Pilkades Serentak

Persaingan Pilkades di Sampang Lebih Panas Dibanding Pilpres, Pengamat di Madura Beber Penyebabnya

Persaingan Pilkades di Sampang Jauh Lebih Panas Dibanding Pilpres, Pengamat di Madura Beber Penyebabnya.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Mujib Anwar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Ilustrasi - Persaingan Pilkades di Sampang Jauh Lebih Panas Dibanding Pilpres, Pengamat di Madura Beber Penyebabnya. 

Persaingan Pilkades di Sampang Jauh Lebih Panas Dibanding Pilpres, Pengamat di Madura Beber Penyebabnya

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Persaingan Pemilihan Kepala Desa / Pilkades Serentak 2019 yang digelar beberapa hari lalu di Kabupaten Sampang, Madura situasinya ternyata lebih panas jika di bandingkan dengan Pemilihan Presiden / Pilpres.

Hal itu di sampaikan oleh Pengamat Politik Sampang, Arman Syahputra, Rabu (27/11/2019).

Menurut Arman Syahputra, kerasnya persaingan Pilkades di Sampang dibandingkan Pilpres, karena dalam Pilkades lebih menyentuh pada semua lapisan masyarakat sehingga sangat mudah terjadi gesekan antar warga.

"Buktinya setiap peroses pelaksanaan Pilkades serentak. Selalu ada benturan dan gesekan antara massa warga.

Sedangkan saat Pilpres yang terjadi hanya pertarungan antar tokoh yang dimobilisasi," ujarnya kepada TribunMadura.com.

Dijelaskan Arman Syahputra, yang menjadi faktor penyebab kerawanan serta tensi yang panas dalam Pilkades di Sampang adalah adanya nuansa intervensi kepentingan politik bagi calon kades yang terpilih yang nantinya bisa dijadikan promotor oleh kepentingan Pilkada, Pilpres, Pileg hingga Pemilihan Bupati.

Selain itu, antusiasme masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya di Pilkades ini jauh lebih besar dibanding saat gelaran Pilpres.

Sebab, sejak pencoklitan dan persiapan di bawah dan pembagian undangan juga harus disaksikan oleh Kades.

"Mulai coklit persiapan di bawah itu dari sisi aturannya sudah dikawal oleh masing masing calon Kades dan tim suksesnya mulai dari bawah hingga penyerahan undangan.

Aturannya itu harus disaksikan oleh calon. Dan saya pikir inilah letak demokrasi sebenarnya.

Bahwa calon dan tim suksesnya turut mengawal proses penyerahan undangan dan sebagainya," pungkas Arman Syahputra.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved