Berita Sumenep
Enam Nelayan yang Tangkap Ikan Pakai Bahan Peledak di Pulau Sapeken Sumenep Diduga Disembunyikan
Enam nelayan yang menangkap ikan menggunakan bahan peledak (bom ikan) di Pulau Sapeken diduga disembunyikan.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Enam nelayan yang menangkap ikan menggunakan bahan peledak (bom ikan) di Pulau Sapeken diduga disembunyikan
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Enam nelayan yang selamat saat menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak (bom ikan) di Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, belum juga ditangkap.
Pihak kepolisian menduga jika para nelayan itu disembunyikan oleh warga setempat.
Enam nelayan bom ikan ini di antaranya, Tamma, Anton, Jefri, Surji, Indri dan Erpan.
• Begini Cara Mudah Mengecek Ranking Hasil Tes SKD CPNS 2019, Bisa Lanjut ke Tes SKB Jika Lolos
• Info Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS 2019, Simak Jadwal Pelaksanaan Tes SKB Selengkapnya di Sini
• Polair Polres Sumenep Mengaku Kesulitan Awasi Nelayan Gunakan Bom Ikan di Laut
Mereka menangkap ikan dengan menggunakan bom ikan pada hari Senin (2/3/2020) pukul 15.00 WIB.
Kapolsek Pulau Sapeken, Iptu Karsono mengatakan, akan menangkap enam nelayan pengebom ikan di Pulau Sapeken tersebut.
"Enam nelayan ini kita kejar untuk diproses," kata Iptu Karsono saat dihubungi TribunMadura.com, Rabu (4/3/2020).
Namun kata Iptu Karsono, proses dalam penangkapan enam nelayan ikan ini terkendala.
Ia menduga, para pelaku itu telah disembunyikan oleh warga setelah diselamatkan di laut.
Padahal, kata dia, aksi itu memakan satu dari tujuh nelayan, yakni Amir (30) yang tewas terkena bom ikan tersebut.
• Masker Jadi Barang Langka di Sampang Madura, Pihak Apotek Batasi Jumlah Maksimal Pembelian Warga
• Lebih dari Seribu Kios Pedagang di Pasar Baru Tuban Ludes Terbakar, Total Kerugian Masih Didalami
"Enam orang ini masih disembunyikan, masih kita cari dan ke pagerungan kecil butuh waktu 2 jam," paparnya.
Iptu Karsono melanjutkan, pihaknya tidak akan membiarkan enam nelayan ini lolos dan tetap akan mencari hingga ditangkap.
Kepala Desa (Kades) Tanjung Keok, H Sahiruddin saat dikonfirmasi melalui telpon pribadinya, tidak merespon meski aktif dan pesan WhatsApp hanya dibacanya.
Diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan perahu nelayan pada Senin (2/3/2020) pukul 15.00 WIB tepatnya sebelah utara Pulau Pagerungan kecil atau Pulau Sapeken.
Dugaan sementara, perahu bernama 'Rhamadan' itu membawa bahan peledak yang akan digunakan untuk menangkap ikan.
• Gunung Semeru Erupsi, Masyarakat Dilarang Mendekat ke Kawah Jongring Seloko, Antisipasi Awan Panas
• Hasil Tes SKD CPNS 2019 di Pamekasan, Lengkap dengan Nilai dan Peringkat para Peserta Seleksi