Mendikbud Nadiem Makarim Pastikan 2020 Jadi Tahun Terakhir Siswa Laksanakan Ujian Nasional

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan bahwa program Ujian Nasional (UN) akan dihapus.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Nadiem Makarim - Mendikbud Nadiem Makarim Pastikan 2020 Jadi Tahun Terakhir Siswa Laksanakan Ujian Nasional 

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP, Illiza Sa'aduddin DJamal menyebut, pihaknya menyambut baik wacana UN dihapus dari Mendikbud tersebut.

"Wacana yang disampaikan menteri kita, Pak Nadiem, kami menyambut baik," ungkap Illiza dalam acara 'Sapa Indonesia Akhir Pekan' yang diunggah dalam kanal Youtube Kompas TV, Sabtu (30/11/2019) lalu. 

Foto Perempuan Pamekasan Pamer Dada Viral di WhatsApp, Pengelola Wisata Buru Pelaku & Fotografernya

BREAKING NEWS - Angin Puting Beliung Kembali Terjang Bangkalan, Satu Korban Tertimpa Pohon Tumbang

Anggota Komisi X DPR Fraksi PPP Illiza Sa'aduddin Djamal menyebut pihaknya menyambut baik wacana penghapusan UN dan mendorong adanya kajian secara menyeluruh.
Anggota Komisi X DPR Fraksi PPP Illiza Sa'aduddin Djamal menyebut pihaknya menyambut baik wacana penghapusan UN dan mendorong adanya kajian secara menyeluruh. (Tangkapan layar channel Youtube Kompas TV)

"Dan kami mendorong itu agar ada kajian secara menyeluruh," sambung dia.

Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR itu menyampaikan, wacana penghapusan UN menjadi kesempatan untuk mengevaluasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), secara menyeluruh.

"Saya melihat ini adalah kesempatan untuk melakukan kajian evaluasi secara menyeluruh terhadap keberadaan UNBK ini sendiri," ujarnya.

Pasalnya, menurut Illiza, saat ini terjadi ketimpangan yang luar biasa antara pendidikan di perkotaan dan di pedesaan.

Terlebih, jika dibandingkan dengan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

Ketimpangan yang dimaksud meliputi ketimpangan pendidikan hingga kemampuan guru. 

"Karena memang kita melihat ketimpangan kualitas pendidikan, infrastruktur, dan kemampuan gurunya sendiri," jelas Illiza.

"Terjadi ketimpangan yang luar biasa antara wilayah perkotaan dan perdesaan, apalagi 3T," lanjut dia.

4 Tahanan Polresta Malang Kota Pakai Gergaji untuk Kabur, Pelaku Akui Dapat Alat dari Kiriman Roti

Berkat Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Pendapatan Pemprov Jatim Lebihi Target hampir Rp 300 M

Melihat hal tersebut, menurut Illiza, keberadaan UNBK bukanlah solusi yang baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

"Karena ada ketimpangan ini, keberadaan UNBK sendiri tidak memberikan jawaban baik terhadap kualitas pendidikan itu sendiri," katanya.

Oleh karena itu, Illiza mengatakan pihaknya menyambut baik wacana tersebut.

"Karena memang persoalan pendidikan ini menjadi persoalan utama," kata dia.

"Bagaimana melahirkan SDM unggul yang diinginkan presiden kita, itu semua berbasis dari pendidikan itu sendiri," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved