Berita Pasuruan
Warga Desa Baujeng Blokir Jalan Alternatif Bangil-Pandaan, Protes Sungai Tercemar Limbah Perusahaan
Ratusan warga Desa Baujeng menutup akses jalan alternatif Bangil-Pandaan sebagai tanda kekecewaan.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Ratusan warga Desa Baujeng menutup akses jalan alternatif Bangil-Pandaan sebagai tanda kekecewaan
TRIBUNMADURA.COM, PASURUAN - Ratusan warga Desa Baujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menutup akses jalan alternatif Bangil-Pandaan, Senin (7/10/2019) pagi.
Aksi warga Desa Baujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan menutup akses jalan alternatif Bangil-Pandaan, Senin (7/10/2019) pagi.
Penutupan ini dilakukan di sepanjang jalan yang masuk wilayah Desa Baujeng.
Warga Desa Baujeng menutupnya dengan membakar ban bekas di jalan raya.
• Jalan Bangil-Pandaan Lumpuh Total, Ratusan Warga Desa Baujeng Blokir Jalan dengan Bakar Ban
Selain itu, warga juga membentangkan ratusan spanduk dan poster kecaman yang menuding pemerintah dan pengusaha tidak pro rakyat.
Warga menyindir pengusaha dan pemerintah yang tidak mempedulikan orang kecil, khususnya warga Desa Baujeng.
Warga juga turun dan berdiri di tengah jalan.
Mereka juga memarkirkan mobil dan sepeda motornya di sana.
Menggunakan masker, mereka berteriak lantang dan mengecam pengusaha dan pemerintah.
• Idap Keterbelakangan Mental, Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Sudah Ditangani Dokter Syaraf Rumah Sakit
Tak lupa, mereka meminta maaf ke pengguna jalan karena jalan tersebut telah disegel.
Cak Met, salah satu perwakilan warga, menyampaikan alasan aksi warga yang seperti ini.
Kata dia, warga sudah jenuh selama 10 tahun tidak ada jalan keluar.
"Permasalahannya sungai basin, tuntutan warga sungai harus bersih itu saja," ucap dia.
"Sungai kami tercemar karena limbah perusahaan," katanya.
• Gubernur Jatim Sebut Bocah 12 Tahun asal Pamekasan Bukan Tinggal di Kandang Ayam, Tapi di Tempat ini
