Berita Surabaya

VIRAL Video Pasien BPJS Ngaku Tak Mendapat Pelayanan di RSUD Dr Soewandhie Surabaya

Viral di media sosial, sebuah video yang menunjukkan seorang pria mengaku, tidak mendapatkan pelayanan di IGD RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
ISTIMEWA
Sebuah video dengan suara seorang pria yang mengaku tidak mendapatkan pelayanan di IGD RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya tersebar di media sosial. 

Video tersebut kini tengah hangat jadi perbincangan di jagad maya.

Demi Optimalisasi Penerimaan 2020, Bea Cukai Madura Pantau Pabrik Rokok Pamekasan

Arena Judi Sabung Ayam di Kediri Dibongkar, Sejumlah Kurungan Ayam Dibakar Polsek Puncu

7 Juara Indonesian Idol Ini Karirnya Hilang Jejak, Bak Lenyap Ditelan Bumi,No 2 Kena Kasus Narkoba

Pihak rumah sakit saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut terjadi di rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu pada Rabu (4/3/2020) kemarin.

Hanya saja, narasi yang menyebut tak mendapat pelayanan dibantah oleh Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Dr Soewandhie Surabaya, Rince Pangalila.

Rince menyebut tak benar jika pihaknya tak memberikan pelayanan apalagi tidak menghiraukan pasien tersebut.

"Kalau tidak dilayani itu tidak benar," katanya saat dikonfirmasi TribunMadura.com melalui sambungan telepon pribadinya, Kamis (5/3/2020).

Menurut Rince, berdasarkan data yang terekam di rumah sakit, pasien tersebut datang pada pukul 14.40 WIB, kemudian diperiksa dokter pada 14.41 WIB.

Setelah diperiksa, anak dari seorang pria tersebut tidak dalam keadaan gawat darurat melainkan batuk pilek.

"Kalau IGD itu kan melayani pasien dalam keadaan gawat darurat. Jadi IGD itu melayani pasien bukan berdasarkan antrian, tapi berdasarkan kegawatdaruratan," tuturnya.

Arema FC Vs Persib Bandung, Aremania Tak Permasalahkan Pendukung Persib Bandung Datang ke Malang

Di waktu yang sama, terdapat sekitar tujuh pasien yang membutuhkan penanganan cepat.

"(Yang tujuh orang) kalau tidak ditolong nyawanya bisa melayang," ungkapnya.

Sementara seorang pria itu diminta menunggu sembari mendaftar.

"Sambil dokter dan perawat itu menangani pasien yang lagi gawat darurat, ada tujuh orang," tambahnya.

Seorang pria yang merekam video itu, dalam narasinya juga menyebut petugas rumah sakit juga akan merampas telepon genggamnya saat tengah merekam. Hal itu juga dibantah oleh Rince.

Sebab menurut Rince, petugas mengingatkan apabila tidak diperkenankan mengambil gambar di dalam rumah sakit.

"Petugas itu ngomong, 'Pak enggak boleh direkam,' terus ngamuk lari keluar," ungkapnya menceritakan.

Perampokan Sadis Nenek 73 Tahun di Surabaya, Pelaku Benturkan Kepala & Injak Korban hingga Berdarah

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved