Polisi Sebut Dosen IPB Abdul Basith Punya Peran Ganda pada Kasus Rencana Rusuh Aksi Mujahid 212

Polisi menyebut jika dosen IPB berperan sebagai perancang dan donatur dalam rencana kerusuhan Aksi Mujahid 212.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Instagram/ilhamstory_
Pintu masuk kampus IPB 

Polisi menyebut jika dosen IPB berperan sebagai perancang dan donatur dalam rencana kerusuhan Aksi Mujahid 212

TRIBUNMADURA.COM - Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith diduga berperan sebagai perancang dalam rencana kerusuhan Aksi Mujahid 212 di Jakarta pada Sabtu (28/9/2019).

Tak hanya itu, polisi mengungkapkan jika Abdul Basith diduga juga berperan sebagai donatur dalam rencana aksi itu.

"AB juga selain dia melakukan perekrutan, kemudian pengaturan rencana secara garis besar tentang rencana aksinya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (2/10/2019).

Dosen IPB Abdul Basith Diduga Dalangi Kerusuhan Aksi Mujahid 212, Diketahui Simpan Bom Ikan Isi Paku

Tersandung Kasus Dugaan Rencana Kerusuhan Mujahid 212, Dosen IPB Diberhentikan Sementara Jadi PNS

"Maupun yang bersangkutan juga sebagai donatur untuk mengalirkan uang ke orang-orang yang direkrut," sambung dia.

Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, atas kasus itu, Abdul Basith ditetapkan sebagai tersangka bersama sembilan rekannya.

Menurut keterangan polisi, Abdul Basith merekrut dan bahkan membiayai S alias L untuk datang ke Jakarta.

Uang yang digunakan, kata Dedi, merupakan dana pribadi milik Abdul Basith.

"S alias Laode didatangkan langsung dari Ambon dan dibiayai langsung oleh yang bersangkutan (AB) untuk datang ke Jakarta," ungkap Dedi.

Diminta Rujuk dengan Suami, Ibu Muda Nekat Minum Racun karena Telanjur Sayang pada Selingkuhannya

3 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Pertama Kali Pesan Minuman di Starbucks, Jangan Sampai Kecele

Abdul Basith mendatangkan S karena memiliki kemampuan untuk merakit bom yang akan digunakan dalam aksi mereka.

S juga bertugas merekrut orang, yang terdiri dari JAF, AL, NAD, dan SAM.

Dedi menuturkan, hasil rekrutan S berperan sebagai pembuat bom dan eksekutor.

Selain itu, Abdul Basith juga merekrut OS yang juga berperan sebagai perekrut dan menerima dana.

Lalu, OS merekrut 3 orang eksekutor lainnya.

DMI Jatim Siapkan Program Mosque Milenial Friendly untuk Tangkal Radikalisme di Masjid-Masjid

Jalani Persaingan Ketat, Muhammad Hendi dan Arinda Terpilih Jadi Duta Kampus Potra-Potre UTM 2019

"Koordinator lapangannya atas nama tersangka YF, sebagai koordinator lapangan para eksekutor," jelas dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved