Beda dari Bus Transjakarta, Wali Kota Surabaya Risma Pastikan Suroboyo Bus Tak ada Jalur Khusus

Beda dari Bus Transjakarta, Wali Kota Surabaya Risma Pastikan Suroboyo Bus Tak ada Jalur Khusus

TRIBUNMADURA.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pastikan tak ada jalur khusus untuk Suroboyo Bus .

Tak seperti bus Transjakarta, Risma akan memberikan solusi untuk Suroboyo Bus yang tanpa jalur ini.

Ternyata ada keistimewaan bagi bus Suroboyo.

Selain itu, ia juga tak ingin Suroboyo Bus disamakan dengan Transjakarta.

Sampai kapan pun, tidak akan ada jalur khusus untuk Suroboyo Bus seperti halnya jalur Transjakarta di Jakarta.

Paling tidak hingga berakhirnya kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berakhir Desember 2020, Suroboyo Bus tetap berada di jalur umum seperti saat ini

"Sebenarnya bus itu sudah dilengkapi antilampu merah. Saat bus ini melintas, traffic light tetap akan nyala hijau. Biarkan Suroboyo Bus seperti saat ini tanpa perlu jalur khusus," kata Risma, Jumat (11/10/2019).

Risma tidak ingin keberadaan bus yang cara bayarnya pakai sampah plastik itu disamakan dengan sistem Bus Trans Jakarta atau Busway.

Warga menghendaki dibuatkan jalur khusus Suroboyo Bus agar tidak terjebak macet.

"Kalau ada jalur khusus lebih nyaman dan tidak macet. Jarak tempuh hingga tempat tujuan juga bisa dipastikan sehingga tidak telat di tempat kerja," kata Aris Kurniawan.

• Baru Saja Digelar Hendak Bersenang-Senang, Pintu Kamar Tiba-Tiba Terbuka dan Wajah Memelas

• Baru Selesai Mandi, Suami Terkejut Lihat Ulah Sang Istri di Dapur, Kain dan Sandal Jadi Saksi Bisu

• Usai Digugat Anak Kandungnya Sebesar Rp 1,8 M, Nenek Amih Kini Dipolisikan Menantu Karena Nama Baik

Namun impian warga untuk merasakan ada jalur khusus agar bus antimacet di Surabaya harus dipendam dulu.

Risma yang tinggal menyisakan satu tahun masa tugasnya itu tak menghendaki Suroboyo Bus memiliki jalur tersendiri. 

Risma mengakui bahwa belum adanya kepastian jarak tempuh ke tempat tujuan menjadi salah satu tantangan tersendiri.

Namun dirinya punya solusi lain tanpa harus ada jalur khusus.

Salah satunya dengan dibangun Park and Ride dimana-mana.

Nantinya orang cukup memarkir kendaraan mereka dan selanjutnya ke tengah kota Bisa naik angkutan masal.

Selain itu akan ada angkutan masal sebagai pengumpan menuju Suroboyo Bus.  

Selain itu, saat ini juga telah dibangun Pedestrian lebar di hampir semua titik kota.

Terutama di Jl protokol dan tengah kota, semua Pedestrian dilebarkan.

Infrastruktur kota ini dibangun khusus untuk pejalan kaki.

Risma mengakui bahwa salah satu tantangan menafa kota adalah membangun sistem transportasi.

Transportasi masal harus menjadi prioritas.

Dibangun sistem yang matang, nyaman dan yang utama bisa mendorong orang beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan masal. 

"Kompleks memang. Tidak ada batasan pembelian kendaraan. Kita bukan luar negeri yang parkir mahal. Pajak kendaraan juga mahal sekali. Ini tantangan kita," kata Risma. 

Namun demikian, Surabaya dinilai berhasil dalam mengatasi masalah kemacetan kota.

Risma menuturkan bahwa Surabaya mendapat apresiasi dari kementerian Perhubungan setelah beroperasinya Suroboyo Bus.

Membayar pakai sampah plastik adalah sebagian menjaga lingkungan.

"Dapat uang juga karena ada Bank Sampah sehingga sampah plastik bisa diuangkan. Yang penting juga mengurangi smapah plastik di Surabaya karena botol ditampung Suroboyo Bus," kata Risma.

Risma tak menyebut berapa unit bus yang akan dikirim dari Kementerian untuk Surabaya.

Namun wali kota perempuan pertama di Surabaya ini minta bus dengan low deck.

Sebab menyesuaikan Pedestrian. (Faiq) 

• Kejutan Spoiler Serial Komik One Piece Chapter 959, Shanks dan Kakek Garp akan Datang Bantu Luffy?

• Ribuan Sertifikat Tanah di Trenggalek Disekolahkan Warga, Nilainya Tembus Lebih Rp 264 Miliar

• Mau Shooping ke Mall Surabaya Bawa Anak Istri, Suzuki Ignis Warga Sidoarjo Nyungsep ke Parit & Karam