Pembunuhan Jember
Suami Marah Saat Ditegur Pulang Malam, Istri Beri Palu, Anak Malah Ngambil Linggis untuk Bunuh Ayah
Busani (45), seorang ibu rumah tangga asal Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo akhirnya mendekam di rumah tahanan Mapolres Jember.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Aqwamit Torik
Suami Marah Saat Ditegur Pulang Malam, Istri Beri Palu, Anak Malah Ngambil Linggis untuk Bunuh Ayah
TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Sebelum kejadian pembunuhan Surono, ternyata sang istri merasakan ada yang beda dengan sikap suaminya dalam beberapa bulan terakhir.
Surono yang merupakan pengusaha kopi cukup sukses, sering berangkat pagi pulang malam.
Meski sang istri menegur, Surono tetap marah-marah, hal itulah yang membuat sang istri sakit hati.
Curhatan istri didengar oleh anaknya, lalu sang anak mengusulkan untuk membunuh ayahnya saja.
Busani (45), seorang ibu rumah tangga asal Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo akhirnya mendekam di rumah tahanan Mapolres Jember.
Perempuan ini diduga terlibat dalam pembunuhan sang suami, Sugiono alias Surono alias Pak Wid (51) pada akhir Maret lalu.
• Tinggal Pergi, Rumah Warga Tuban Dilahap si Jago Merah, Pemilik Lupa Matikan Kompor saat Masak Air
• Ibu Merestui Anaknya Membunuh Surono Juga Jadi Motif Pembunuhan di Jember, Selain Ekonomi dan Asmara
• Anggota TNI Ditemukan Tewas di Kamar Setelah Didobrak, Adanya Dugaan Bunuh Diri Masih Diselidiki
Eksekutor nyawa suaminya adalah sang anak sendiri yakni Bahar Mario (25).
Busani juga turut ditahan dan disangka terlibat dalam pembunuhan itu karena mengetahui perbuatan sang anak. Bahkan dia juga mengiyakan perbuatan sang anak tersebut.
Kamis (7/11/2019), Busani menceritakan kisahnya. Perempuan itu masih memakai jilbab yang sama ketika Surya ( TribunMadura.com network ) bertemu dengannya di Mapolsek Ledokombo, Selasa (5/11/2019). Kelelahan terlihat di wajahnya. Nampak kantung mata di bawah kedua matanya.
Busani mengaku sudah 29 tahun berumah tangga dengan sang suami Surono.
Dari pernikahan itu, dia dikaruniai tiga orang anak. Anak pertamanya sudah meninggal dunia. Anak keduanya, laki-laki bernama Bahar Mario, dan anak ketiganya perempuan bernama Fatim (20).
Busani mengaku mengalami pasang surut dalam berumah tangga. Memakai bahasa Indonesia yang lancar, perempuan itu menceritakan kenapa dirinya sampai mengamini perbuatan anaknya, Bahar menghabisi nyawa anaknya.
Perbuatan itu dilatarbelakangi cemburu, dan sakit hati.
Busani menuturkan, beberapa tahun terakhir, suaminya terbilang sukses. Hasil panen kopi terbilang banyak setiap tahun. Dari penuturan pihak kepolisian, hasil panen kopi Surono dan istrinya per tahun mencapai Rp 90 - Rp 100 juta.