Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Jatim
Kurang dari 3 Bulan, Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor 2019 di Sumenep Melampaui Target
Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dalam merealisasikan program pemutihan pajak kendaraan bermotor rupanya tidak sia-sia.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Kurang dari 3 Bulan, Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor 2019 di Sumenep Melampaui Target
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dalam merealisasikan program pemutihan pajak kendaraan bermotor rupanya tidak sia-sia.
Empat bulan penerapan kebijakan itu, hasil yang dicapai melampaui target yang semula ditetapkan.
Pasalnya, sejak dilaksanakan program pemutihan pada 23 September 2019 lalu hingga tanggal 14 Desember 2019 ini realisasi pendapatan yang diperoleh Rp 88 Miliar lebih dari target awal Rp 82 Miliar lebih.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pengelolaan Pendapatan Daerah Sumenep, Dianto Setiotjahjono menerangkan, yang memanfaatkan pembabasan sanksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mati lebih dari tiga tahun sebanyak 267 kendaraan telah dihidupkan dengan adanya pemutihan, kalau yang matinya tidak sampai satu tahun juga dihidupan sebanyak 18.610 kendaraan, baik roda dua dan roda empat
Sedangkan jumlah keseluruhan kendaraan yang melakukan Bea Balik Nama (BBN) selama program pemutihan mencapai angka 2.881 dengan realisasi Rp 956.751.100.
"Alhamdulillah dari target yang dibebankan Rp 82.393.500.00 telah mencapat 107,19 persen atau dengan potensi Rp 88.259.000.936 rupiah," kata Dianto Setiotjahjono, pada TribunMadura.com, Sabtu (14/12/2019) pukul 12.00 WIB.
Keringanan itu berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No 55 tahun 2019 tentang Pembebasan Pajak Daerah untuk Rakyat Jatim tahun 2019.
"Sebenarnya pemutihan ini kado dari Gubernur Jatim untuk Masyarakat yang berupa pemberian keringanan pembabasan bea balik nama dan pembebasan denda pajak," paparnya.
Dianto Setiotjahjono menyebutkan, masyarakat Sumenep sangat antusias dalam kesadaran program selama pemutihan berlangsung. Dan pihaknya telah melakukan sosialisasi, baik melalui brosur dan media sosial.
"Buktinya H - 3 kemarin tidak sampai membludak seperti tahun sebelumnya, bahkan sampai hari terakhir ini masyarakat benar benar memanfaatkan momen ini," katanya.