Tips Aman Agar Rumah Terhindar dari Sambaran Petir, Jangan Biarkan Stop Kontak Listrik Menyala!

Pihak PLN Bangkalan memberikan tips aman agar rumah terhindar dari sambaran petir

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Hujan lebat disertai petir di sejumlah kawasan di Kabupaten Bangkalan dalam beberapa hari terakhir, membuat masyarakat waswas.

Pasalnya, dinding sebuah rumah milik warga bernama H Mulyo di Dusun Jaddih Selatan, Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, mengalami retak.

Tak hanya itu, beberapa genteng milik H Mulyo merosot setelah disambar tegangan petir, Sabtu (7/12/2019) petang.

• Digaji Rp 2 Juta Ngaku Tak Cukup, Karyawan Depo Air Isi Ulang Nekat Gasak iPhone dan OPPO Majikan

• Perumahan The Menganti Gresik Diprotes Pembeli, Sudah Bayar Ratusan Juta Tak Kunjung Bisa Menempati

• Suara Azan dan Shalawat Menderu saat Puting Beliung Sapu Akses Suramadu: Angin Berbelok Hantam Pohon

Beruntung, kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Kendati begitu, tercatat ada lima orang keluarga berada dalam rumah saat kejadian.

Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN Bangkalan, Pangky Yonkynata A memberikan tips aman agar terhindar dari sambaran petir.

"Jika terjadi petir hebat, padamkan listrik setempat atau off-kan MCB di Kwh Meter," ungkap Pangky kepada Surya ( grup TribunMadura.com ), Minggu (8/12/2019).

Untuk menghindari kerusakan terhadap peralatan listrik di rumah, Panky juga mengimbau warga untuk mencabut semua stop kontak perlengkapan listrik.

• Puas Dihibur Artis Idola Tata Janeeta, Tiga Orang Sekeluarga ini Terjun ke Jurang Sedalam 100 Meter

• HOROR Bus PO Harapan Baru Ciptakan di Terminal Arjosari, Tabrak Angkot 5 Motor & Hajar Tiang Listrik

Ia menjelaskan, sambaran tidak langsung dari tegangan petir biasanya memang untuk mencari ground atau arde di setiap rumah.

Sedangkan sambaran langsung dari tegangan petir, lanjut Panky, biasanya mencari titik tertinggi di suatu kawasan tertentu.

"Secara teknis arde di setiap rumah harusnya berfungsi. Dengan syarat nilai tahanannya di bawah 5 Ohm agar bisa sempurna menyalurkan petir," jelasnya.

Panky menambahkan, terkadang ground di setiap rumah tidak mampu tegangan petir yang mencapai angka ribuan Volt.

"Sehingga ground tidak mampu menyalurkan tegangan petir dengan baik," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)

• Isi Dakwah Sempat Diprotes, Gus Muwafiq Sowan KH Anwar Mansyur dan Pengasuh Lirboyo untuk Tabayun

• Demi Menangi Pilkada Surabaya 2020, Gerindra Usung Calon Berpangkat Jenderal jadi Suksesor Risma

• Daftar Harga iPhone, Mulai iPhone 6s Plus Hingga iPhone 11 Pro Max, Cek Spesifikasi dan Harganya

Tips sehat tubuh terhindar dari sakit saat pancaroba

Peralihan musim atau yang biasa disebut musim pancaroba, biasanya berpengaruh pada daya tahan tubuh manusia.

Hal tersebut membuat manusia jadi rentan terserang penyakit.

Diketahui, peralihan musim membuat tubuh dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cuaca dalam waktu yang cukup cepat.

Untuk generasi rebahan, sebaiknya juga jaga kondisi agar tidak mudah terserang penyakit.

Indonesia baru-baru ini sedang masuk ke dalam musim pancaroba.

Musim pancaroba adalah saat peralihan dari satu musim ke musim lainnya.

Karena masih peralihan, umumnya cuaca menjadi tidak menentu.

Saat itu, tubuh dipaksa untuk menyesuaikan diri dalam waktu cepat.

Hal ini kemudian berakibat terganggunya daya tahan tubuh.

Merupakan hal umum jika musim pancaroba dikaitkan dengan munculnya berbagai penyakit.

Namun tenang saja, berikut setidaknya terdapat tujuh tips menjaga kesehatan tubuh saat musim pancaroba sebagaimana dikutip dari tribunnews ( TribunMadura.com network ), Senin (2/12/2019).

1. Rajin Cuci Tangan

Setiap masuk rumah harus selalu mencuci tangan.

Meningkatnya interaksi sosial atau kegiatan di luar rumah, membuat meningkatnya paparan kuman.

Sebaiknya sesampai di rumah, segeralah mencuci tangan.

2. Perbanyak Minum

Pada musim pancaroba cenderung saluran hidung dan tenggorokan mengering.

Saluran hidung dan tenggorokan kering merupakan tempat paling disukai oleh bakteri.

Setiap bangun tidur, pastikan meminum segelas air bersuhu ruangan.

Jus lemon juga lebih bagus.

Jus lemon mengandung vitamin C yang akan membantu pulih dari pilek dan flu lebih cepat.

3. Tidur Nyenyak

Tidur nyenyak lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Ilmuwan tidur Patrick Fuller, seorang profesor neurologi di Harvard Medical School, melakukan hal yang sama setiap hari untuk memastikan tidur yang nyenyak.

Dia bangun pada waktu yang sama setiap pagi, menghindari kopi setelah tengah hari.

Berolahraga setidaknya 20 menit sehari.

Menghindari lampu-lampu komputer dan gadget yang terang, setidaknya satu jam sebelum tidur.

Selain itu hindari bermain gadget sebelum tidur.

4. Perbanyak Bergerak

Penelitian oleh British Journal of Sports Medicine, menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat membantu mencegah atau mengurangi durasi flu.

Berolahraga dapat membantu mengelola stres pada diri.

Minimalisir malas gerak (mager) agar tubuh bisa fresh.

Selain itu dapat membuat sistem kekebalan tubuh semakin kuat.

5. Perhatikan Alergi

Jika memiliki alergi musiman, carilah tahu mengenai alergimu itu.

Mempelajari alergi dapat membantu menangani atau menghidari kemungkinan terburuk saat musim pancaroba.

Menutup jendela dan minta orang lain untuk memotong rumput atau berkebun bisa melindungi kamu yang alergi alergi serbuk sari.

Jika merasakan gejala alergimu akan kambuh segeralah minum obat atau menemui dokter.

6. Waspadai Kuman

Jika ingin benar-benar tetap sehat, pastikan selalu mewaspadai kuman di sekitar.

Kuman berada di mana saja, misal di alat olahraga, pena di teller bank, pagar, pintu, keranjang belanja, bahkan di ponsel kamu.

Pastikan sebelum beristirahat kamu membersihkan diri terlebih dahulu.

7. Konsumsi Makanan Penambah Kekebalan Tubuh

Makanan berikut telah terbukti dapat mencegah masuk angin dan flu.

Masuk angin dan flu sering menyerang orang pada saat musim pancaroba.

Hal itu karena sebagian besar seseorang akan kehilangan kekebalan tubuh saat musim pancaroba.

Berikut makanan penambah kekebalan tubuh: salmon, tiram, bawang putih, jeruk, adas, yogurt, kefir, teh, paprika merah, jamur, sayuran berdaun hijau, blueberry, cokelat hitam, wortel, ubi, dan oat. (Intisari)