Pembunuhan Jember

Persekongkolan Anak dan Ibu Bikin Nyawa Ayah di Jember Terbunuh Sadis, Karma Datang Setelah 7 Bulan

Persekongkolan Anak dan Ibu Bikin Nyawa Ayah di Jember Terbunuh Sadis, Karma Akhirnya Datang Setelah Tujuh Bulan Berlalu.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
Dok. Polres Jember
Bahar Mario anak laki-laki dari Surono yang ditetapkan sebagai kasus pembunuhan ayah kandungnya ketika ditanya oleh Kapolres jember AKBP Alfian Nurrizal. 

Penguburan jasad Surono di tempat itu diperkirakan terjadi tujuh bulan lalu. Satu bulan kemudian, bangunan dapur itu selesai berdiri.

Pada Minggu (3/11/2019), polisi mendapatkan pengaduan dari warga perihal dugaan dikuburnya Surono di tempat itu. "Dari laporan masyarakat itu, kami memberikan respon.

Salah satunya dengan meminta izin keluarga untuk menggali tempat itu, dan ternyata ditemukan sesosok jasad. Masih terbilang utuh," lanjut Alfian.

Setelah penggalian, jasad itu langsung diotopsi oleh tim DVI Polda Jatim. Alfian menegaskan, pihaknya harus memastikan jasad siapakah itu, dan bagaimana dia meninggal, serta kapan waktu meninggalnya Surono, korban pembunuhan yang jasadnya dikubur di kuburan musala rumahnya sendiri. 

Bikin Sandiwara Pengalihan

Cerita kematian sadis Surono (51), warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember,  yang jasadnya dikubur di musala rumahnya ( kuburan musala ) dengan cara dicor, semakin menarik.

Cerita dan kesaksian dari sejumlah saksi yang diperiksa penyidik Polres Jember menegaskan hal itu, sekaligus mengurai drama dan sandiwara yang dipakai para pelaku pembunuhan Surono dan jasadnya dikubur begitu saja di kuburan musala di belakang rumah korban, lewat bumbu cerita pergi kerja di Bali serta sudah menikah lagi.

Tapi sandiwara yang berlangsung selama tujuh bulan tersebut akhirnya terbongkar, setelah Bahar, anak Surono yang jadi korban pembunuhan 'didatangi' korban lewat mimpi. 

Mimpi itulah yang menjadi petunjuk dan pemicu, setelah selama sekitar tujuh bulan lamanya, ditemukannya jasad Surono (51), petani asal Dusun Juroju Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember yang jadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di kuburan musala di dalam rumahnya sendiri.

Selama tujuh bulan lamanya pula, saudara Surono dan tetangga tidak tahu keberadaannya.

Namun, bukan berarti tetangga, dan saudara (selain keluarga inti - istri dan anak) tidak mencarinya.

Lalu kenapa tetangga dan saudara tidak curiga dengan 'hilangnya' Surono?

"Saya sudah pernah tanya kepada anaknya Pak Surono (Bh/Bahar). Seingat saya tanya di awal bulan Mei.

Karena bulan empat (April), masih ketemu dia (Surono). Saat saya tanya ada dimana Pak Wid (panggilan akrab Surono), anaknya jawab kalau ayahnya bekerja di Bali.

Bahkan saya sempat minta nomor telepon Pak Wid, tapi nggak dikasih sama anaknya," ujar Misli, Kepala Dusun Juroju Desa Sumbersalak, Ke amatan Ledokombo, Jember, kepada Surya (Tribunmadura.com Grup), Rabu (6/11/2019).

Kapolres jember AKBP Alfian Nurrizal saat menanyai Bh anak Surono (Dok. Polres Jember)
Misli juga bertanya kepada Bs (Busani), istri Surono tentang keberadaan sang suami.

Jawaban dari perempuan itu menguatkan keterangan sang anak kalau Surono bekerja di Bali.

"Bahkan katanya sudah beristri lagi," imbuh Misli.

Karena keterangan itulah, dirinya percaya saja. Ketiadaan Surono tidak membuat curiga warga sekitar, karena memang Surono pernah bekerja di Bali, selain bekerja di ladang dan kawasan hutan tempatnya menanam kopi.

Warga tidak curiga karena lokasi rumah Surono yang terbilang berjarak cukup jauh dari tetangganya.

Rumah itu dikelilingi sungai, juga persawahan sehingga berjarak beberapa puluh meter dari rumah tetangga terdekat.

Sedangkan Suroto, adik Surono yang tinggal di Kecamatan Ambulu, juga pernah bertanya mengenai keberadaan sang kakak.

Bahkan saat Hari Raya Idul Fitri 2019, Suroto juga berkunjung ke rumah itu.

"Tetapi kakak saya tidak ada di rumah.

Katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok.

Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi.

Karena itulah istri kakak saya menikah juga sama suami sirinya yang sekarang (Jm/Jumarin)," ujar Suroto.

Saat berkunjung ke rumah kakaknya, dia menemukan dapur rumah kakaknya sudah terbangun bagus.

Pun musala yang akhirnya diketahui sebagai lokasi penguburan jasad Surono.

'Hilangnya' Surono terbongkar dari penuturan anaknya Bh. Kepada Kasun Juroju, Misli, Bh bercerita jika dia bermimpi ayahnya.

Dia pun menghubungi ibunya, dan bertanya keberadaan ayahnya. Ibunya menjawab kalau ayahnya sudah mati.

Dia pun bertanya siapa yang membunuh ayahnya. Sang ibu menjawab kalau yang membunuh ayahnya Jm.

Cerita ini kemudian dituturkan kepada Misli, yang kemudian berlanjut menjadi pelaporan ke Polsek Ledokombo.

Tetapi Bs memiliki cerita lain saat diperiksa polisi. Bs menuturkan kalau yang membunuh Surono adalah sang anak, Bh.

Bh memukul Surono memakai linggis, dan menguburnya di tempat itu dan polisi memang menemukan sebuah linggis di bawah jasad Surono yang dikubur di kuburan musala. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved