Berita Pamekasan

BERITA TERPOPULER MADURA - Update Pilkada Sumenep 2020 Hingga Mahasiswa Sampang Terjebak di China

Berita terpopuler Madura mulai dari bursa bakal calon Bupati Sumenep 2020 hingga sosok mahasiswa yang terjebak di China.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM
Berita terpopuler Madura edisi Kamis (30/1/2020) - BERITA TERPOPULER MADURA - Update Pilkada Sumenep 2020 Hingga Mahasiswa Sampang Terjebak di China 

Berita terpopuler Madura mulai dari bursa bakal calon Bupati Sumenep 2020 hingga sosok mahasiswa yang terjebak di China

TRIBUNMADURA.COM - Berikut berita terpopuler Madura yang dirangkum TribunMadura.com, Kamis (30/1/2020).

1. Fattah Jasin Kembalikan Formulir ke Partai Demokrat

Fattah Jasin bakal calon Bupati Sumenep kembalikan formulir ke Kantor DPC Partai Demokrat, di Jalan Trunojoyo, Kabupaten Sumenep, Rabu (29/1/2020) pukul 10.00 WIB.

Sebelumnya, Fattah Jasin mendaftar melalui DPC PKB Sumenep untuk maju pada Pilkada Sumenep 2020 Rabu (13/11/2019) lalu.

Starbucks hingga McDonald Pilih Tutup Outletnya di China, Dampak Bisnis Global karena Virus Corona

Cuma Butuh 2 Hari, China Sulap Bangunan Kosong Jadi Pusat Medis Khusus Tangani Korban Virus Corona

Fakta di Balik Penyebaran Virus Corona di Wuhan Diungkap Pemuda China, Singgung Pembatasan Internet

Fattah Jasin juga mendaftar maju pada Pilkada Sumenep 2020 melalui DPC PPP pada Selasa (21/1/2020) lalu.

Pantauan TribunMadura.com, Fattah Jasin mengembalikan formulir pendaftaran Pilkada Sumenep 2020 ke DPC Partai Demokrat bersama relawannya.

Fattah Jasin berharap, mendaftar di partai Demokrat bisa berkualisi dengan partai lainnya.

"Rasanya saya di rumah Demokrat ini sudah seperti di rumah-rumah lain yang pernah saya singgahi (PKB, PPP)," kata Fattah Jasin.

"Saya bersama keluarga menyampaikan banyak terimakasih pada DPC partai Demokrat yang telah menerima kehadiran saya bersama keluarga dari Surabaya," sambung dia.

Fattah Jasin saat mengembalikan formulir ke Kantor DPC Partai Demokrat, di Jalan Trunojoyo, Kabupaten Sumenep, Rabu (29/1/2020).
Fattah Jasin saat mengembalikan formulir ke Kantor DPC Partai Demokrat, di Jalan Trunojoyo, Kabupaten Sumenep, Rabu (29/1/2020). (TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA)

Gus Acing datang ke tanah kelahiran di ujung timur Madura sebagai bakala calon bupati Sumenep 2020 dengan membawa misi Sumenep Barokah.

"Kalau takdir Allah dinerikan pada saya dan pasangan nanti, akan menjadikan Kabupaten Sumenep barokah," ucap dia.

"Ingin mewujudkan Sumenep barokah, dengan memakmurkan desa dan meratakan pembangunan," kata Fattah Jasin.

Ia menebut, visi dan misi Kabupaten Sumenep barokah yang disampaikan adalah sebesar-besarnya kemakmuran.

"Karena potensi sumber dara alam yang ada di kabupaten Sumenep ini harus dinikmati, dan untuk kesejahtraan rakyat," katanya.

Salah satu yang menjadi kewajiban itu kata Fattah Jasin, yakni tentang pendidikan dan kesehatan. Sebab itu merupakan amanat Undang Undang.

"Saya ingin lima tahun kedepan programnya adalah Sumenep akses, baik di daratan maupun kepulauan," ucap dia.

Selain itu juga ada Sumenep Agro, Sumenep Sehat, Sumenep Cerdas," terangnya.

Sekretaris Desk Pilkada 2020 Partai Demokrat, Sutomo, mengatakan ada 11 orang yang mengambil formulir.

Dari 11 orang yang mendaftar, 8 diantaranya mendaftar sebagai bakal calon bupati dan 3 lainnya memilih posisi bakal calon wakil bupati.

2. Sosok Mahasiswa Sampang yang Masih Terisolasi di China

Laili Nadhifatul Fikriya merupakan mahasiswa satu-satunya  pascasarjana asal Sampang di Shandong University, China, jurusan International Relations.

Sebelumnya, Laili menempuh pendidikan S1 di Jurusan Sastra Inggris Universitas Negeri Jember (UNEJ) serta melewati pendidikan dasar di SDN Rapa Laok 2, SMP Negeri 2 Pamekasan, lalu melanjutkan ke SMA Darul Ulum 1 Jombang.

Laili Nadhifatul Fikriya berhasil studi di salah satu universitas Negara yang dijuluki Tirai Bambu berkat upayanya yang ulet.

