Berita Tulungagung

Komplotan Pencuri Toko Swalayan Bagi Peran, ada yang Masih Bocah, Pakai Daihatsu Xenia Saat Beraksi

Lima orang yang diduga komplotan spesialis pencuri toko swalayan ditangkap di wilayah hukum Polsek Ngunut.

Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
shutterstock
Ilustrasi pencuri toko swalayan 

Komplotan Pencuri Toko Swalayan Bagi Peran, ada yang Masih Bocah, Pakai Daihatsu Xenia Saat Beraksi

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Komplotan pencuri spesialis toko swalayan yang menggunakan mobil Daihatsu Xenia ditangkap polisi.

Komplotan ini berasal dari Jakarta yang beraksi di Tulungagung.

Mereka saling berbagi peran dalam beraksi.

Namun nasib apes menghampiri saat pemilik toko pergoki aksinya.

Lima orang yang diduga komplotan spesialis pencuri toko swalayan ditangkap di wilayah hukum Polsek Ngunut.

Komplotan ini berasal dari Jakarta dan beraksi di sejumlah swalayan di Tulungagung dan sekitarnya.

Mau Ganti Ban Truk Fuso, Dua Karyawan Tambal Ban di Pamekasan Alami Hal Mengerikan

Malam Hari Sedang Tiduran di Rumah Tetangga, Tak Disangka Nasib Pria Madura ini Justru Apes

Usai Jenguk Bos yang Sakit, Pria ini Diam-Diam Masuk Kamar Pasien Lain, Hal Tak Terduga Dilakukannya

Mereka tertangkap saat beraksi di Agung Mart Desa/Kecamatan Ngunut, Jumat (1/11/2019) sore.

Dari lima orang yang diperiksa di Polsek Ngunut, dua di antaranya kakak beradik yang masih di bawah umur.

Dua anak ini, FI (13) dan adiknya MA (11) bertugas sebagai eksekutor, atau yang mengambil barang.

Keduanya dibantu oleh Rinata (21), warga Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sementara Muhammad Jaelani (35), warga Kelurahan Petamburan, Kecamatan tanah Abang, Jakarta Pusat bertugas sebagai sopir dan mengawasi situasi di luar toko.

Kawanan ini diotaki Deni Supriyanto (22), warga Kelurahan Kebon Melati, yang jug abertugas mengalihkan perhatian.

Kawanan ini beraksi menggunakan mobil Daihatsu Xenia B 1950 CMC, dan sudah disita sebagai barang bukti.

Selain mobil ini polisi juga menyita empat kaleng susu hasil curian, empat celana anak-anak dan uang Rp 515.000.

Selain itu di dalam mobil komplotan ini juga ditemukan barang-barang lain, yang diduga juga hasil kejahatan.

“Dugaan kami ini memang beraksi di bergai kota. Kami masih melacak ke Blitar,” terang Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Nurinsana melalui Kanit Reskrim, Iptu Hery Purwanto, Minggu (3/11/2019).

Bersamaan Adzan Subuh, Nasib Pilu Bayi di Ngawi yang Bikin Geger Warga ini Akhirnya Berubah Total

Liverpool Doyan Bikin PHP Lawan, Selalu Bikin Comeback Kemenangan Usai Kalah dari Musuhnya

Kamar Kos Jadi Andalan Pesta SPG Bersama Temannya, Ngaku Sudah Setahun Demi Stamina Bekerja

Tertangkapnya komplotan ini berkat pemilik swalayan, Susanto Gunawan (39) yang mengamati monitor kamera pengawas.

Saat itu ia melihat dua perempuan tengah memasukkan barang-barang ke dalam rok.

Dua orang ini sengaja memakai rok panjang dan besar untuk menyembunyikan barang-barang curian ini.

Selain itu terlihat juga orang yang berusaha mengalihkan perhatian karyawan toko.

Yakin tokonya dimasuki kawanan pencuri, Susanto langsung menutup pintu, sehingga para terduga pelaku tidak bisa keluar.

“Setelah pintu ditutup, pemilik toko melapor ke kami dan polisi melakukan penangkapan,” sambung Hery.

Hasil penyidikan, MA hanya ikut-ikutan tidak terlibat dalam komplotan ini.

Sementara empat orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka.

Namun FI tidak ditahan karena masih di bawah umur.

“Otaknya DS (Deni Supriyanto). Dia yang mengatur tugas masing-masing tersangka,” ungkap Hery.

Deni bertingkah seolah membeli barang dan akan membayar.

Namun di saat bersamaan anggota komplotan ini beraksi.

Sasaran yang dipilih adalah barang dengan ukuran kecil dan mudah dimasukkan rok, namun mempunyai harga jual tinggi, seperti susu formula.

Masih menurut Hery, komplotan ini sudah pernah beraksi beberapal kali di sejumlah swalayan di Kecamatan Ngunut.

Hasil curian dikirim ke penadah melalui layanan kiriman barang antar kota.

Setelah barang diterima penadah, mereka baru akan menerima kiriman yang lewat transfer bank.

“Selama ini mereka tinggal di Blitar, dan di sana ada keluarga salah satu tersangka,” tutur Hery.

Namun saat polisi mendatangi rumah keluarga tersangka, orang tersebut melarikan diri.

Polisi masih mendalami keterangan para tersangka, untuk mengungkap TKP lain. (David Yohanes)

Tumpukan Kayu Ditemukan di Areal Makam di Surabaya, Diduga Kayu Curian, Pelaku Gunakan Suzuki Ertiga

Para Seniman di Pamekasan Beri Usulan Denah Pembangunan Taman Budaya untuk Bupati Baddrut Tamam

Ratusan Kroser se-Indonesia Datang ke Pamekasan, Unjuk Ketangkasan Atraksi Mengendarai Motor Trail

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved