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak Ungkap Masalah yang Kompleks

Pendistribusian air bersih itu kata Abd Rahman Riyadi, sudah hampir semua di seluruh wilayah terdampak di wilayah sumenep.

Sudah hampir semua wilayah terdampak katanya, pihaknya sudah mendistribusikan. Diantaranya mulai dari Pasongsongan, Prancak, Montorna, Rubaru, Batuputih, Talango, Batang - Batang, Saronggi, Ganding dan Bluto sudah lakukan pendistribusian.

"Paling dominan kekeringan itu di Kecamatan Pasongsongan, karena masuk kring kritis," katanya.

Ditanya bagaimana proses bantuan air bersih secara gratis pada warga terdampak di sumenep, Abd Rahman Riyadi mengatakan jika itu di koordinatori oleh pihak desa, dan dibagikan sesuai jumlah KK.

"Bantuan air bersih secara gratis," katanya.

Selain itu kata Abd Rahman Riyadi, puncak kekeringan di sumenep saat ini sesuai prediksi BMKG Kalianget Sumenep hingga Agustus - Sepetember 2019.

Pihaknya berharap, bantuan air bersih dari Pemkab Sumenep yang sudah terdistribusikan pada warga terdampak digunakan dengan baik.

"Mudah - mudah puncak kekeringan ini segera cepat mengurangi, sehingga tidak terlalu panjang. Dan kami berharap bantuan air bersih itu dimanfaagkan dengan baik karena air bersih itu bukan untuk lahan pertanian," harapnya.

Data yang dihimpun TribunMadura.com saat ini di wilayah Kecamatan Pasongsongan warga kesusahan mencari air bersih.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved