Berita Bangkalan
Antisipasi Penyebaran Virus Corona, RSUD Syamrabu Bangkalan Siapkan Ruang Isolasi
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan menjadikan RSUD Syamrabu sebagai rumah sakit rujukan pendamping untuk antisipasi penyebaran virus corona.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan menjadikan RSUD Syamrabu sebagai rumah sakit rujukan pendamping untuk antisipasi penyebaran virus corona.
Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Bangkalan, Sudiyo setelah menggelar Gerakan Bangkalan Sehat Jatim Sehat Indonesia Maju di kawasan Alun-alun Kota, Jalan A Yani, Minggu (8/3/2020).
"Langkah antisipasi terburuk, Dinkes sudah siapkan RSUD Syamrabu sebagai rumah sakit rujukan pendamping," ungkap pria yang akrab disapa Yoyok itu.
Ia menjelaskan, ruang isolasi tersebut telah dilengkapi segala peralatan. Mulai dua bed, obat-obatan, hingga tenaga medis.
• Cerita Inul Daratista Jalani Program Bayi Tabung
• Semalam Anda Mimpi Menikah, Inilah 8 Arti Mimpi Menikah dengan Pacar, Mantan, Sahabat & Orang Asing
• Bagas Adi Nugroho, Bek Arema FC Berburu Kado Ulang Tahun Dalam Laga Arema FC Vs Persib Bandung
"Kami lengkapi juga dengan sistem rujukan. Di sisi lain, kami optimalkan para surveillance di 22 puskemas untuk lebih memaksimalkan pengawasan terhadap penyebaran virus corona," jelasnya.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Yoyok itu usai mengikuti Rapat Pencanangan Zona Integritas di RSUD Syamrabu Bangkalan, Rabu (4/3/2020).
"Warga tidak usai takut secara berlebihan. Kami telah siapkan beberapa langkah antisipatif jika kasus corona terjadi Bangkalan," ungkap Yoyok.
Sebelumnya, Pemkab Bangkalan menggelar Rapat Pencanangan Zona Integritas di RSUD Syamrabu Bangkalan, Rabu (4/3/2020).
Penatalaksanaan Penanganan terhadap Kasus Corona di Indonesia menjadi pembahasan utama dalam rapat tersebut.
Data dari Dinkes Bangkalan per 2 Maret 2020 menyebutkan, jumlah WNI yang datang dari negara dengan kasus COVID-19 dan mendapatkan Healt Alert Card (HAC) sebanyak 64.631 orang.
Data pemberian HAC merupakan komulatif dari Bandara Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Gresik, Pelabuhan Tuban, dan Pelabuhan Kalianget.
• Update Harga HP Xiaomi Terkini, Mulai dari Mi Note 10 Pro Hingga Note 8 Pro, Makin Canggih di 2020
Dari toral 64.631 WNI, sebanyak 64.620 diklasifikan sebagai Orang dalam Resiko (ODR), 10 Orang dalam Pemantauan (ODP), satu Pasien dalam Pengawasan (PDP), dan 10 orang diambil spesimen yang hasilnya negatif COVID-19.
Dinas Kesehata Provinsi Jawa Timur telah menotifikasi berdasarkan nama dan alamat sebanyak 9.087 orang.
Jumlah itu sudah diteruskan ke kabupaten/kota di Jatim untuk dilakukan tindak lanjut. Tiga di antaranya adalah warga Kabupaten Bangkalan.
Yoyok memaparkan, semua WNI yang kembali ke Indonesia berstatus ODR setelah kembali dari negara lain.
Statusnya akan ditingkatkan menjadi ODP jika ia kembali dari negara endemis utama Covid-19.
"Soal penyebaran wabah sampai saat ini belum ada. Dua warga Bangkalan berstatus ODR dan seorang lainnya ODP," papar Yoyok.
• Tabrakan Maut Bus Pariwisata SMK Muhammadiyah Vs Truk di Tol Madiun-Ngawi, 2 Penumpang Bus Tewas
Satu orang berstatus ODP itu disebut Yoyok kembali dari China, negara endemis utama virus corona.
"Tapi kondisinya sehat, tidak menunjukkan gejala selama 14 hari pengawasan," sebutnya.
Gelar senam bersama dengan Gerakan Mencuci Tangan itu diikuti sedikitnya 2.000 warga. Terdiri dari TNI/Polri, Forkopimda, Dinkes, Dinas Pendidikan, dan ratusan siswa.
Yoyok menambahkan, gelar senam bersama itu bertujuan mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
"Dengan pola mencuci tangan yang benar, kuman, virus, bakhteri, maupun jamur tidak mudah masuk melalui sistem makanan," pungkasnya.
Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengimbau masyarakat tidak gaduh dan panik dalam menyikapi wabah corona.
"Terpenting senantiasa menjaga kesehatan dan pola hidup bersih," singkatnya.
• Mushola Jabal Rohmah Jalan Bandulan Kehilangan Isi Kotak Amal Hingga Rp 3 Juta, Ini Gara-garanya