Karyawan UMC Suzuki Dibunuh
Sakit Hati Jadi Motif Utama Kasus Penculikan dan Pembunuhan Pria di Surabaya, Pernah Menjalin Kasih
Bangkit diculik, dianiaya sekaligus dibunuh oleh enam pelaku yang tak lain diantaranya suami dan mantan kekasih korban.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Aqwamit Torik
AKBP Harviadhi Agung Prathama menjelaskan, hasil dari autopsi jenazah Bangkit, ditemukan adanya luka-luka di bagian kepala.
Menurut dia, jenazah Bangkit diautopsi di RS Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu, Kamis (17/10/2019) pukul 01.00 WIB hingga 02.00 WIB.
“Dugaan awal, berdasarkan hasil autopsi, ada indikasi kekerasan fisik," kata AKBP Harviadhi Agung Prathama, Kamis (17/10/2019).
"Kemungkinan memang seperti itu (pembunuhan, red). Selebihnya hasil dari penyelidikan akan dijelaskan Polrestabes Surabaya termasuk motifnya,” sambung dia.
Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan seorang pria di Surabaya:
1. Keadaan jenazah dan penyebab kematian
AKBP Harviadhi Agung Prathama mengatakan, terdapat luka robek di bagian dahi atas sebelah kiri saat korban ditemukan.
Tak hanya itu, kedua mata korban terlihat lebam dan kondisi tangan yang terikat di depan.
Kata AKBP Harviadhi Agung Prathama, jenazah ditemukan dengan posisinya telungkup dan terdapat pendarahan di selaput otak.
Dugaan sementara pendarahan di selaput otak itulah yang menyebabkan korban meninggal.
“Jadi apda Rabu 16 Oktober kemarin, anggota Polsek Bumiaji mendapat laporan dari perangkat Desa Sumberberantas yang menyampaikan ada temuan jenazah di Sungai Watu Ondo, dekat perbatasan Batu-Mojokerto,” terang Harvi.
• BREAKING NEWS - Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Pria di Surabaya Tertangkap Polisi
• Epic, Spoiler Serial Komik One Piece Chapter 959, Kakek Luffy Turun Tangan dan Pesta di Onigashima
2. Identitas korban dan keluarganya
Setelah adanya temuan itu, AKBP Harviadhi Agung Prathama mengimbau kepada masyarakat agar melapor ke polisi jika ada keluarganya yang hilang.
Kemudian diketahuilah adanya laporan kehilangan yang masuk ke Polrestabes Surabaya.
“Hasil koordinasi dengan Polrestabes Surabaya, ada laporan kehilangan orang pada tanggal 15 Oktober, sehari sebelum penemuan jenazah," ungkap AKBP Harviadhi Agung Prathama.