Berita Batu

Lalu Lintas di Kota Batu Diprediksi Padat Jelang Tahun Baru, Wisatawan Bisa Pakai Jalur Alternatif

Volume kendaraan di Kota Batu diprediksi akan meningkat menjelang perayaan malam Tahun Baru.

Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/M RIFKY EDGAR
Sejumlah kendaraan mulai keluar dari Kota Malang, Minggu (9/6/2019) - Lalu Lintas di Kota Batu Diprediksi Padat Jelang Tahun Baru, Wisatawan Bisa Pakai Jalur Alternatif 

Volume kendaraan di Kota Batu diprediksi akan meningkat menjelang perayaan malam Tahun Baru

TRIBUNMADURA.COM, BATU – Kepala Dishub Kota Batu, Susetya Hermawan membenarkan jika volume kendaraan di Kota Batu berkurang sehari setelah libur Natal.

Namun, Susetya Hermawan mengatakan, arus lalu lintas di Kota Batu akan kembali ramai.

Menurut Susetya Hermawan, peningkatan volume kendaraan kembali akan padat menjelang pergantian tahun.

Tiga Wanita Pemandu Lagu Tempat Karaoke Diduga Ketahuan Idap HIV/AIDS saat Sidak oleh Bupati Madiun

Kota Batu Diserbu Wisatawan saat Libur Natal, Sampah di Kota Apel Membludak Sampai 85 Ton Per Hari

Arus Lalu Lintas di Kota Batu Kembali Normal Sehari setelah Libur Natal, Volume Kendaraan Capai 2000

“Akan terjadi kembali pada 30 Desember," ujar Susetya Hermawan, Kamis (26/12/2019).

"Karena banyak wisatawan yang merayakan malam Tahun Baru 2020," sambung dia.

Pada sehari setelah libur Natal, jumlah volume kendaraan di Kota Batu terpantau sekitar 2000 kendaraan.

Sebelumnya, kata Susetya Hermawan, volume kendaraan di Kota Batu mencapai 5000 per hari.

Ia menyebut, kondisi seperti itu wajar lantaran gelombang kedatangan kendaraan berbeda dibanding jadwal sebelum liburan Natal.

Ada 15 Ribu Orang yang Datang ke Kota Batu Per Hari untuk Habiskan Waktu Libur Natal dan Tahun Baru

Hujan Lebat dan Petir Diprediksi Terjadi di Kota Batu hingga Akhir Tahun 2019, Warga Diminta Waspada

Hermawan menjelaskan, penurunan volume kendaraan di Kota Batu terpantau di jalan alternatif.

Dengan menurunnya volume kendaraan ini, kata dia, lalu lintas di Kota Batu tidak begitu padat.

Petugas gabungan Operasi Lilin Semeru 2019 juga tetap bertugas seperti biasa hingga jadwal operasi berakhir.

Hermawan mengimbau agar kendaraan yang mengangkut material untuk sementara waktu tidak melintas di Kota Batu sesuai peraturan.

"Sekali lagi yang dikhawatirkan adalah kecelakaan,” tegasnya.

Tempat Wisata di Kota Batu yang Ramai Dikunjungi saat Natal, Ada Predator Fun Park hingga Selecta

Peringatan Dini Cuaca di Pamekasan, Diprediksi Terjadi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Kasat Lantas Polres Batu, AKP Diyana Suci Listyowati menjelaskan, pembatasan kendaraan pengangkut material mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan No 72 tahun 2009.

Dalam ketentuan tersebut, dijelaskan ada pembatasan kendaraan bermuatan berat seperti truk pengangkut pasir dan tanah yang melintas di beberapa ruas jalan alternatif, khususnya Malang raya.

Hal itu dilakukan agar kepadatan kendaraan di Kota Batu tidak semakin parah saat liburan Natal dan Tahun Baru.

Truk pengangkut pasir dan bahan bangunan baru beroperasi kembali ketika Operasi Lilis Semeru 2019 berakhir pada awal Januari 2020 mendatang.

200 ribu kendaraan diprediksi akan masuk ke Kota Batu sepanjang liburan Natal dan Tahun Baru 2020.

Inilah Makna Terjadinya Fenomena Gerhana Matahari, Umat Muslim Dianjurkan Salat dan Berdoa

Warga Antusias Nonton Bareng di Masjid Al Akbar Surabaya Meski Tidak Ada Gerhana Matahari Cincin

Naiknya jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Batu juga disebabkan telah dibukanya jalur tol Surabaya – Malang.

Dibanding 2018 lalu, ada 128.050 yang memadati Kota Batu.

Ia mengimbau wisatawan yang akan datang ke Kota Batu untuk memanfaatkan jalur alternatif agar terhindar macet.

Beberapa jalur alternatif itu di antaranya, Jalan Raya Tlekung dan jalur Karangploso.

Dyana juga menjelaskan, ada lima jalur alternatif yang dapat dilalui oleh wisatawan yang datang ke Kota Batu sebagai upaya menghindari kepadatan lalu lintas.

Jalur itu bisa melewati jalan masuk Desa Dadaprejo, Jalan Rajek Wesi masuk Desa Songgokerto atau biasa disebut kawasan Songgoriti.

Tertangkap Basah Warga saat Beraksi, Maling Motor Ditinggal Teman Sendiri, Dapat Hadiah Timah Panas

Lalu, ada jalan satu arah masuk Jalan Bromo dan Semeru atau biasa disebut dengan Jalan Brosem.

Sedangkan untuk jalur keluar Kota Batu bisa melalui Jalan Wukir, Kelurahan Temas.

Selain itu, juga ada jalur keluar masuk Kota Batu yakni di jalan dari arah Karangploso menuju Desa Giripurno dan nanti akan melewati simpang 3 bendo menuju Kota Batu.

"Khusus di Jalan Rajakwesi arah masuk Desa Songgokerto, kendaraan besar dan bermuatan berat seperti bus, truk pengangkut barang," ucap dia.

"Serta beberapa kendaraan bermuatan lainnya tidak diperbolehkan melewati jalan tersebut," pungkasnya. (Benni Indo)

Bidan Puskesmas Dibuntuti Dua Pria Bermotor saat Pulang Tugas, Langkahnya Dihentikan di Jalan Desa

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved