Pilkada 2020

Hadapi Pilkada Serentak 2020 PAN Jatim Akui Gunakan Strategi Pilgub Jatim 2018, ini Formulanya

Untuk menghadapi pesta politik lima tahunan ini, PAN memilih menerapkan strategi seperti yang dilakukan pada pemilihan gubernur (pilgub) Jatim 2018

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Aqwamit Torik
Wikipedia.org
Partai Amanat Nasional PAN 

Hadapi Pilkada Serentak 2020 PAN Jatim Akui Gunakan Strategi Pilgub Jatim 2018, ini Formulanya

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA – Partai Amanat Nasional (PAN) masih enggan berbicara soal rencana penjaringan di Pilkada serentak 2020 mendatang.

Untuk menghadapi pesta politik lima tahunan ini, PAN memilih menerapkan strategi seperti yang dilakukan pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim 2018 lalu.

”Untuk Pilkada serentak 2020, kami belajar dari Pilgub 2018. Strateginya sama,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim, A Basuki Babussalam kepada Surya.co.id ( TribunMadura.com network ) ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (15/10/2019). 

Untuk diketahui, pada pilgub 2018 lalu, PAN menjadi satu di antara sembilan parpol yang mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.

Pada akhirnya, pasangan Khofifah-Emil mengalahkan rivalnya saat itu, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.

Sekalipun demikian, PAN menjadi satu di antara beberapa partai politik yang memberikan dukungan di saat-saat terakhir menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tak hanya itu, PAN juga tak membuka pendaftaran kandidat secara resmi, berbeda halnya dengan beberapa partai lain.

Dapat Tumpangan Mobil di Surabaya Bayar Rp 10 Ribu, Emak-emak Lamongan ini Malah Berikan Rp 36 Juta

Sudah Bayar Asuransi Anak Hingga Rp 36 Juta, Wanita Lamongan ini Masih Ditagih: Hal Aneh Terbongkar

Kronologi Kasus Suami Bakar Istri di Surabaya, Pelaku dan Korban Sempat Cekcok Disaksikan Mertua

Tak hanya di Pilgub 2018, PAN juga sukses di dua pilgub sebelumnya.

Yakni, kala menjadi pengusung Soekarwo dan Saifullah Yusuf di Pilgub 2008 dan 2013 silam.

”Di pilkada 2020 mendatang, kami juga akan seperti itu. Sebab, strategi ini terbukti efektif. Prinsipnya, kami tak ingin grusa-grusu (ceroboh) dalam menentukan pilihan,” kata Basuki yang juga Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PAN ini.

Padahal, PAN memiliki potensi kursi di sejumlah DPRD kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada.

Di antaranya, Lamongan (tujuh kursi), Sidoarjo (lima kursi), dan beberapa daerah lain.

Dengan potensi tersebut, PAN sebenarnya memiliki nilai tawar untuk bisa membuka penjaringan.

”Kami memilih untuk melakukan konsolidasi internal dibandingkan dengan ramai-ramai di luar,” jelas Basuki yang juga Ketua Fraksi PAN di DPRD Jatim ini menerangkan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved