Berita Surabaya
Gara-gara Kipas Angin Pembantu, Rumah Mewah di Perumahan Sakura Residence Surabaya Ludes Terbakar
Gara-gara Kipas Angin Pembantu, Rumah Mewah di Perumahan Sakura Residence Surabaya Ludes Terbakar
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Mujib Anwar
Gara-gara Kipas Angin Pembantu, Rumah Mewah di Perumahan Sakura Residence Surabaya Ludes Terbakar
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sebuah rumah mewah dua lantai di Blok A Nomor 1, Perumahan Sakura Residence, Gayungan, Surabaya terbakar hebat, kamis (31/10/2019).
Pantauan TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com), asap putih tebal menyeruak keluar dari seluruh ventilasi udara yang ada di dalam rumah mewah dua lantai di Blok A Nomor 1, Perumahan Sakura Residen, Gayungan, Surabaya tersebut
Seditnya ada tiga mobil PMK Surabaya berbagai ukuran tanki telah tiba di lokasi yang berada di wilayah Surabaya Selatan.
Menurut pemilik rumah Rani (24), sumber api berada di dalam ruang kamar pembantu rumah, Nadia.
"Ada di lantai dua kamar paling belakang kamar pembantu kami," katanya pada TribunJatim.com, Kamis (31/10/2019).
Rani yang saat itu sedang berada di lantai dua mengaku sempat melihat kobaran api yang menyala di atas kasur yang biasa digunakan pembantuannya tidur.
"Saya lihat sendiri apinya tadi, semula saya kira pembantu saya masak kok ada asap, lah kok ada api," jelasnya.
• Warga Hendak Buang Air Besar di Sungai, Malah Pergoki Kepala Desa Selingkuh, Istri Tau Berkat Surat
• Sering Beli Lilin, Pria Surabaya ini Akhirnya Terima Kenyataan Pahit saat Masuk Waktu Salat Maghrib
• Air Bengawan Solo Mengering, Warga Tuban Nyeberang ke Bojonegoro Tak Perlu Lagi Perahu Tambang

Ibu satu anak itu belum mengetahui pasti penyebab sebuah kamar di dalam rumahnya terbakar.
Namun ia menduga sebuah kipas angin di dalam kamar tersebut korslet lalu jatuh ke kasur milik pembantunya.
"Mungkin kipas anginya tadi," tukasnya
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kata Rani, di dalam rumah tadi hanya ada empat orang, dirinya, sang suami, pembantu dan anaknya yang masih balita.
Hingga berita ini dilansir, petugas PMK Surabaya masih berjibaku memadamkan api yang masih menyala membakar rumah mewah dua lantai di Blok A Nomor 1, Perumahan Sakura Residen, Gayungan, Surabaya.
• Ngebut di Lajur Berlawanan di Tulungagung, Sopir Bus PO Harapan Jaya Ditetapkan Sebagai Tersangka
• Cek Telapak Tangan, ada Garis Tangan yang Langka Menunjukkan Kehidupan dari Segi ini akan Cerah
• Demi Gaet Hati Siswi SMA, Pria Pengangguran Ganti Foto Profil WhatsApp dengan Lelaki Berwajah Tampan
Ledakan Keras dari Rumah Mewah Embong Wungu Surabaya
Sebelumnya, sebuah rumah mewah dua lantai di Jalan Embong Wungu No 14-15 Surabaya, kebakaran, Sabtu (21/9/2019).
Api melumat ruangan rumah mewah di lantai dua rumah yang ditinggali oleh Irwanto Lukman beserta istri dan kelima anaknya.
Menurut saksi mata Yusuf, api melumat rumah mewah dua lantai tersebut sekitar 10 menit lamanya.
Saat dirinya tiba mendatangi lokasi, ia mengaku baru melihat satu truk mobil PMK Surabaya.
"Saya kan tadi nongkrong di cafe saya kok ada asap tambah tebal saya datangi eh benar kebakaran," katanya pada TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com) di lokasi, Sabtu (21/9/2019).
Menurut Yusuf, sebelum api tampak membakar atap di lantai dua rumah tersebut, asap bebal berwarna putih menyeruak pekat.
"Apinya itu kayak bola gitu, bergumul anginnya bergumpal, sekitar 10 menit lebih," jelasnya.

Saat beberapa petugas PMK Surabaya berusaha menuju ke lantai dua menggunakan tangga, api lantas berkobar dan menjilati seluruh ruangan termasuk atap bangunan.
"Hanya sedikit orang yg ada disini tadi Mobil 5000 ini datang pakai tangga, terus naik ke atas," ungkapnya.
Namun, yang paling tidak dilupakannya saat menyaksikan insiden kebakaran itu, Yusuf mengaku sempat mendengar dua kali ledakan hebat laiknya petasan.
"Koyok bola mercon gitu, tapi duar keras diatas situ, sama apinya, tapi pertama asap dulu, terus saat PMK naik api tambah besar, terus ada ledakan itu," tuturnya.
Dilain sisi pemilik rumah, Irwanto Lukman menuturkan, ruang di lantai dua rumahnya yang terbakar itu lazim digunakan keluarganya untuk beribadah.
"Yang terbakar plafom, lalu meja meja, disitu juga kayak semi klenteng, perabotan kayu kayu," jelasnya pada awakmedia.
Ia menuturkan, kebakaran melumat langit-langit atap plafon lantai dua rumahnya dan beberapa perabotan peribadatan yang berbahan kayu.
Rumah seluas 500 meter persegi itu baru ditinggalinya sejak 2012.
Awal dirinya mendeteksi langsung adanya kebakaran, ungkap Lukman, saat dirinya hendak bepergian keluar rumah.
"Sebenarnya saya mau keluar ke Tuban terus sampe dibawah, dan mau buka pagar kok bau gosong ya," ungkapnya.
"Saya ngecek lagi sumbernya dari mana, krna biasanya di belakang rumah saya ada yg bakar bakar. Ternyata pas buka pintu api sudah wus wus gitu," tambahnya.
Mengetahui rumahnya dilumat si jago merah, buru-buru ia menelepon Command Centre 112.
Lukman menduga insiden itu kebakaran itu disebabkan karena korsleting listrik di instalasi kabel lantai dua rumahnya.
Untungnya tidak ada korban jiwa atas insiden itu, kendati begitu, dirinya memperkirakan total kerugian yang dialaminya sekitar Rp 500 Juta.
"Saya pastikan tadi korsleting listrik Krna 5 menit lalu saya udah cek, kondisi mati semua, lilin sudah saya matikan semua," pungkasnya.