Berita Tulungagung
Pasar Ngunut Tulungagung Kebakaran Hebat, Api Diduga dari Warung Kosong, Bau Gurih Justru Tercium
Berulang kali ledakan terdengar dari bagian timur pasar Ngunut, Kecamatan Ngunut yang terbakar, Jumat (8/11/2019) malam.
Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
Pasar Ngunut Tulungagung Kebakaran Hebat, Api Diduga dari Warung Kosong, Bau Gurih Tercium
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Pasar Ngunut, Di Kecamatan Ngunut, Tulungagung terbakar hebat Jumat (8/11/2019) sore.
Api saat ini membakar hampir seluruh bagian pasar.
Menurut salah satu warha, Hasan, kebakaran berasal dari arah depan pasar.
"Mungkin dari deretan toko emas," terang Hasan.
Saat ini petugas tengah membuka dari gerombulan warga yang menyemut.
Petugas pemadam kekabaran baru tiba dan mulai memadamkan api.
Berulang kali ledakan terdengar dari bagian timur pasar Ngunut, Kecamatan Ngunut yang terbakar, Jumat (8/11/2019) malam.
Ledakan diduga berasal dari toko kelontong yang menjual elpiji tabung 3 kilogram.
Api masih berkobar di hampir semua bagian pasar.
• Suami Marah Saat Ditegur Pulang Malam, Istri Beri Palu, Anak Malah Ngambil Linggis untuk Bunuh Ayah
• Terungkap, Anggota TNI Ditemukan Tewas Usai Pintu Kamar Didobrak Ternyata Punya Kebiasaan Unik ini
• Kamar Kos Jadi Andalan Pesta SPG Bersama Temannya, Ngaku Sudah Setahun Demi Stamina Bekerja
Terutama bagian selatan, timur dan utara pasar.
"Jadi yang kena bagian kain, deretan kios ayam sama warung makan di bagian dalam," ujar Eko (51), penjual buah.
Sementara di bagian barat pasar tidak dijilat api, karena kios berupa lantai beton dan atap baja ringan.
Eko yang punya kios di bagian barat bersyukur, dagangannya bisa selamat.
Eko malah lari ke timur pasar, membantu adiknya, Anto yang juga berjualan buah.
Sementara Anto mengatakan, api pertama muncul dari arah belakang sumur bor.
Diduga api dari bekas warung nasi yang sudah tidak digunakan.
Api membesar, karena tidak ada penghuni dan pasar sudah tutup.
"Pukul 17.00 WIB tutup, nanti mulai lagi pukul 02.00 WIB," ujar Anto.
Api membesar merembet ke tengah pasar, deretan kios kain.
Api tidak terkendali karena pasar digembok, sehingga tidak ada warga yang bisa melakukan pemadaman.
"Jadi kondisinya langsung besar, cepat merembet ke timur dan utara," sambung Anto.
Bagian tengah pasar telah runtuh dan habis dimakan api.
Saat ini bantuan pemadam kebakaran dari Blitar sudah tiba di Pasar Ngunut.
Sementara Satpol PP membantu menjebol toko yang diduga ada tabung gas di dalamnya.
Berulang kali terdengar suara gemuruh dari atap ruko yang terbakar.
Aroma Gurih Tercium
Bagian tengah Pasar Ngunut di Desa/Kecamatan Ngunut luluh lantah tak tersisa.
Api membakar semua bagian tengah pasar, dan menyisakan kerangka atap yang terbuat dari besi.
Beberapa kerangka sepeda motor terlihat di puing yang terus terbakar.
Sementara di bagian barat api bisa disekat.
Bangunan baru yang berupa hanggar hanya terjilat sebagian.
Deretan kios paling barat juga selamat dari api, karena ada jarak sekitar 6 meter dari kios yang terbakar.
Sementara aroma gurih tercium dari sisi barat laut pasar yang terbakar.
Di bagian ini adalah toko kelontong dan juga kios ikan asin.
"Yang tercium gurih ini ikan asin," ujar seorang warga bernama Yerikho (25).
Selain kios ikan asin, deretan kios ini juga tempat berjualan ayam, itik, entok dan kelinci.
Semuanya ludes terbakar tanpa sempat dievakuasi.
Warga semampunya melakukan pembasahan, agar api tidak merembet ke kios lain, sebelum petugas pemadam kebakaran tiba.
Menurut Yerikho, api berkobar dari arah belakang toko emas Larasati di sisi selatan pasar.
"Pokoknya asap pertama kali dari situ. Saya lihat sudah dalam kondisi membesar," ungkapnya.
Ia meyakini api bukan dari hubungan pendek arus listrik.
Sebab saat itu semua listrik masih kondisi menyala.
Jika ada konslet maka listrik akan mati, setidaknya di titik itu.
"Apalagi listriknya kan saling terhubung. Kalau konslet pasti banyak yang padam," sambungnya.
