Berita Pamekasan

15 Tahun Jadi Guru Honorer di Pamekasan, Wanita ini Ikut Tes SKD Keadaan Hamil Tua, Begini Kisahnya

Imamatul Muttaqiyah mengikuti tes SKD di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dalam kondisi hamil delapan bulan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Imamatul Muttaqiyah usai mengecek hasil nilai tes SKDnya di layar monitor yang terdapat di samping kanan ruang tes SKD di Kantor BKPSDM Pamekasan, Senin (17/2/2020). 

15 Tahun Jadi Guru Honorer di Pamekasan, Wanita ini Ikut Tes SKD Keadaan Hamil Tua, Begini Kisahnya

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - 15 tahun menjadi guru honorer dengan gaji pas-pasan, Imamatul Muttaqiyah warga Desa Bicorong, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura memutuskan untuk turut mengikuti seleksi CPNS tahun 2019.

Berkat usahanya, dia lolos ke tahap tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Imamatul Muttaqiyah mengikuti tes SKD di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dalam kondisi hamil delapan bulan.

Dia datang ke kantor tersebut diantar oleh adiknya mengendarai sepeda motor.

Daftar Harga iPhone dan Rekomendasi iPhone Turun Harga, Mulai iPhone 7, iPhone 8 Hingga iPhone 11

Imamatul Muttaqiyah mengaku, mengikuti tes CPNS ini ingin memperbaiki nasib hidupnya setelah bertahun-tahun menjadi guru honorer di Pamekassn dengan gaji pas-pasan.

Formasi yang dia lamar yakni Pendidikan Agama Islam.

Jarak tempuh dari desanya untuk menuju Kantor BKPSDM Pamekasan, kata dia sekitar 30 menit.

Perempuan berusia 32 tahun itu menceritakan, kebiasaan sehari-hari yang dia lakukan yakni mengajar di MI Fathul Ulum yang tak jauh dari desanya.

Sejak 2006 dia mengajar di lembaga tersebut sebagai guru honorer.

Imamatul mengaku, selama 15 tahun menjadi guru honorer, gajinya pas-pasan dan tidak menentu.

Mulanya dari tahun 2006 hingga 2018, per bulannya dia menerima gaji kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.

Namun dua tahun terakhir ini, dia mengaku bersyukur karena mendapat gaji lebih dari itu, yakni Rp 300 perbulan.

Itu pun, gaji sejumlah tersebut dia dapat karena mengajar full selama enam hari.

Ngaku Punya Stok Masker, Wanita ini Beraksi di Facebook dan Berhasil Tipu Korbannya Belasan Juta

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved