Wabah Virus Corona Mendunia
Fakta Miris di Tengah Wabah Virus Corona, Masker Banyak Diborong Tapi Berujung Jadi Pencemaran
Tentu saja, hal itu akan berpengaruh pada kondisi medis, karena masker merupakan sumber daya utama dari tim medis.
Fakta Miris di Tengah Wabah Virus Corona, Masker Banyak Diborong Tapi Berujung Jadi Pencemaran
TRIBUNMADURA.COM - Penyebaran wabah virus corona membuat sebagian warga dunia menjadi panik.
Akibatnya, penjualan masker menjadi meningkat drastis dan membuat stok masker semakin menipis.
Tentu saja, hal itu akan berpengaruh pada kondisi medis, karena masker merupakan sumber daya utama dari tim medis.
Banyaknya pembelian masker tapi tak sejalan dengan tanggung jawab dari individu.
Hal itu karena, masker sekali pakai tersebut langsung dibuang.
• Begini Cara Mudah Mengecek Ranking Hasil Tes SKD CPNS 2019, Bisa Lanjut ke Tes SKB Jika Lolos
• Info Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS 2019, Simak Jadwal Pelaksanaan Tes SKB Selengkapnya di Sini
Bahkan sebagian mencemari lautan, masker bekas itu ditemukan mengapung di lautan.
Kabar 2 WNI yang positif terkena virus corona membuat publik menjadi geger.
Publik pun langsung beramai-ramai berburu masker, bahkan menyebabkan kelangkaan dan membuat harga menjadi naik berkali-kali lipat.
Karena hal ini, seorang Ahli Bedah bernama Jerome M Adams menegaskan pada publik tidak perlu membeli masker untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menurut Jerome, menggunakan masker tidak akan membantu melawan penyebaran virus corona.
Justru, pembelian besar-besaran ini secara tidak langsung mengambil sumber daya material yang penting untuk paramedis.
"Serius ya, stop membeli masker!" cuitnya pada Twitter pribadinya pada Sabtu lalu yang dikutip New York Times.
Banyaknya orang yang memakai masker sepertinya tidak hanya terjadi pada Indonesia.
• Inilah Jadwal Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS 2019, Peserta yang Lulus Bisa Lanjut ke Tahap Tes SKB
• Download Lagu MP3 Feeling Good, Surfaces - Sunday Best Viral di Ranu Manduro, Lengkap Lirik dan Link
Di Hong Kong, banyak orang membeli masker untuk pencegahan, meskipun sudah banyak berita bahwa masker hanya diperlukan bila seseorang sakit.
Sayangnya, masih banyak orang yang kurang peduli dengan lingkungan dan malah membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di laut!
Melansir dari WorldofBuzz.com (4/3/2020), total 70 jenis masker bekas baru-baru ini ditemukan terdampar di sepanjang pantai Hong Kong.
Menurut Gary Stokes, Direktur Operasi dari OceanAsia, masker menjadi penyebab keprihatinan kelestarian laut mengingat bahwa banyak orang yang membuang masker ke mana pun mereka pergi.
Banyak orang tampaknya kurang memikirkan bagaimana tindakan itu bisa membahayakan lingkungan dan kehidupan air.
Pembuangan masker ke air laut tidak hanya berkontribusi besar terhadap pencemaran air, tetapi juga menimbulkan ancaman serius.
Gary menjelaskan bahwa beberapa masker yang sudah terinfeksi dengan virus corona dapat membahayakan kesehatan semua kehidupan laut.

Hanya dalam 6 minggu, sejumlah besar masker yang mengkhawatirkan ditemukan tersapu di beberapa pantai di seluruh Hong Kong.
Selain membahayakan kehidupan laut dan polusi, Gary menambahkan bahwa jumlah sampah yang perlu diproses setiap hari telah meningkat secara drastis sehingga melebihi kapasitas pemrosesan di Hong Kong dan Daratan China.

(Adrie P. Saputra/Suar.ID)
Masker di Pamekasan diserbu warga
Kelangkaan masker karena antisipasi penyebaran virus corona terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura.
Sejumlah apotek di Kabupaten Pamekasan mengalami kekosongan stok masker konvensional.
Masyarakat Kabupaten Pamekasan yang tidak mendapatkan masker konvensional, tidak perlu khawatir.
Ada alternatif masker lain, yang fungsinya sama dengan masker konvensional, yakni masker PLUG Nasal Filter.
Andri Kurniawan, Asisten Apotek K-24 Pamekasan mengatakan, sulitnya masker konvensional bisa digantikan dengan membeli masker PLUG Nasal Filter.
Masker tersebut, kata dia, bisa menjadi solusi dari keterbatasan masker konvensional yang hanya memiliki daya filterasi lebih baik dibandingkan masker udara konvensional.
Selain memiliki daya filterasi yang lebih baik, menurut Andri Kurniawan, PLUG Nasal Filter juga lebih praktis dalam penggunaannya jika dibandingkan dengan masker biasa.