Yerikho menduga ada yang menbakar sampah.
Saat kejadian pasar belum sepenuhnya tutup dan masih bisa dimasuki warga.
Kebakaran hebat melanda pasar Ngunut, Jumat (8/11/2019) sore.
Seluruh bagian pasar ludes, kecuali bagian barat.
Karena besarnya api, petugas pemadam kebakaran minta bantuan mobil pemadam dari Blitar, Trenggalek dan Kediri.

Pemkab Lekas Bangun Pasar Darurat
Api menghanguskan hampir seluruh bagian Pasar Ngunut, di Desa/Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jumat (8/11/2019) malam.
Dari pantauan di lokasi, bagian yang masih utuh ada di sisi barat pasar dan bangunan hanggar yang baru dibangun.
Selain itu ada sedikit kios di pojok tenggara pasar yang selamat dari api.
Sementara bagian tengah adalah yang paling parah.
Di bagian ini total ludes, tidak ada satu pun kios yang selamat.
Diperkirakan lebih dari 80 persen bagian pasar rusak.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo yang meninjau lokasi mengatakan, kejadian ini adalah keadaan kahar atau gorce majeure.
Karena itu pihaknya akan menggunakan dana darurat untuk penanganan sementara.
"Ada dana tak terduga yang sudah kita anggarkan. Kita akan pakai itu," ujar Maryoto, saat meninjau bagian dalam pasar yang luluh lantah.
Lanjutnya, Pemkab Tulungagung akan membangun pasar darurat.
Dengan pasar ini diharapkan pedagang lekas bisa berjualan, sambil menunggu solusi lebih permanen.
Pasar Ngunut sudah masuk dalam rencana revitalisasi pasar tradisional.
Untuk tahap awal, Pemkab sudah membangun hanggar ukuran besar di bagian barat pasar, dan difungsikan lapak para pedagang.
"Tahap awal adalah hanggar itu, yang lain-lain akan menyusul," tambah Maryoto.
Pasar darurat rencananya memanfaatkan sejumlah lokasi yang ada di sekitar pasar.
Sementara solusi permanen masih akan dilakukan pembahasan, usai ada evaluasi.
Pemkab juga akan merekomendasi para pedagang terdampak, agar mendapatkan kemudahan mengajukan modal di perbankan.
Data yang ada di Epmkab Tulungagung, ada sekitar 800 pedagang di pasar tradisional ini.
Pasar mulai beroperasi pukul 02.00 WIB dan tutup pukul 17.00 wib.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia langsung mengerahkan personil menuju lokasi kebakaran.
Polisi difokuskan mengamankan jalur mobil pemadam kebakaran, karena jalanan dipenuhi warga yang sekedar menonton dan pedagang yang melakukan evakuasi.
Polisi juga berjaga di bagian depan, di deretan kios emas, untuk mencegah penjarahan.
"Kami kerahkan personil untuk menjaga barang-barang milik pedagang," ujar EG Pandia.
Rencananya Kapolres akan minta bantuan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, untuk melakukan olah TKP.
Berikut Fakta Tentang Pasar Ngunut
Kebakaran yang meludeskan Pasar Ngunut, di Desa/Kecamatan Ngunut sejak Jumat (8/11/2019) berhasil dipadamkan.
Petugas pemadam kebakaran masih melakukan pembasahan, agar api tidak lagi berkobar.
Proses pemadaman memakan waktu lebih dari 3 jam.
Menurut Kepala UPT Pasar Ngunut, Junaidi, ada 500 pedagang yang terdata dan sekitar 300 pedagang kaki lima.
Pasar menempati lahan seluas 10.000 meter persegi dan berstatus pasar kelas A.
"Di Tulungagung hanya ada 3 pasar kelas A, yaitu Ngunut, Bandung dan Tulungagung," terang Junaidi, Sabtu(9/11/2019 dini hari.
Bagian yang terbakar semuanya terbuat dari kayu dan merupakan pasar lama, sejak tahun 1980-an
Sedangkan pasar baru dibangun berupa hanggar dengan bahan beton, baja dan atap galvalum.
"Kalau misalnya tidak pakai bajadan galvalum, mungkin bangunan baru juga ikut terbakar," tambah Junaidi.
Bagian paling parah ada di tengah, yang berupa loss.
Di tempat ini para pedagang antara lain menjual kosmetik, garmen dan gerabah.
Pasar ini bisa memberikan Pendapat Asli Daerah sebesar Rp 400 juta per tahun.
"Kami akan buatkan tempat penampungan sementara di jalan yang ada di timur pasar. Di situ dulunya adalah tempat pasar pagi," ujar Junaidi.
Status kios pasar Ngunut adalah Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang diperbarui setiap tahun.
Retribusi per kios rata-rata Rp 250 per meter.
Khusus untuk kios emas retribusi dipatok Rp 9000per meter. (David Yohanes)