Pembunuhan Jember

Ibu Merestui Anaknya Membunuh Surono Juga Jadi Motif Pembunuhan di Jember, Selain Ekonomi dan Asmara

Saat sang anak mengungkapkan ada keinginan untuk membunuh Surono, respon sang ibu justru mengejutkan.

Editor: Aqwamit Torik
Kolase TribunMadura.com (Sumber: Tribun Madura dan Republica/Pixabay)
Lokasi mayat Surono yang dicor di bawah musala dan ilustrasi pembunuhan menggunakan linggis 

Sang ibu, tidak melarang keinginan anaknya.

Hingga akhirnya keinginan Bahar benar-benar dilakukan pada akhir Maret 2019.

Lelaki itu pulang dari Bali dan tiba di rumahnya hampir tengah malam.

Dia melaksanakan niatnya itu.

Setelah membunuh ayahnya, Bahar membawa uang tunai Rp 6 juta milik ayahnya, juga membawa sepeda motor CBR milik sang ayah.

Belakangan, dia pun menjual sepeda motor itu seharga Rp 19 juta.

Sementara itu, pada Mei 2019, Busani memilih menikah siri dengan pacarnya, Jm (Jumarin).

Alfian menegaskan Jm tidak mengetahui jika Surono sudah meninggal dunia.

"Kalau J (Jm/Jumarin) tidak mengetahui jika korban S sudah meninggal dan dikubur di rumah itu. Pada Mei 2019, tersangka B (Busani) menikah siri dengan J. Mereka kemudian tinggal di rumah tersebut, sebelum akhirnya 15 hari sebelum kasus ini terbongkar, B dan J ini sudah berpisah alias tidak memiliki hubungan lagi," imbuh Alfian.

Selama proses menikah siri dengan Jm ini, Busani menikmati hasil penjualan kopi milik Surono.

Pada Agustus 2019, Busani mendapatkan hasil penjualan kopi sekitar Rp 100 juta.

Hanya saja, rupanya Bahar tidak 'kecipratan' hasil penjualan kopi itu.

Bahar menduga, jika hasil penjualan kopi itu dinikmati Busani dan suami sirinya.

Akhirnya pada awal November lalu, dia pulang dari Bali.

Bahar akhirnya mengarang cerita kepada Kepala Dusun Juroju Misri bahwa ayahnya sudah meninggal dunia.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved