Puting Beliung Terjang Akses Suramadu
Suara Azan dan Shalawat Menderu saat Puting Beliung Sapu Akses Suramadu: Angin Berbelok Hantam Pohon
Suara azan dan shalawat menderu saat angin puting beliung menyapu akses Suramadu: angin berbelok menghantam pohon
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
Suara azan dan shalawat menderu saat angin puting beliung menyapu akses Suramadu: angin berbelok menghantam pohon
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Suara azan dan shalawat, dan tangisan terdengar nyaring, melebur bersama deru angin puting beliung yang menerjang deretan warung semi permanen di akses menuju Jembatan Suramadu sisi Madura ( akses Suramadu), yang berada di Dusun Tangkel Desa / Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Senin (9/12/2019).
Ini setelah pepohonan berukuran sedang dan besar di median akses Suramadu tumbang.
Begitu juga sejumlah warung, bahkan tiang-tiang listrik di sisi timur sebelum pintu masuk akses Surabaya juga roboh.
"Saya membaca shalawat sambil menangis. Orang yang berteduh mengucapkan azan.
Suara angin mengerikan, berputar menjauh dari warung dan merobohkan pohon di seberang itu," ungkap pemilik warung bebek di akses Suramadu, Ny Nikmah (45) kepada Tribunmadura.com.
• BREAKING NEWS: Akses Suramadu Bangkalan Diterjang Puting Beliung, Pohon Roboh & Tiang Listrik Miring
• Digaji Rp 2 Juta Ngaku Tak Cukup, Karyawan Depo Air Isi Ulang Nekat Gasak iPhone dan OPPO Majikan
• Puting Beliung Terjang Akses Suramadu, Arus Kendaraan Jalur Barat dari Surabaya ke Bangkalan Macet

Saat angin puting beliung menerjang wilayah akses Suramadu Bangkalan, perempuan asal Desa Benangkah Kecamatan Burmeh, Bangkalan itu tengah berada di warung.
Bersama para pengendara sepeda motor yang berteduh dari hujan lebat yang disertai angin puting beliung.
Angin puting beliung disebutnya bergerak kencang dari arah timur laut.
Warung milik Ny Nikmah berada di sisi timur akses Suramadu, sekitar 200 meter dari pintu masuk akses.
"Tidak ada kerusakan. Namun semisal angin tidak berbelok menghantam pohon itu, habislah warung-warung di deretan ini" jelasnya sambil menghel nafas panjang.
Sejauh 300 meter ke arah selatan atau menuju Jembatan Suramadu, sebuah warung semi permanen milik Sanilam (49) mengalami kerusakan total di bagian atap.
Serpihan atap miliknya berhamburan di depan warung.
Ia hanya bisa terpaku di bawah atap bagian depan warung ketika angin puting beliung menerjang warung makanan miliknya.
"Dalam hati, saya akan loncat ke depan jika warung ini roboh," tutur pria pria asal Desa Berbeluk Kecamatan Arosbaya, Bangkalan itu.