Dugaan Virus Corona Merupakan Senjata Biologis, ini Tanggapan Pengamat Intelijen & Ahli Mikrobiologi

Muncul isu jika virus corona merupakan senjata biologis untuk mengalahkan suatu musuh.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Xinhua Photo
Dokter yang menangani pasien virus corona di Wuhan - Dugaan Virus Corona Merupakan Senjata Biologis, ini Tanggapan Pengamat Intelijen & Ahli Mikrobiologi 

Muncul isu jika virus corona merupakan senjata biologis untuk mengalahkan suatu musuh

TRIBUNMADURA.COM - Virus corona belakangan ini menjadi ancaman besar bagi semua negara, termasuk Indonesia.

Awalnya, virus corona dilaporkan menyebar dari Kota Wuhan, China, pada Desember 2019.

Belakangan, muncul isu jika virus corona merupakan senjata biologis.

BREAKING NEWS: Risma Maafkan Penghina yang Sebut Dirinya Kodok: Dia Minta maaf, Saya Harus Menangkan

Dua Dokter ini Bernasib Miris Usai Nyawa Pasien Terjangkit Virus Corona yang Ditangani Tak Tertolong

Mahasiswi asal Pamekasan Kini Dievakuasi dari Wuhan China, Ungkap Ketakutannya Karena Virus Corona

Hal itu pun menarik perhatian mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BIS), TNI Soleman Ponto ketika berbicara di ILC TV One pada Selasa (4/2/2020) malam.

Menurutnya tidak aneh jika ada yang berfikiran seperti itu.

Bahkan, awalnya ia juga menebak virus corona merupakan sesuatu yang direkayasa.

"Saya dari awal juga menganggap karena tiba-tiba virus ini datang, pasti rekayasa itu ada," kata Soleman.

"Dan orang intelijen kan kerjaannya usil membuat rekayasa-rekayasa seperti itu," sambung dia.

Namun, dalam perkembangannya, ia menemukan kenyataan jika para ahli telah dapat melihatkan beberapa hal tentang virus itu.

"Tapi setelah dalam perkembangan, ternyata para ahli sudah bisa melihatkan, ternyata ada track record yang dibuat virus ini sebelumnya," ungkapnya.

Inilah Reaksi Tubuh Jika Terinfeksi Virus Corona, Awalnya Hidung Beringus Lalu Menjalar ke Paru-Paru

Ribuan Warga China Terjangkit Virus Corona, Indonesia Tak Hentikan Impor Barang dari Negeri Bambu

Soleman pun kini yakin jika virus corona tersebut merupakan memang alami adanya dan bukan rekayasa atau buatan.

Menurutnya juga ada resiko besar jika virus tersebut sengaja dibuat dan digunakan sebagai senjata biologis untuk mengalahkan suatu musuh.

"Kalau virus ini dibuat untuk senjata itu akan sulit, biologi ini barang hidup bisa-bisa kembali ke pembuat," ungkap Soleman.

Selain itu, saat ini China juga sedang dalam situasi tidak sedang perang.

"Ketika melihat perkembangan tidak mungkin ini dibuat secara khusus untuk ke China , karena China  tidak sedang perang," terangnya.

"Terus kalau mau bawa, bawa dari mana? Apakah dari Amerika kemana-mana? Baju astronotnya kaya apa?" kata dia.

"Karena nanti si pembawa ini bisa terserang virus itu sendiri," sambungnya.

Asal Mula Virus Corona Diungkap Peneliti China, Bukan dari Kelelawar tapi Pasar Seafood Jual Hal ini

Starbucks hingga McDonald Pilih Tutup Outletnya di China, Dampak Bisnis Global karena Virus Corona

Menurutnya, jika merupakan buatan dari manusia dan diperjual belikan, virus corona tersebut tidak akan ada yang membeli.

Sebab, kata dia, hal itu beresiko besar bagi pembuatnya sendiri.

"Kalaupun itu dibuat mau dijual ke siapa, ngga ada yang mau beli, karena bisa-bisa makan diri sendiri." ungkap dia.

"Dengan itu kesimpulannya tidak dibuat, tetapi alamiah yang saat ini sedang dicari mengapa bisa begitu," jelasnya.

Sementara itu, Direktur lembaga Biologi molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio menambahkan, jika virus tersebut memang suatu yang bukan rekayasa dan bukanlah konspirasi.

Menurutnya, sangat mudah untuk mendeteksi jika virus tersebut adalah suatu rekayasa karena memang setiap mikroba mempunyai identitas.

"Saya mendukung, bahwa ini kecil sekali teori konspirasi, karena saat ini mudah seklai untuk mendeteksi apakah virus ini rekayasa atau asli karena setiap mikroba itu punya identitas," terang Amin.

Ia juga menegaskan jika saat ini Indonesia sudah mampu untuk mendeteksi virus corona yang telah meluas ke berbagai negara di dunia.

"Indonesia sudah punya kemampuan untuk mnedeteksi virus corona termasuk virus corona baru 2019 ini," tegasnya.

Evakuasi WNI

Sebelumnya pemerintah Indonesia telah mengevakuasi sebanyak 238 orang dari China setelah wabah virus corona yang berasal dari Kota Wuhan.

Awalnya, diagendakan jumlah WNI yang dievakuasi adalah 245, namun 7 diantaranya bertahan di China.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengungkapkan perihal tujuh WNI yang tidak jadi dievakuasi kembali ke Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan melalui telewicara yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (2/2/2020).

Djauhari menjelaskan, tiga WNI memang tidak memenuhi standar kesehatan.

Standar kesehatan telah ditetapkan oleh pihak Pemerintah China serta WHO.

Petugas mengevakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/ANDY
Petugas mengevakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/ANDY (TRIBUN/PUSPEN TNI/ANDY)

Diceritakan, tiga WNI tersebut telah berada di bandara dan bersiap untuk pulang ke Indonesia.

Namun, setelah dilakukan pengecekan ternyata tiga WNI itu tidak memenuhi standar.

Sehingga, tiga WNI yang merupakan mahasiswa tidak ikut dalam proses evakuasi kali ini.

Djauhari mengatakan, kemudian tiga WNI tersebut dirawat terlebih dahulu di klinik bandara.

Setelah kesehatan membaik, baru akan kembali lagi ke kampus masing-masing.

"Mereka itu tidak bisa naik ke pesawat karena tidak memenuhi standar kesehatan yang bertiga itu," terang Djauhari.

"Jadi mereka sudah ada di bandara siap untuk diangkut tetapi karena mereka tidak memenuhi jadi mereka dirawat di klinik bandara," terangnya.

Diketahui, tujuh WNI yang bertahan di China tersebut juga merupakan pelajar asal Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Soal Dugaan Virus Corona Adalah Senjata Biologi, Ini Kata Pengamat Intelijen dan Ahli Mikrobiologi

Fakta di Balik Penyebaran Virus Corona di Wuhan Diungkap Pemuda China, Singgung Pembatasan Internet

IDI Pamekasan Bagikan Tips Menghindari Virus Corona, Minta Warga Rutin Cuci Tangan dan Pakai Masker

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved