Berita Surabaya
VIRAL Video Pasien BPJS Ngaku Tak Mendapat Pelayanan di RSUD Dr Soewandhie Surabaya
Viral di media sosial, sebuah video yang menunjukkan seorang pria mengaku, tidak mendapatkan pelayanan di IGD RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA, SURABAYA - Viral di media sosial, sebuah video yang menunjukkan seorang pria mengaku, tidak mendapatkan pelayanan di IGD RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya.
Video berdurasi pendek itu mendadak tersebar di dunia maya dan mengundang reaksi netizen.
Dalam video yang beredar, tampak seorang pria sedang menangis dan terdengar melayangkan protes.
Pria tersebut menunjukkan aksi protesnya dengan menggunakan bahasa Jawa dan Madura.
Sementara, beberapa orang di sekitarnya hanya menyaksikan kejadian tersebut.
Berikut ucapan geram pria Surabaya di dalam video:
Wis gak iso, gak iso, aku iki takok sampe njaluk-njaluk sepuro anakku, smpyan gak ngerti anakku, wis gak iso, gak iso, ket mau aku iki pak yo, gak iso, sampe nyentak-nyentak iki mau yo,
Tak viralno iki shootingan, lapo nyentak-nyentak koyok ngono, aku iki memang bpjs, gak mbayar pak, mbayar nang bpjs, ket mau sampeyan eroh dewe
Sing nyentak sopo, tak takoni sopo sing nyentak, ngaku sampeyan, gak usah melok-melok
Allah Allah ya Rasulullah, gak popo pak, tapi ojo ngono
kurang 3, kurang 3 yo ben eruh kabeh, kurang 3 urute, sampe wong mlebu 5, pancet, gak ono opo-opo. Allah Allah (Bahasa Madura) astaghfirullah
Ape njekek HP ku, duwe hak opo sampeyan,
Nek mlebu aku kalah, iki anakku dewe, astaghfirullah
Ayo, mau nyentak yo dokter Galih bapak Arga sing eruh, wis ngomong mau yo, nyentak pasien yo, IGD, astaghfirullah
wis mulih emang gak dilayani aku nang kene, gak iso, wis mulih aku, wis mulih aku pak," teriak seorang pria dalam video tersebut.
Video tersebut kini tengah hangat jadi perbincangan di jagad maya.
• Demi Optimalisasi Penerimaan 2020, Bea Cukai Madura Pantau Pabrik Rokok Pamekasan
• Arena Judi Sabung Ayam di Kediri Dibongkar, Sejumlah Kurungan Ayam Dibakar Polsek Puncu
• 7 Juara Indonesian Idol Ini Karirnya Hilang Jejak, Bak Lenyap Ditelan Bumi,No 2 Kena Kasus Narkoba
Pihak rumah sakit saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut terjadi di rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu pada Rabu (4/3/2020) kemarin.
Hanya saja, narasi yang menyebut tak mendapat pelayanan dibantah oleh Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Dr Soewandhie Surabaya, Rince Pangalila.
Rince menyebut tak benar jika pihaknya tak memberikan pelayanan apalagi tidak menghiraukan pasien tersebut.
"Kalau tidak dilayani itu tidak benar," katanya saat dikonfirmasi TribunMadura.com melalui sambungan telepon pribadinya, Kamis (5/3/2020).
Menurut Rince, berdasarkan data yang terekam di rumah sakit, pasien tersebut datang pada pukul 14.40 WIB, kemudian diperiksa dokter pada 14.41 WIB.
Setelah diperiksa, anak dari seorang pria tersebut tidak dalam keadaan gawat darurat melainkan batuk pilek.
"Kalau IGD itu kan melayani pasien dalam keadaan gawat darurat. Jadi IGD itu melayani pasien bukan berdasarkan antrian, tapi berdasarkan kegawatdaruratan," tuturnya.
• Arema FC Vs Persib Bandung, Aremania Tak Permasalahkan Pendukung Persib Bandung Datang ke Malang
Di waktu yang sama, terdapat sekitar tujuh pasien yang membutuhkan penanganan cepat.
"(Yang tujuh orang) kalau tidak ditolong nyawanya bisa melayang," ungkapnya.
Sementara seorang pria itu diminta menunggu sembari mendaftar.
"Sambil dokter dan perawat itu menangani pasien yang lagi gawat darurat, ada tujuh orang," tambahnya.
Seorang pria yang merekam video itu, dalam narasinya juga menyebut petugas rumah sakit juga akan merampas telepon genggamnya saat tengah merekam. Hal itu juga dibantah oleh Rince.
Sebab menurut Rince, petugas mengingatkan apabila tidak diperkenankan mengambil gambar di dalam rumah sakit.
"Petugas itu ngomong, 'Pak enggak boleh direkam,' terus ngamuk lari keluar," ungkapnya menceritakan.
• Perampokan Sadis Nenek 73 Tahun di Surabaya, Pelaku Benturkan Kepala & Injak Korban hingga Berdarah