Berita Tulungagung

Komplotan Pencuri Spesialis Swalayan Antar Kota Ditangkap, Dua Anggotanya Masih di Bawah Umur

Lima orang yang tergabung dalam komplotan pencuri spesialis swalayan antar kota dibekuk Polsek Ngunut.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES
Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Nurinsana menunjuk barang bukti kejahatan komplotan pencuri spesialis swalayan lintas kota, Senin (4/11/2019). 

Lima orang yang tergabung dalam komplotan pencuri spesialis swalayan antar kota dibekuk Polsek Ngunut

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Polsek Ngunut menangkap lima orang komplotan pencuri spesalis swalayan antar kota.

Mereka berasal dari Jakarta dan sudah beraksi di Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungagung, dan Blitar.

Dua di antara anggota komplotan pencuri ini masih anak-anak, yaitu FI (13) dan adiknya MA (11).

Inilah Fakta Sebenarnya Pembunuhan Sadis Surono Warga Jember yang Jasadnya Dicor di Kuburan Musala

Viral Foto Mitsubishi Pajero Terparkir di Depan Rumah, Ternyata Milik Seorang Personel Duo Semangka

Korupsi Dana APBDes, Dua Kades di Bojonegoro Dibekuk Polisi, Kerugian Negara Capai Rp 1 Miliar Lebih

Dibantu oleh Rinata (21), warga Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, keduanya menjadi eksekutor.

Namun, berdasar hasil penyidikan, MA tidak terlibat dan sekedar ikut-ikutan.

Sementara Muhammad Jaelani (35), warga Kelurahan Petamburan, Kecamatan tanah Abang, Jakarta Pusat bertugas sebagai sopir dan mengawasi situasi di luar toko.

Kawanan ini diotaki Deni Supriyanto (22), warga Kelurahan Kebon Melati, yang juga bertugas mengalihkan perhatian.

Saat Deni mengalihkan perhatian penjaga swalayan, FI dan Rinata memasukkan barang curian ke dalam rok.

Tak Terima Suaminya Ditahan Sendiri, Istri di Sumenep Bongkar Pelaku Lain Kasus Pencabulan Korban

Jelang Musim Hujan, Petugas Terminal Purabaya Lakukan Perantingan Pohon yang Besar dan Rawan Patah

“Jadi komplotan ini berangkat dari Jakarta menuju ke Blitar," ungkap Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Nurinsana, Senin (4/11/2019).

"Memang khusus untuk beraksi di sepanjang perjalanan,” sambung dia.

Di Kabupaten Tulungagung, komplotan ini sudah beraksi di lima swalayan.

Salah satunya di Swalayan Aria, di Jalan Raya Tulungagung-Blitar, Lingkungan 6 Desa/Kecamatan Ngunut.

Komplotan ini digulung saat beraksi di Swalayan Agung Mart, tidak jauh dari swalayan Aria, Jumat (1/11/2019) malam.

Pasangan Tunagrahita di Ponorogo ini Akhirnya Menikah Resmi, Tujuh Tahun Berstatus Nikah Siri

Mau Mandikan Jenazah, Warga Kaget Lihat Hal Tak Wajar di Tubuh Mayat, Terungkap Fakta Mengejutkan

Tiga swalan lainnya belum diketahui, karena para tersangka mengaku lupa.

“Dari keterangan para tersangka, mereka berangkat 26 Oktober 2019 dari Jakarta. Di sepanjang jalan mereka beraksi,” sambung Kompol Siti Nurinsana.

Dalam satu kali beraksi, komplotan pencuri ini bisa menyatroni lima swalayan yang berbeda-beda.

Rinata sempat memraktikkan bagaimana dia mengambil satu kaleng susu formula, dan memasukkan ke dalam rok.

Kaleng susu berukuran 800 gram itu dijepit di antara paha, kemudian Rinata berjalan pelan agar tidak jatuh.

Pekerja Sablon Dibekuk Polsek Wonokromo di Rumahnya, Sempat Marah dan Ucapkan Sumpah Saat Ditangkap

“Sekali beraksi hanya ambil satu (kaleng). Yang lain (barang kecil seperti minyak telon) dimasukkan saku rok,” ujar Rinata.

Sementara otak komplotan pencuri ini, Deni Supriyanto mengaku, setiap beraksi bisa mengambil barang senilai Rp 2.000.000.

Barang-barang itu dikirim ke seorang penadah di Jakarta menggunakan jasa mengiriman barang kereta api.

Setelah barang sampai penadah, uang akan dikirim lewat transfer rekening.

“Uangnya kemudian untuk biaya operasional, sama dibagi-bagi,” tutur bekas relawan penjaga perlintasan kereta api di Tanah Abang, Jakarta Pusat ini.

Mantan Kades di Sumenep Dilaporkan Warganya ke Kejaksaan, Diduga Lakukan Penyelewengan Raskin

Deni pula yang membagikan uang hasil penjualan barang curian ini.

Rinciannya, Rp 300.000 untuk membayar rental mobil per hari, Rp 300.000 untuk dirinya dan Jaelani.

Sedangkan Rinata, FI dan MA sama-sama mendapat bagian Rp 250.000 per orang.

“Sisanya untuk operasional, seperti makan dan menginap di hotel,” pungkas Deni. (David Yohanes)

Dua Mahasiswa UNIBA Madura Dikirim ke Nottingham University UK, Presentasi Hasil Riset Internasional

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved