Polisi Blitar Dengar Suara Orang Tebang Pohon di Hutan, Saat Digerebek Hanya Temukan Motor Butut
Berkali-kali Perhutani KPH Blitar berhasil menggagalkan aksi pencurian kayu hutan.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
Polisi Blitar Dengar Suara Orang Tebang Pohon di Hutan, Saat Digerebek Hanya Temukan Motor Butut
TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Berkali-kali Perhutani KPH Blitar berhasil menggagalkan aksi pencurian kayu hutan.
Namun sayangnya, kehebatan petugasnya itu tak diimbangi dengan ketangkasannya menangkap para pelakunya.
Akibatnya, setiap kali berhasil menggagalkan aksi pencurian, petugas hanya mendapatkan sepeda motor butut karena ditinggal kabur pelakunya.
Akhirnya, hampir tak ada para pelakunya yang berhasil meloloskan diri seperti itu berhasil tertangkap.
• Kota Blitar Diterpa Angin Kencang Sebabkan Puluhan Pohon Tumbang, Rumah dan Fasilitas Umum Rusak
• Buntut Bentrokan Bonek dan Aremania, Laga Sepak Bola Terancam Tak Bisa Digelar di Kota Blitar
• Polisi Buru Oknum yang Diduga Kuat Pemicu Insiden Bentrokan Suporter dan Pembakaran Motor di Blitar
Aksi pencurian kali ini terjadi di hutan jati Kalitengah. Itu masuk kawasan Resort Pemangku Hutan (RPH) Panggungrejo, Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Lodoyo Timur atau berada di Kecamatan Panggungrejo.
Kejadiannya berlangsung, Senin (24/2) malam kemarin. Dari lokasi itu, petugas mengamankan lima sepeda motor pelaku, yang kondisinya protolan semua.
Itu biasanya dipakai mengangkut kayu curiannya, untuk dibawa pulang. Selain itu, juga mendapatkan sembilan batang kayu jati, yang dirajang dari dua pohon, yang sudah ditebang di petak 88 B tersebut.
"Lokasi pencurian itu, medannya sangat sulit. Sebab, banyak tebing-tebing dan perengan. Tak semua kendaraan bisa melintas di situ," kata Wakil Adm Perhutani KPH Blitar Sarman, , Selasa (25/2).
Menurutnya, seperti biasanya, saat itu petugas lagi patroli rutin. Itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, saat berpatroli, dengan kekuatan 11 personil, petugas Polhut mendengar suara seperti ada orang sedang menebang kayu. Itu terdengar dari jarak 500 meter atau sekitar 2 km dari tepi hutan.
Yakin, kalau ada pencuri sedang beraksi, mereka tak melanjutkan perjalanan dengan mobil. Mereka turun dari mobil patrolinya, Kijang pik up, kemudian menyusuri lokasinya, dengan jalan kaki. Maksudnya, agar kedatangannya tak diketahui pelakunya.
Namun, entah apa yang terjadi, saat tinggal menyergapnya, lima pelaku itu malah seperti tahu kedatangan petugas.
Mereka langsung kabur, dengan masuk ke dalam hutan. Kelima sepeda motornya ditinggal. Dan, yang dibawa kabur, hanya kapak atau perkul, yang ada di tangannya. Sebab, saat dipergoki petugas itu, mereka sepertinya akan menebang pohon lainnya.
"Petugas sempat mengejarnya. Namun, akhirnya kehilangan jejak karena pelaku lebih hafal medan jalan di dalam hutan itu," ujarnya.
Karena gagal mendapatkan pelakunya, akhirnya petugas balik ke TKP. Selanjutnya, lima sepeda motor pelaku, yang kondisinya protolan semua, dan kayu curiannya, malam itu, langsung diangkut ke tempat penitipan kayu (TPK) Darungan.
"Dugaannya, pelaku itu bukan orang jauh melainkan warga sekitar hutan. Kami sudah mendapatkan titik terang soal identitas pelakunya. Namun, siang ini mereka belum pulang meski sudah disanggong petugas," pungkasnya.
Penulis : Imam Taufiq
Editor : Sudarma Adi