"PLUG Nasal Filter juga bisa digunakan hingga 20 kali," kata Andri Kurniawan saat ditemui TribunMadura.com di tempat kerjanya, Rabu (4/3/2020).
"Masker ini telah mengantongi sertifikat otoritas kesehatan FDA, CE, dan TGA," sambung dia.
Selain itu, Andri Kurniawan menjelaskan, masker yang berada di pasaran, hanya bisa memiliki daya filterasi udara sebesar 33 persen saja.
Solusinya, menurut dia, yakni masker yang baik di tengah maraknya perbincangan virus corona.
Masyarakat bisa menggunakan masker revolusioner PLUG Nasal Filter yang memiliki daya filterasi udara sebesar 96,3 persen.
Tidak hanya itu, Andri Kurniawan juga mengungkapkan, filter PLUG berisikan microfiber yang melekat pada plastik lunak.
Plastik lunak itu, katanya, dapat menghambat masuknya partikel tanpa mengganggu saat bernapas.
Fungsi filter PLUG ini, kata dia, dapat memblokir zat berbahaya, seperti partikel debu microskopis, serbuk sari di udara, dan bahan kimia.
"Filter PLUG akan meningkatkan kualitas udara yang dihirup," ujarnya.
Andri Kurniawan mengajak, masyarakat menggunakan PLUG Nasal Filter untuk menggantikan masker udara konvensional di tengah penyebaran virus corona.
"Dapatkan produk PLUG Nasal Filter di Apotek K-24 Pamekasan. Stok masih banyak," terangnya.
Lebih lanjut, Andri Kurniawan memaparkan, satu PLUG Nasal Filter hanya dijual sehari Rp 22 ribu.
Sejak masker konvensional di Kabupaten Pamekasan sulit, penjualan PLUG Nasal Filter, kata dia, cukup mengalami peningkatan.
"Masyarakat tidak usah panik dengan adanya informasi virus corona yang sudah masuk ke Indonesia," katanya.
"Tetap waspada dan selalu berlaku hidup bersih," imbaunya.
Dinkes Pamekasan beri imbauan
Saat ini virus corona sedang marak dibicarakan karena mulai menyebar keluar dari China dan telah menyebar ke sejumlah negara di dunia.
Bahkan, pada Senin (2/3/2020), Indonesia pertama kali mengumumkan kasus positif virus corona yang menginfeksi dua orang.
Corona adalah virus dari familia Coronaviridae yang merupakan keluarga virus MERS dan SARS dan umumnya ditemukan pada banyak spesies hewan termasuk ternak dan unggas.
Virus corona adalah virus baru yang berkembang di daerah Wuhan, China.
Bukan sekadar virus biasa, virus corona ini dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.
Hingga saat ini, korban yang telah terjangkit virus corona tercatat lebih dari 4.500 orang, dan lebih dari 140 orang meninggal dunia.
Penyebaran virus corona ini dimulai dari Pusat Grosir Laut Huanan di Wuhan, China.
Pasar Wuhan tersebut menjual ikan serta sejumlah besar daging hewan lainnya.
Akibat penyebaran virus corona ini, pihak berwenang di China menutup Kota Wuhan dan membatalkan semua jalur transportasi.
Transmisi virus lewat udara membuat penyebaran virus bisa dengan cepat meluas.
Untuk itu, perlindungan diri terhadap penyebaran virus ini sangat penting.
Saat ini tersedia berbagai pilihan alat perlindungan terhadap virus corona dan tips pencegahannya.
Berikut pencegahan virus corona, menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan (Dinkes Pamekasan), Farid Anwar, Rabu (4/3/2020).
Pertama kata dia, membersihkan tangan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.
Kedua, mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik.
"Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, gunakan alkohol 70-80 persen hand rub," katanya.
Selanjutnya, kata Farid Anwar, usahakan menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk.
Ketika memiliki gejala saluran pernapasan, pihaknya menyarankan untuk menggunakan masker dan segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
"Masker udara adalah langkah paling mudah untuk menghindari penularan virus corona," sarannya.
Namun, lanjut Farid Anwar, masker yang berada di pasaran saat ini hanya bisa memiliki daya filterasi udara sebesar 33% saja.
Solusinya menurut dia yakni dengan menggunakan masker revolusioner PLUG Nasal Filter yang memiliki daya filterasi udara sebesar 96,3persen.
"Filter PLUG berisikan microfiber yang melekat pada plastik lunak dan dapat menghambat masuknya partikel tanpa mengganggu saat bernapas," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Farid Anwar juga meminta agar masyarakat selalu mengawasi pendatang dari negara luar Indonesia yang saat ini negaranya terdampak virus corona.
"Semoga saja dengan kita berperilaku hidup sehat, dan asupan gizi cukup, virus corona ini tidak menyerang pada tubuh kita," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Suar.id yang berjudul Parah, Banyak Orang Buang Masker Sembarangan, Bahkan Ditemukan 70 Masker Terdampar di Sepanjang Pantai!