Pembunuhan Sadis Kakek Jember oleh Tetangganya Sendiri, Mayat Korban Malah Dibuang ke Rumah Warga

Mayat pria misterius di kamar rumah warga Kabupaten Jember itu ternyata merupakan korban pembunuhan

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Satreskrim Polres Jember membenarkan jika penemuan mayat di sebuah rumah warga Desa Karangbayat Kecamatan Sumberbaru merupakan korban pembunuhan.

Dari kasus itu, Satreskrim Polres Jember menetapkan satu orang sebagai pelaku pembunuhan korban bernama Sumar (85). 

"Tersangka SMR (Sumar) ini juga mengakui perbuatannya ketika kami interogasi," kata Kepala Bagian Operasional dan Pembinaan Satreskrim Polres Jember, Iptu Solichan Arief kepada Surya ( grup TribunMadura.com ), Kamis (12/3/2020).

• Harga Oppo di Bulan Maret 2020, dari Oppo A5 Hingga Oppo Reno, Juga Spesifikasi Apik Oppo Find X2

• Harga dan Spesifikasi Realme 6 & Realme 6 Pro, Rekomendasi Terbaik, Versi Pro Usung Snapdragon 720G

• Mayat yang Ditemukan Membusuk di Rumah Warga Jember Diduga Korban Pembunuhan, Ada Luka di Lehernya

"Setelah membunuh korban, dia juga bilang kepada istrinya, kalau dia baru saja membunuh Muzeli," sambung dia.

Iptu Solichan Arief menjelaskan, korban pembunuhan Sumar adalah seorang pria bernama Muzeli (60).

Sumar mencekik Muzeli ketika lelaki itu sedang tidur.

Pencekikan itu membuat Muzeli kekurangan oksigen hingga membuatnya tewas.

Menurut Arief dari pengakuan Sumar, pembunuhan dilakukan pada Sabtu (7/3/2020) pukul 21.00 WIB.

Ketika itu, Muzeli sedang tidur di kamar yang ditempati Muzeli dan Mistina (35).

• Mayat Misterius Ditemukan di Kamar Rumah Warga Sumberbaru Jember, Korban Bukan Penduduk Setempat

• Berawal dari Kecurigaan Tetangga, Kasus Pencabulan Anak Tiri oleh Ayahnya di Jember Terungkap

Kata dia, tidak ada saksi mata ketika Sumar mencekik Muzeli.

"Tapi tersangka memberitahu istrinya (Loginten), dalam bahasa Madura kalau dirinya baru membunuh Muzeli," ungkap Iptu Solichan Arief.

"Setelah dibunuh karena takut, SMR menutupi jasad Muzeli memakai selimut," imbuh Arief.

Loginten yang mendapatkan cerita tersebut tidak berani berbuat banyak.

Dia juga ketakutan. Mistina adalah difabel tuna netra, yang tidak banyak tahu tentang peristiwa tersebut.