Pocong Palsu di Gowa yang Membuat Warga Ketakutan Malah Berujung Petaka, Sosoknya Viral
Viral pocong palsu di Gowa yang membuat warga takut berujung petaka, hanya gara-gara iseng, begini sosoknya yang viral
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Pocong Palsu di Kabupaten Gowa yang Membuat Warga Ketakutan malah Berujung Petaka, Sosoknya viral
TRIBUNMADURA.COM - Penampakan pocong palsu viral di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Pocong palsu itu membuat seorang warga ketakutan hingga nyaris celaka.
Sosok pocong palsu itu pun terkuak.
Dan begini nasibnya.
Diketahui, penampakan pocong palsu yang viral di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu dibenarkan oleh seorang warga.
Pocong palsu disebut meneror warga di Jalan Mustafa Daeng Bunga, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Kamis (16/1/2020) malam.
Dikutip dari Kompas.com (grup Tribunmadura.com ), warga yang sempat melihat penampakan pocong palsu itu adalah Nandar.
Malam itu, Nandar mengaku nyaris terjatuh dari sepeda motor setelah melihat pocong di Jalan Mustafa..
"Saya lihat di pinggir jalan sedang duduk dan saya kaget hampir jatuh apa lagi pas malam Jumat," kata Nanda, Jumat (17/1/2020).
Mendapat laporan warga, polisi melakukan patroli.
Sosok pocong palsu itu kemudian terungkap.
Ia adalah pemuda berinisial MS (17).
MS kemudian dibawa ke Polres Gowa setelah tertangkap.
MS berprofesi sebagai tukang panggung pelaminan.
• Tak Hanya Berhasil Jadi Kapolri, Idham Azis juga Sukses Antar 2 Putranya Raih Prestasi Tertinggi ini
• Petani ini Tak Sengaja Dengar Suara Rintihan Kakek di Tengah Sawah, Kaget saat Mendekati Sumbernya
• Murka Disebut Operasi Kelamin, Lucinta Luna dan Berbie Kumalasari Baku Hantam: Gelas Kaca Dibanting

Alasan MS melakukan aksinya itu adalah karena iseng sepulang kerja.
"Baru pulang bongkar tenda pengantin (pelaminan) dan kebetulan ada kain putuh jadi saya coba-coba pakai," kata MS di hadapan polisi.
Pasca kejadian ini, polisi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan tindak yang mengancam keselamatan warga lainnya.
"Kami mengimbau agar seluruh masyarakat agar tidak melakukan hal hal aneh yang tentunya dapat mengancam keselamatan orang lain seperti pocong ini," ujar Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan, saat menggelar rilis di halaman Mapolres Gowa.
"Sebab semalam ada beberapa pengendara yang nyaris terjatuh karena takut," kata Mangatas menambahkan.
Peristiwa serupa juga pernah terjadi Semarang akhir tahun 2019 lalu.
Kala itu, penampakan 5 pocong membuat heboh warga Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Berdiri di pinggir jalan saat dini hari, lima pocong tersebut menakut-nakuti warga Semarang yang melintas.
Saking gerahnya akan ulah 5 pocong tersebut, warga setempat bahkan sampai melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
Menerima laporan tersebut, Polsek Mijen langsung menurunkan tim patrolinya.
Dilansir dari Grid.ID (grup TribunJatim.com), ternyata 5 pocong yang dikira penampakan itu hanyalah sekelompok bocah SMP iseng yang haus prank.
Mengutip Tribun Jateng, kelima bocah SMP itu sengaja mengenakan kostum pocongan dan berdiri di depan eks Puskesmas Mijen di Jalan Raya Semarang - Boja, Minggu (10/11/2019) dini hari.
Dengan menggunakan kostum pocong itu, lima siswa SMP itu menakut-nakuti warga yang melintas di jalan tersebut.
Ulah nakal remaja itu ternyata diketahui oleh salah seorang warga yang langsung menelepon Polsek Mijen guna melaporkan kejadian itu.
Peristiwa ini telah dikonfirmasi oleh Kapolsek Mijen Kompol Budi Abadi.
"Anggota saat giat patroli mendapat kabar dari warga bahwa ada anak muda di depan eks puskesmas Mijen kenakan pakaian putih.
"Saat itu tim piket hendak patroli ke arah pesantren kawasan hutan jati," ungkap Budi.
Melihat aparat kepolisian datang, kelima pocong yang awalnya ingin menakut-nakuti warga malah ngacir ketakutan.
Bahkan, beberapa di antaranya sampai tega meninggalkan temannya yang ditangkap polisi.
Remaja SMP yang diamankan adalah MF (13), warga Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
MF ditinggal keempat temannya seusai nge-prank di Jalan Raya Semarang - Boja pada Minggu (10/11/2019) dini hari.
Diketahui, MF tertangkap lantaran tak mampu berlari akibat terlilit kostum pocong yang dikenakannya.
Namun setelah dilakukan pengejaran lebih lanjut, keempat siswa SMP lainnya telah berhasil ditangkap di
Kelima pelajar yang berinisial MF, RK, TG, FN dan MH itu mengaku memakai kostum pocong saat dini hari karena cuma ingin bercanda.
"Kelimanya mengakui, tetapi saling lempar tanggung jawab soal siapa yang punya ide itu," lanjut Budi.
Meski ditangkap dan telah ditahan di kantor polisi, kelima bocah SMP itu tak diproses hukum.
Kelimanya cuma diwajibkan untuk membuat surat penyataan maaf dan mengikuti pembinaan dari kepolisian.