Berita Surabaya
Kisah Wisudawan Terbaik Universitas Airlangga, Belasan Tahun Mengamen hingga Jadi Atlet Panahan
Wisudawan terbaik Universitas Airlangga menceritakan pengalaman hidupnya hingga bisa meraih gelar sarjana.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Sore sepulang sekolah, saya tidak ada kegiatan," jelas Noviana.
"Kalau ngamen, selalu diobrak lagi. Sama bapak juga dilarang lagi saat itu," sambung dia.
"Akhirnya saya ditaruh di panahan sama kakak, dari situ saya berlatih," tambahnya.
• Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Tolak Eksepsi Hubert Henry Soal Surat Dakwaan Jaksa
• Komplotan Pencurian Uang Nasabah Bank di Bojonegoro Dibekuk Polisi, Lima Pelaku Masih Buron
Kegiatan latihan olahraga panahan itu lah yang menyibukan Noviana untuk tidak lagi kembali ke jalanan.
Anak ke empat dari delapan bersaudara itu lantas mulai menggemari olahraga panahan.
Tak lama setelahnya, Noviana mengikuti kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Timur.
"Alhamdulillah. Saya dapat medali emas dan perak di Porprov Jatim mewakili Kontingen Surabaya," ungkap Noviana.
• Hiu Paus Berukuran 6 Meter Terdampar di Pantai Kajaran Lumajang, Polisi Beber Keadaan Terkininya
Saat memasuki kuliah, Noviana mulai menghentikan kegiatan olahraganya.
Ia beralasan ingin fokus dengan pendidikan perkuliahannya di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
"Tahun pertama saya mulai mengurangi, tapi diajak jadi pelatih panahan di Surabaya," ucap dia.
"Saat mulai ngerasa waktu tersita saya kembali fokus mengejar ilmu dan magang di Unit Bantuan Hukum Unair," pungkasnya.
• Pemandu Lagu Belianya Dirudapaksa Pejabat Desa, Warkop di Tulungagung Disegel Petugas Satpol PP