Karena Putus Cinta, Siswa SMA Akhiri Hidup dengan Gantung Diri, Sempat Tenggak Sprite Campur Paramex
Siswi SMA di Kabupaten Sintang ditemukan tewas gantung diri menggunakan sabuk warna putih.
Tidak hanya di sekolah, korban juga disebut sering mengurung diri di kamar sebelum ditemukan gantung diri oleh ayahnya.
"Menurut keterangan dari pihak keluarga korban, dalam minggu terakhir sebelum korban melalukan gantung diri, korban sering mengurung diri dikamar,"
"Kemudian pada saat ditanya oleh orang tua atau kakanya, korban tidak mau menjawabnya," ujar Kapolsek.
• Awalnya Pamit Mandi, Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa, Keluarga Tak Mau Autopsi
• Pulang Mengajar Sekolah, Guru Kediri Tewas dalam Kecelakaan Maut Motor Honda Supra dan Truk Tangki
Pernah Kepergok Minum Sprite Dicampur Paramex
Pelajar SMAN 1 Tebelian yang ditemukan tewas gantung diri diduga karena masalah asmara.
Akibat diputus oleh pacarnya yang juga seorang pelajar, korban disebut sering murung dan mengurung diri di kamar.
Korban bahkan tertutup ketika ditanya oleh keluarga.
Sebelum ditemukan gantung diri, korban juga pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya dengan cara menenggak sprite dicampur obat paramex.
"Menurut keterangan kakak korban, bahwa pernah mendapati korban mengkomsumsi minuman sprite dicampur obat Paramex," kata Kapolsek Sungai Tebelian, IPDA Diondi Asido Manik.
Kepergok menenggak sprite dicampur paramex, korban bungkam saat ditanya kakaknya. "Saat ditanya oleh kakak korban untuk apa minum sprite dan paramex korban tidak mau menjawabnya," ungkap Diondi.
YY, pelajar berusia 17 tahun ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Dusun Lebak Akam Desa Sungai Ukoi, Kecamatan Sungai Tebelian, Minggu (20/10) pagi.
Dugaan sementara, pelajar yang duduk di kelas 10 itu nekad mengakhir hidup lantaran putus cinta.

• Ditinggal ke Warung, Suami Mendadak Kunci Pintu Rumah, Sang Istri Kaget setelah Buka Paksa Pintunya
• Istri Tergesa Datangi Rumah Kost Suami, Histeris Lihat Isi Kamar saat Mengintip dari Balik Jendela
Disdik Sintang Prihatin
Sekretaris Dinas Pendidkan dan Kebudayaan Kabupten Sintang, Yustinus mengaku prihatin mendengar kabar ada pelajar yang nekad gantung diri hanya karena putus cinta.
"Yang Pertama kami menyampaikan turut berduka cita kepada pihak Keluarga. Kita juga prihatin dan sedih jika memang hanya gara gara putus cinta langsung mengambil keputusan untuk bunuh diri," kata Yustinus kepada Tribun Pontianak.