Berita Pasuruan
Terdesak Kebutuhan Gaya Hidup, Pria Pasuruan Lakukan Kejahatan Jalanan, Hasilnya untuk Bayar Cicilan
Empat pelaku kejahatan jalanan yang meresahkan warga Kabupaten Pasuruan ditangkap.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Empat pelaku kejahatan jalanan yang meresahkan warga Kabupaten Pasuruan ditangkap
TRIBUNMADURA.COM, PASURUAN - Satreskrim Polres Pasuruan menangkap empat pelaku kejahatan jalanan atau street crime yang meresahkan masyarakat di Kabupaten Pasuruan selama sepekan.
Dalam pemeriksaan yang sudah dilakukan, Satreskrim Polres Pasuruan menemukan fakta mengejutkan.
Dari keempat tersangka ini, mayoritas mengaku bahwa kejahatan itu dilakukan atas desakan kebutuhan.
• Tuntaskan Kasus Nyinyiri Wiranto, Handphone FS Istri Anggota TNI AU Peltu YNS Diperiksa Labfor Polri
• Motor Honda Beat Lupa Dimasukkan ke Dalam Parkiran Kos, Pemilik Terkejut Motornya Raib di Pagi Hari
Uniknya, kebutuhan mendasar mereka bukan kebutuhan untuk mencukupi anak dan istri.
Tapi, mereka melakukannya untuk memenuhi kebutuhan tradisi atau tren masa kini.
Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, dari keempatnya, rata-rata mengaku nekat melakukan curas, curat, atau curanmor karena kebutuhan.
AKBP Rofiq Ripto Himawan menyebut, rata-rata tersangka melakukan aksi itu karena untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ia mencontohkan, ada seorang tersangka yang mengaku melakukan curas karena hanya ingin membayar cicilan sepeda motor.
• Usai Ikuti Apel Dipimpin Ketum Ansor Gus Yaqut, Dua Banser Diserang Orang Tak Dikenal & Jadi Korban
• Kepepet Masalah Ekonomi, Suami Ajak Istri yang Hamil Enam Bulan Mencuri Motor Yamaha Jupiter Z
"Ini kan soal tren gaya hidup," kata AKBP Rofiq Ripto Himawan, Senin (14/10/2019).
"Dia sebenarnya belum mampu kredit motor, tapi karena kebutuhan gaya hidup di sekitar lingkungannya, akhirnya dia mengikutinya," ucap dia.
AKBP Rofiq Ripto Himawan menuturkan,seorang tersangka berinisial S bekerja sebagai perajin palet pesanan perusahaan.
Karena ikutikutan gaya hidup, ia kredit motor dan kebingungan saat jatuh tempo pembayaran.
"Ibaratnya, besar pasak daripada tiang. Jadi tidak seimbang antara penghasilan dan pengeluaran," ungkap AKBP Rofiq Ripto Himawan.
• FKMSB dan IMABA Gelar Sunatan Massal Gratis, Bantu Warga Kurang Mampu di Kecamatan Pakong Pamekasan
• Mobil Pengangkut Rombongan Pengantin Terlibat Kecelakaan, Hantam Truk Tronton yang Sedang Terparkir
"Nah, dari situ, tersangka mulai kepikiran untuk melakukan kejahatan," tambahnya