Berita Surabaya

Nasib Tragis Juru Kunci Makam Kembang Kuning, Beri Wasiat ke Adik sebelum Melompat dari Jembatan

Juru kunci Makam Kembang Kuning Kota Surabaya meninggal setelah melompat dari jembatan layang.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/LUHUR PAMBUDI
Jenazah BW diangkut menggunakan mobil ambulans dari Kamar Mayat RSUD Dr Soetomo menuju rumah duka, Rabu (29/1/2020). 

Juru kunci Makam Kembang Kuning Kota Surabaya meninggal setelah melompat dari jembatan layang

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Seorang juru kunci makan di Makam Kembang Kuning, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, BW (46), melakukan aksi bunuh diri.

BW nekat bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang (flyover) Pasar Kembang, Kecamatan Sawahan, Rabu (29/1/2020).

Sebelum melakukan aksi nekat bunuh diri, BW dikenal sebagai juru kunci Makam Kembang Kuning selama bertahun-tahun.

BERITA TERPOPULER MADURA - Update Pilkada Sumenep 2020 Hingga Mahasiswa Sampang Terjebak di China

Asal Mula Virus Corona Diungkap Peneliti China, Bukan dari Kelelawar tapi Pasar Seafood Jual Hal ini

VIRAL Siswi SMA Kirim Pesan Menohok ke Orang Tua, Sempat Bikin Panik hingga Terkuak Tujuannya

Bahkan, pekerjaan juru kunci Makam Kembang Kuning telah digelutinya sejak kecil.

Menjadi juru kunci Makam Kembang Kuning ternyata sudah dilakukan oleh ayahnya dulu.

Adik keenam BW, Hana Maria membenarkan jikalau ia bersama keenam saudaranya merupakan anak dari juru kunci makam.

Jadi tak heran jika BW akhirnya bekerja seperti bapaknya, sebagai juru kunci makam.

"Semenjak kecil, kami jadi juru kunci," kata adik keenam BW, Hana Maria pada TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ) di ruang tunggu Kamar Mayat RSUD Dr Soetomo.

"Orangtua kami ya juru kunci, turun temurun," sambung dia.

Maria menuturkan, dirinya dan BW merupakan saudara kandung, dari tujuh orang bersaudara.

Produk Petani di Bangkalan Bakal Punya Tempat di Warung Bang Jani, Bisa Online Maupun Manual

Fattah Jasin Daftar di Tiga Partai Politik untuk Maju Pilkada Sumenep 2020, Ciptakan Koalisi Gemuk

BW adalah anak keempat, sedangkan dirinya anak keenam.

"Kami gak hidup serumah, ya sendiri sendiri sekarang," terangnya.

Mendengar kabar kakaknya melakukan aksi nekat, siang hari itu, membuat hatinya terhenyak.

Selama ini kakaknya itu dikenal orang yang tekun dan penyabar. Dan seakan mustahil bakal melakukan hal nekat semacam itu.

Melompat dari pagar pembatas jalan Jembatan Layang Pasar Kembang hingga menimpa sebuah mobil dan mendera luka di kepala dan kaki.

"Saya enggak tahu kejadiannya. Saya cuma ditelepon tahu tahu sudah di RS," kata dia.

Juru kunci Makam Kembang Kuning itu meregang nyawa usai dirawat tiga jam di Ruang IGD RSUD Dr Soetomo.

Hana Maria mengaku, tak menyadari firasat aneh apapun sebagai petanda kepergian kakaknya.

Hanya saja, belakangan ini, ia menyadari bahwa kakaknya itu sempat mengucapkan perkataan laiknya wasiat terakhir.

Ia mengaku bahwa BW merasa tidak kuat dengan penyakit yang dialaminya.

Korban berpesan agar Hana Maria menjaga anak-anakanya, sepeninggalnya nanti.

"Kemarin pernah bilang. Firasat ya, dia bilang kalau 'mas wes gak kuat, titip anak anak' itu aja," katanya.

Maria mengaku, nyaris tak menggubris perkataan aneh kakaknya itu.

Ia menganggap, kakaknya sedang meracau saja.

Itu karena sedang dalam fase pemulihan kesehatan saat opname di rumah sakit beberapa waktu lalu.

"Ya pas curhat. Pas opname di sini," pungkasnya.

Kanit Reskrim Polsek Sawahan Iptu Ristitanto menuturkan, aksi nekat korban itu ditengarai sebagai aksi percobaan bunuh diri.

Hal itu ia dasarkan pada keterangan pihak keluarga korban.

"Iya itu percobaan bunuh diri," katanya saat dihubungi TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ).

Percobaan bunuh diri itu gagal setelah tubuh korban terjerembab mengenai kaca depan sebuah mobil box.

"Gak apa apa korban. Di rawat Karang Menjangan (RSU Dr Soetomo). Kepala pelipis sebelah kanan (luka)," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban nekat melakukan aksi tersebut lantaran merasa tak kuat dengan penyakit yang sedang diidapnya.

"Iya mas korban frustrasi (penyakit)," terangnya.

Menurutnya, upaya nekat korban itu baru dilakukan pertama kali.

"Menurut keterangan, percobaan bunuh diri pertama kali," pungkasnya.

Jadwal Tes SKD CPNS 2019 di Sampang Madura, Simak Tata Tertib yang Wajib Diperhatikan Peserta

Jadwal Tes SKD CPNS 2019 di Pamekasan, Denah Lokasi Pelaksanaan dan Alur Peserta Ada di Sini!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved