Berita Madiun
Bendungan Wates Madiun yang Angker dan 'Makan' 9 Korban, Harus Pakai Sesajen Temukan Korban Hilang
Bendungan Wates Madiun yang Angker dan 'Makan' 9 Korban, Harus Pakai Sesajen untuk Temukan Korban Hilang
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
Bendungan Wates Madiun yang Angker dan 'Makan' 9 Korban, Harus Pakai Sesajen untuk Temukan Korban Hilang.
TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Bendungan Wates di Kabupaten Madiun dikenal angker.
Setidaknya ada sembilan orang yang tewas di Bendungan Wates yang angker tersebut.
Korban terbaru adalah tiga pemuda asal Ponorogo.
Ketiganya ditemukan tewas tenggelam di Bendungan Wates, Sungai Sekembangan, Dusun Wates, Desa Kebon Agung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jumat (6/9/2019) siang.
Ketiga korban tewas adalah Didin Saifudin (19), Suwanto (25), dan Eko Rijianto (21).
Mereka merupakan warga Dukuh Tawang, RT 04/ RW 02, Desa Sriti, Kevamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo.
Ketiganya ditemukan tak bernyawa di dasar bendungan dengan kedalaman sekitar tiga atau empat meter.
Mereka tenggelam saat mandi di sungai yang berwarna cokelat kehijauan.
Pantauan di lokasi, air di bendungan tersebut tidak mengalir, sehingga permukaan sungai Sekembangan itu tampak sangat tenang.
Peristiwa orang tenggelam di Bendungan Wates tersebut bukanlah kejadian yang pertama.
Beberapa tahun yang lalu, juga pernah ada lima pelajar tewas dan seorang pria juga tewas akibat tenggelam di lokasi yang sama.
"Sudah tiga kali ini berarti. Peristiwa yang pertama dulu satu orang, yang kedua lima orang, dan ini yang ketiga, tiga orang," kata Supri (58) warga dusun setempat, saat ditemui di lokasi.
Ia menuturkan, konon di bendungan tersebut angker, sehingga masyarakat jarang yang berani mandi di tempat itu.
Pada saat pencarian siang itu, warga setempat juga memanggil juru kunci bendungan tersebut untuk memberi sesajen agar korban mudah ditemukan.
Sesajen berupa ayam kampung berwarna putih dan juga kembang. Sesajen tersebut dilempar ke dalam sungai, sebelum dilakukan pencarian.
"Ini ayamnya tadi di lempar ke kali. Supaya korbannya gampang ditemukan,"imbuhnya.
Sebelumnya, setelah menemukan dua pemuda asal Ponorogo yang tenggelam di Bendungan Wates, Sungai Sekembangan, Dusun Wates, Desa Kebon Agung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jumat (6/9/2019) siang.
Warga kembali menemukan korban yang ketiga sekitar pukul 15.06 WIB.
Sama seperti korban yang pertama dan yang kedua, korban ketiga ditemukan dalam kondisi tubuh kaku dan tak bernyawa.
Korban ketiga ditemukan tak jauh dari lokasi ditemukannya dua korban lain.
Pada pencarian korban yang ketiga, warga dibantu petugas menggunakan perahu karet dari BPBD Kabupaten Madiun.
Sejumlah warga secara bergantian menyelam dan naik ke atas permukaan sambil beregangan perahu untuk mengambil nafas.
Korban ketiga berhasil ditemukan, setelah seorang warga menggunakan bambu sepanjang sekitar empat meter untuk menyisir dasar sungai.
Saat ujung bambu menyentuh bambu yang dicurigai sebagai tubuh korban, seorang warga kemudian turun menyelam dan mengevakuasi korban.
Sebelum korban ketiga ditemukan, berselang enam menit setelah korban tenggelam pertama ditemukan, warga yang menyelam secara manual, berhasil menemukan korban kedua.
Sama halnya seperti korban yang pertama ditemukan, korban kedua ditemukan dalam kondisi kaku dan sudah tak bernyawa sekitar pukul 14.28 WIB.
Secara bergantian, lima warga setempat melakukan penyelaman secara manual dan menggunakan bambu untuk menyisir dasar sungai di titik lokasi awal korban tenggelam.
Korban kedua yang berhasil dievakuasi ini ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan korban pertama.
Sementara tubuh korban pertama ditemukan, setelah sekitar empat jam upaya pencarian sekitar pukul 14.22 WIB.
Korban ditemukan tak jauh dari lokasi awal tenggelam.
Korban ditemukan dalam kondisi tubuh kaku dan sudah tak bernyawa.
Jasad korban ditemukan di dasar sungai oleh seorang warga yang menyelam tanpa peralatan selam.
Pencarian dilakukan dengan menggunakan dua bambu sepanjang sekitar empat meter.
Bambu tersebut digunakan untuk menyisir mencari posisi tubuh korban tenggelam di dasar sungai.
Ketika ujung bambu mengenai sesuatu, warga menyelam ke dasar mengikuti arah bambu.
Diberitakan sebelumnya, tiga pemuda asal Ponorogo tenggelam di bendungan Sungai Sekembangan, Dusun Wates, Desa Kebon Agung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jumat (6/9/2019) siang.
Ketiga pemuda tersebut yakni, Didin Saifudin (19), Suwanto (25), dan Eko Rijianto (21).
Ketiganya merupakan warga Dukuh Tawang, RT 04/ RW 02, Desa Sriti, Kevamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo.
Ketiga pemuda tersebut merupakan pekerja bangunan yang sedang bekerja di proyek pemasangan paving block di desa setempat.
Saat istirahat siang, ketiga pemuda tersebut, bersama dua rekannya, Bayu Eko Nurcahyo (15) dan Dian Aldi Anwari (20), pergi ke sungai tak jauh dari lokasi mereka bekerja untuk berenang di sungai.