Berita Surabaya
Remas Dada Korban, Begal Payudara Nyaris Dihajar Massa, Ngaku Lima Kali Beraksi di Lokasi yang Sama
Tersangka begal payudara itu mendekati dan meremas dada korban kemudian berlalu begitu saja.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Ya kalau lihat payudara gak kuat aja," tambah dia.
• Maling Spesialis Rumah Kosong di Mojokerto Pakai Celana Kolor saat Beraksi, Bantah Pakai Ilmu Hitam
• Petani Garam Pamekasan Diminta Perhatikan Langkah-Langkah Pembuatan Garam Pasca Panen Sesuai SOP
Kasus begal payudara di Kota Surabaya juga terjadi sebelumnya.
Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap pria bernama Ibnu (20), warga Medokan Semampir, Kota Surabaya.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini ditangkap setelah kedapatan menjadi begal payudara di wilayah Kertajaya.
Ia tertangkap basah mencubit mahasiswi bernama GI, Rabu (25/9/2019) malam.
Korban saat itu sedang mengendarai sepeda motor bersama adiknya untuk membeli makanan di food court Keputih.
Saat itu, korban berpapasan dengan pelaku di Perumahan Kertajaya Indah Regency.
Melihat paras wajah korban, pelaku berusaha mengejar dan meminta nomor telponnya,
"Mbak, tolong berhenti sebentar, saya mau minta nomor teleponnya," kata Ibnu di Mapolrestabes Surabaya.
"Saya lihat bagian buah dadanya langsung kepincut. Langsung saya colek," terangnya.
• Vivo Luncurkan Vivo S1 Pro dengan Varian 256 GB Warna Baru, Pre Ordernya Mulai Dibuka Pekan Depan
• Tinggalkan Arema FC, Rifaldi Bawuoh Siap Merapat ke Madura United untuk Kompetisi Liga 1 2020
Merasa dilecehkan, korban berteriak minta tolong hingga terdengar satpam perumahan.
Pelaku kemudian melarikan diri, hingga akhirnya dikejar satpam dan pengendara di sekitar lokasi.
Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni mengatakan, pelaku merupakan mantan residivis kasus jambret dua tahun lalu.
Menurut AKP Ruth Yeni, kepada polisi, pelaku mengaku baru pertama kali melakukan tindakan begal payudara.
"Baru pertama kali," terangnya kepada wartawan, Sabtu (28/9/2019).
Pelaku mengaku melancarkan aksi bejatnya karena kesal tidak diberi nomor telepon.