Penculikan Bayi di Trenggalek

Tidur Diapit Ayah Ibu, Siti dan Rozi Tak Sadar Bayinya Diculik dari Ranjang: Dikira ada Kucing Masuk

Tidur Diapit Ayah dan Ibunya, Siti dan Rozi Tak Sadar Bayinya Diculik dari Ranjang: Dikira ada Kucing Masuk

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Mujib Anwar
Kolase huffington post dan istimewa
Tidur Diapit Ayah dan Ibunya, Siti dan Rozi Tak Sadar Bayinya Diculik dari Ranjang: Dikira ada Kucing Masuk 

Tidur Diapit Ayah dan Ibunya, Siti dan Rozi Tak Sadar Bayinya Diculik dari Ranjang: Dikira ada Kucing Masuk

TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Terduga pelaku penculikan bayi di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek mengambil sang bayi ketika tidur bersama kedua orang tuanya.

Pasangan Ahmad Rozikin dan Siti Komariah ini tidur di atas kasur tanpa dipan di kamar yang luasnya sekitar 2 meter x 3 meter.

"Hilangnya pas tidur sama ibu-bapaknya," kata paman sang bayi, Waras, Rabu (4/12/2019).

Ketika kabar bayi hilang alias penculikan itu ramai, para tetangga berbodong-bondong datang ke rumah korban.

Terduga pelaku yang ditangkap polisi, kata Waras, tak tampak.

Padahal, rumah mereka berdekatan. Jaraknya sekitar 50 meter.

"Saya dikabari sekitar pukul setengah lima. Ditelepon, katanya keponakan hilang.

Kronolginya, katanya, pintu belakang rumah terbuka. Baru tahu saat neneknya pulang dari musala," ujar Waras.

Keluarga pun merasa lega ketika mendapat informasi bayi ditemukan.

Terlebih juga, ketika terduga penculik bayi turut diamankan.

Bayi tersebut sempat dibawa ke Mapolres Trenggalek.

Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak dan ilustrasi bayi
Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak dan ilustrasi bayi (Kolase TribunMadura.com (Sumber: Aflahul Abidin dan Jacaranda))

Kondisi bayi, kata Kapolres Trenggalek AKPB Jean Calvijn Simanjuntak, sehat.

Menurut Calvijn, polisi telah mengamankan orang yang diduga menculik bayi usia 25 hari di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.

Terduga pelaku diamankan setelah beberapa jam setelah bayi dilaporkan hilang, 

Namun, polisi belum membeberkan nama terduga pelaku dan motifnya.

Alasannya, proses pemeriksaan masih berlangsung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari keluarga korban, terduga pelaku yang diamankan merupakan tetangga.

Rumah terduga pelaku dan korban diketahui berjarak kurang dari 100 meter.

"Namanya D, dan saudara perempuannya," kata Sukarti, nenek sang bayi.

Ia tak menyangka tetangganya itu tega mengambil bayi berinisial MSA tersebut.

Keluarganya, seingat dia, juga tak pernah punya masalah dengan tetangganya itu.

Hingga kini, kata AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus penculikan bayi tersebut.

"Tunggu kami rilis hasilnya, ya," ucapnya.

Tempat tidur bayi di Trenggalek yang diculik dan kedua orang tuanya di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Rabu (4/12/2019).
Tempat tidur bayi di Trenggalek yang diculik dan kedua orang tuanya di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Rabu (4/12/2019). (TRIBUNMADURA/IST)

Sebelumnya, hilangnya bayi di Trenggalek ini bermula ketika si jabang bayi baru disusui dan ditinggal ke musala, tapi sang nenek tiba-tiba kaget melihat pintu belakang rumahnya terbuka.

Sempat curiga ada kucing yang masuk.

Namun saat akan mengunjungi bayinya, ternyata tidak ada di lokasi.

Dikira dibawa oleh saudaranya, ternyata diketahui diduga anaknya diculik.

Seorang bayi berinisial MSA hilang, Rabu (4/12/2019) sekitar subuh.

Bayi yang hilang itu masih berusia 25 hari.

Ia hilang di rumahnya di Dusun Buret, Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Trenggalek.

Sebelum hilang, bayi sempat disusui oleh sang ibu karena menangis sekitar pukul 03.00 WIB.

"Saya lihat waktu disusui.

Lalu ditaruh disamping sang ibu pakai penutup," kata Sukarti, nenek sang bayi.

Setelah itu, Sukarti pergi ke musala untuk salat subuh.

Sepulang dari musala, ia mendapati pintu bekalang rumahnya terbuka.

Namun, ia belum menaruh curiga.

Ia menduga, ada kucing yang masuk ke rumah untuk mencuri makanan.

"Saya tidak curiga kalau bayinya nggak ada," sambung dia.

Kecurigaan baru muncul ketika sang ibu bayi, Siti Komariah, pergi ke dapur dan menanyakan bayinya.

Awalnya, mereka mengira bayi tersebut dibawa jalan-jalan oleh saudaranya.

Setelah dicek, ternyata bayi tersebut juga tak dibawa jalan-jalan oleh saudaranya.

Spontan, Sukarti pun curiga dan berteriak.

Keluarga pun panik.

Ia pun menduga bayi diculik karena pintu belakang rumah dalam kondisi terbuka sebelum semua sadar.

Mereka pun lekas-lekas melaporkan kejadian itu ke perangkat desa dan kepolisian setempat.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak membenarkan adanya kejadian itu.

"Betul ada kejadian itu.

Telah diterima laporan.

Dilaksanakan olah tempat kejadian perkara," ujarnya.

Polisi telah membentuk tim khusus untuk mengungkapkan.

"Dalam waktu sesingkat-singkatnya, dan harus terungkap pelakunya," tutur Calvijn. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved