Nenek Madura Dianiaya Keluarga
Diduga Berebut Tanah Warisan, Nenek Madura Dianiaya Keluarganya sampai Tersungkur ke Tanah
Kasus penganiayaan yang menimpa nenek Madura itu berawal dari tanah warisan orang tuanya.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Saya kemarin sudah melaporkannya kepada Polsek Robatal," katanya.
• Arema FC Bertemu Persebaya pada Babak Semi Final Piala Gubernur Jatim, Mario Gomez Bereaksi Begini
Berita sebelumnya, seorang nenek bernama Sumari (63) dirawat di Puskesmas Robatal, Kabupaten Sampang.
Warga Desa Tragih, Kecamatan Robatal itu, dilarikan ke Puskesmas setelah mengalami lebam di sekujur tubuhnya.
Nenek Madura itu diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan anak kakak Sumari, Mulyadi atau keponakannya.
Kejadian nenek Madura diduga dianiaya keponakan lantaran tanah warisan dari orang tua.
Matkarim menyebut, aksi penganiayaan itu terjadi di depan rumahnya pada Sabtu (15/2/2020).
Saat itu, tiga anak Mulyadi, Mina, Jumideh, dan Mideh, datang ke rumah nenek Madura.
"Tapi yang melakukan pemukulan terhadap ibu saya adalah Mina," ujarnya.
"Kemudian pada saat itu juga didampingi oleh bapaknya yakni Mulyadi dengan membawa senjata tajam," sambung dia.
"Yang mendampingi tidak hanya Mulyadi, melainkan ada sekitar 20 orang lainnya," imbuhnya.

Menurut dia, nenek Madura itu mendapatkan pukulan di bagian tubuh belakang.
Pukulan kembali didapatkan nenek Madura itu di bagian leher belakang hingga membuatnya nyaris tersungkur.
Tidak sampai di situ, nenek Madura juga didorong hingga tersungkur ke tanah.
Akibatnya, nenek Madura itu mengalami luka di lengan tangannya.
Keluarga nenek Madura itu kemudian membawanya ke Puskesmas Robatal.