Sehingga mampu mendapatkan beasiswa dari Pemerintah China.

Anak pertama dari pasangan Ahmad Khoiri (alm) dan Sri Astutik asal Desa Rapa Laok Kecamatan Omben, Sampang memilih kuliah ke luar negeri karena impian kedua orangtuanya yang menginginkan anaknya menjadi orang sukses.

"Impian kedua orang tua saya itu yang memacu saya untuk terus berusaha dan bisa  mendapatkan beasiswa di luar negeri," kata Laili Nadhifatul Fikriya kepada TribunMadura.com, Rabu (29/1/2020).

Diceritakan, Awalnya dirinya mencoba peruntungan beasiswa ke Seoul University di Korea Selatan.

Laili Nadhifatul Fikriya, warga Desa Rapa Laok Kecamatan Omben kabupaten Sampang, mahasiswa S2 di International Shandong University Jurusan International Relation.
Laili Nadhifatul Fikriya, warga Desa Rapa Laok Kecamatan Omben kabupaten Sampang, mahasiswa S2 di International Shandong University Jurusan International Relation. (Dok. Pribadi Laili Nadhifatul Fikriya)

Namun sayangnya malah diterima di Woosong University, Korea Selatan dengan status biasiswa tidak seluruhnya mengcover.

Sehingga dia lebih memilih tidak mengambilnya dan mengajukan beasiswa ke Negara China.

"Setelah itu baru saya diterima dengan ketentuan beasiswa penuh di Shandong University, China" ucap Laili Nadhifatul Fikriya.

Sedangkan, pada saat mendaftar melalui aplikasi beasiswa LPDP pemerintah Indonesia dirinya mengaku mendapat kabar duka dari keluarga, yakni ayahnya meninggal.

"Ayah meninggalkan saya sejak 2018 kira-kira pada bulan Oktober," tuturnya.

Lebih lanjut, beasiswa yang diperoleh Laili dari Pemerintah China merupakan atas dasar sejumlah prestasi yang diperoleh Laili.

Saat di Thailand dirinya berperan sebagai delegasi atau duta besar dari negara-negara di PBB.

Menurutnya momentum itu sangat berkesan sebab  dirinya beserta teman-temannya menjadi salah satu peserta yang terpilih untuk menampilkan kebudayaan Indonesia di puncak malam budaya atau culture night.

"Untuk prestasi lainnya adalah terpilih menjadi pemuda pelopor di bidang pendidikan di Kabupaten Sampang pada 2018 dan Alhamdulillah juga sempat mendirikan Sampang Youth Movement," pungkasnya.

Untuk diketahui, Laili Nadhifatul Fikriya saat ini terjebak di Negara China akibat virus Corona yang diketahui penyebarannya bermula dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

3. Kasus Pembunuhan di Pamekasan

Keluarga Rasidi, korban pembunuhan di Pamekasan merasa kecewa terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut Ruslan, terdakwa pembunahan dengan tuntutan hukuman 14 tahun penjara.

Kuasa Hukum Korban, Muslim mengatakan, keluarga korban sangat kecewa dengan tuntutan JPU yang diberikan terhadap terdakwa Ruslan dengan tuntutan hukuman 14 tahun penjara.

Sebab, menurut dia, dalam tuntutan tersebut, JPU tidak mencantumkan pasal pembunuhan berencana.

"Padalah dari keterangan saksi-saksi sudah menunjukkan kalau itu pembunuhan berencana," kata Muslim kepada TribunMadura.com, saat ditemui di Kantor Pengadilan Negeri Pamekasan, Rabu (29/1/2020).

"Apalagi keluarga korban sudah menyampaikan, kalau sebelum-sebelumnya, korban sudah ada yang mengintai," sambungnya.

Lebih lanjut Muslim berharap, semoga hakim nantinya lebih profesional lagi dan lebih membuka hati nuraninya dengan tidak memberi putusan yang sekiranya merugikan bagi keluarga korban.

Terdakwa kasus pembunuhan, Ruslan saat menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Pamekasan, Madura, Rabu (29/1/2020).
Terdakwa kasus pembunuhan, Ruslan saat menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Pamekasan, Madura, Rabu (29/1/2020). (TRIBUNMADURA/KUSWANTO FERDIAN)

"Kerena terdakwa menghilangkan nyawa korban. Selain itu, hilangnya tulang punggung perekonomian keluarga korban. Menghilangkan ayah dari seorang anak dan suami dari seorang istri," ujarnya.

Sementara itu, Joko Surhayanto selaku JPU mengatakan, pasal yang dikenakan kepada terdakwa Ruslan yakni pasal 338 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Menurutnya, pasal tersebut dikenakan kepada terdakwa karena sesuai dengan pertimbangan terkait penderitaan yang dialami oleh keluarga korban.

Kehabisan Logistik dan Uang, Mahasiswa asal Sampang ini Terjebak di China Akibat Virus Corona

Keadaan Mencekam di China Dampak Virus Corona, Krisis Persediaan Makanan hingga Menjadi Kota Mati

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved