Berita Surabaya
Jawa Timur Disebut Jadi Daerah Paling Terdampak Jika Harga Cukai Rokok Naik Sebesar 23 Persen
Ketua Fraksi PKB Jatim menilai Jawa Timur menjadi daerah paling terdampak jika harga cukai rokok dinaikkan sebesar 23 persen.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Ketua Fraksi PKB Jatim menilai Jawa Timur menjadi daerah paling terdampak jika harga cukai rokok dinaikkan sebesar 23 persen
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim, Anik Maslachah menilai, Jawa Timur akan menjadi daerah yang paling terdampak jika harga cukai rokok jadi dinaikkan sebesar 23 persen oleh pemerintah.
Anik Maslachah menjelaskan, dari 38 kabupaten kota, ada 20 kabupaten/kota di Jawa Timur sebagai penghasil tembakau.
Selain itu, se-Indonesia, ada 220 ribu pekerja Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan 65 persennya dari Jawa Timur.
• Ada Kebakaran Hutan, Jalur Pendakian ke Gunung Semeru Resmi Ditutup hingga Batas yang Tak Ditentukan
• Pengusaha Rokok Pasuruan Mengaku Cemas Dampak Jika Harga Cukai Rokok Naik hingga 23 Persen
"Hari ini permedio Agustus 2019 kita sudah berhasil ekspor kenaikannya sudah 13,9 persen," ucap Anik Maslachah, Minggu (22/9/2019).
"Maka ketika ada fluktuasi harga yang segitu tinggi berimplikasi kepada turunnya jumlah produksi dan jumlah petani tembakau," samnung dia.
Menurut Anik Maslachah, jumlah produksi tembakau tersebut turun karena gairah industri rokok juga turun.
Hal itu akibat tingginya harga rokok eceran yang akan menurunkan jumlah konsumsi.
• APBTN Bhuana Pamekasan Tuntut Aktivis Minta Maaf Soal Kasus Pembakaran Batik saat Aksi di Depan DPRD
"Kita menghitung pabrik rokok di Jatim sangat lah besar. Bahkan terbesar pertama di antara 34 provinsi," jelas Anik Maslachah.
"Maka ketika harga eceran rokok dinaikkan 35 persen, angka peningkatan pengangguran paling tinggi di Jatim," lanjut Legislator asal Sidoarjo ini.
Selain menyalurkan suara masyarakat Jawa Timur ke DPR RI yang akan diteruskan ke menteri terkait, Fraksi PKB Jatim juga akan menyampaikan pesan tersebut ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Saya meyakini ketika banyak aspirasi dari berbagai sumber itu akan menjadi Interfensi bagi kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan itu bisa berubah. Itu harapan kami semua," pungkasnya.
• Dua Pelajar Nekat Curi Kiloan Cabai Siap Panen, Barang Curian Dijual & Uangnya Dipakai Senang-Senang