Kasus Kecelakaan

TERTANGKAP, Penabrak Misterius Honda Tiger yang Sebabkan 2 Pelajar Sidoarjo Tewas Terbakar di Madiun

TERTANGKAP, Penabrak Misterius Honda Tiger yang Sebabkan Dua Pelajar Sidoarjo Tewas Terbakar di Madiun

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/RAHADIAN BAGUS
Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono dan Kasatlantas Polres Madiun AKP Jimmy Heriyanto Manurung, menunjukan barang bukti dan pelaku kasus truk tabrak motor Honda Tiger yang dikendarai dua pelajar. 

Selanjutnya dilakukan pengembangan, diketahui pemilik truk sekaligus sopir truk, berinisial SN (62) warga Ampelgading, Kabupaten Malang.

Polisi kemudian menghubungi SN dan SN mengakui bahwa dirinyalah yang menabrak pengendara motor Honda Tiger yang berboncengan hingga tewas.

SN akhirnya menyerahkan diri dengan mendatangi Polres Madiun, pada Senin (14/10/2019) sore.

"Setelah kami hubungi, yang bersangkutan langsung mengakui perbuatannya dan menyerahakan diri pada Senin (14/10) kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB," katanya.

Kepada polisi, SN mengatakan saat itu dirinya bersama seorang kenek sedang dalam perjalanan membawa pepaya dari Malang menuju Jakarta.

Setibanya di lokasi kejadian, dia kaget ketika ada motor korban dari arah berlawanan (barat ke timur) tiba-tiba putar balik ke arah barat.

Karena jarak antara truk yang ia kemudikan dengan motor yang dikendarai Ricco terlalu dekat, akhirnya tabrakan tak dapat dihindari.

Motor Honda Tiger yang dikendarai dua pelajar asal Sidoarjo sempat terseret hingga bahu jalan sebelah kiri dan terbakar.

"Kalau keterangan dari sopir, yang bersangkutan kaget dari arah berlawanan ada kendaraan tiba-tiba memutar balik, sehingga terjadilah tabrakan," kata Ruruh.

Dengan alasan takut dimassa, sopir pun melarikan diri bersama keneknya.

Setibanya di Jakarta, sopir berusaha menghilangkan barang bukti dengan mengganti lampu depan yang lepas, dan memperbaiki bodi truk yang rusak akibat benturan saat tabrakan.

Kepada polisi, SN mengaku tidak sengaja dan menyesali perbuatannya.

Ia tidak berani menolong korban pada saat kejadian karena takut dimassa warga.

"Saya takut dimassa Pak," katanya sambil menunduk.

Saat itu, dirinya tidak langsung menyerahkan diri ke kantor Polisi karena harus mengantar pesanan Pepaya ke Jakarta.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved