Kasus Keperawanan Atlet Senam
Tuduh Atlet Senam SA Tidak Perawan, Pelatih Diminta Maaf ke Keluarga oleh Gubernur Jatim Khofifah
Tuduh Atlet Senam SA asal Kota Kediri Tidak Perawan, Pelatih Diminta Maaf ke Keluarga oleh Gubernur Jatim Khofifah
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
Hal ini tentu membuat keluarga shock. Bahkan keluarga melakukan pemeriksanaan uji keperawanan pada sang putri untuk mecari kebenaran.
Dan hasilnya selaput dara SA masih utuh dan tuduhan tidak perawan tidak terbukti.
"Jadi mudah-mudahan jikalau betulpelatih menyampaikan hal yang tersampaikan di media," ucap dia.
"Maka kami minta pelatih meminta maaf pada atlet dan ibunnya. Karena social punishment itu berat," pungkas Khofifah.
KONI Jatim Menanggapi
KONI Jatim membantah bahwa pemulangan atlet senam lantai inisial SA asal Kota Kediri, Jawa Timur, karena si atlet tidak perawan.
Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil mengaku, mendapat laporan dari pelatih Timnas dan melakukan penyelidikan.
Hasilnya, kata M Nabil, pernyataan bahwa atlet inisial SA dipulangkan karena tidak perawan itu, sama sekali tidak benar.
Menurut M Nabil, pencoretan dilakukan pada atlet inisial SA karena atlet berusia 17 tahun itu melakukan tindakan indisipliner.
"Jadi intinya tidak karena status keperawanan," kata M Nabil, Jumat (29/11/2019).
"Ini soal kedisiplinan, terutama soal prestasi, karena setiap cabang olahraga ada standarnya masing-masing," sambung dia.
Sebelumnya beredar kasus pemulangan atlet senam lantai yang diproyeksikan untuk Sea Games 2019 Filipina inisial SA yang dipulangkan akibat pernyataan bahwa ia tidak perawan.
Bahkan, Nabil menegaskan isu itu sama sekali tidak benar, karena pihaknya sudah membuktikan dengan melakukan tes secara medis.
"Sudah kita buktikan, dan hasilnya dia itu masih perawan," tambahnya.
Hanya saja, dikatakan Nabil, pihaknya belum mengetahui persis mengapa tuduhan itu disampaikan dan dibesar-besarkan di media.